Hay, hay, hay......
Aku uodate lagi, kengen ngak?😊 sebelumnya aku mau ucapin maaf yang sebesr besarnya, karna berhubung aku lama update. Maklumlah udah kelas XII, jadi harus fokus belajar dulu, jadi ngak bisa terlalu buat lanjuti nceritanya. Jadi mohon di maklumi🙏🙏.
............................................................
Happy Reading....Setelah, acara masak memasak yang sedikit di iringi dengan tragedi kecil dan kemudian dilanjutkan dengan makan pagi bersama antara suami istri muda David dan Yana. Kini mereka sudah berada di mobil, dengan David yang sedang mengemudikan mobilnya menuju kearah sekolah. Suasan mobil sama seperti biasa, hanya diiringi perbincangan perbincangan kecil dan tidak jarang mereka ketawa bersama sama, entah yang memulai Yana ataupun David.
Saking asiknya dengan obrolan mereka masing masing, sampai sampai Yana tidak menyadari kalau mereka sudah sampai disekolah yang lebih tepatnya, mereka sudah ada di tempat arkir.
"Loh, udah nyampai ya?" tanya Yana sedikit polos.
David memeganga pipi Yana yang tidak meneriman pelolakan dari sang pemilik pipi "udah sayang, kamunya sih yang asyik banget gomong Dari tadi" jawabnya sambil mengelus pipi Yana.
Yana tersenyum "yaudah, aku duluan" pamitnya.
"Ngak boleh, biar kita bareng bareng masuknya" cegah Yana yang sedikit lagi sudah membuka pintu.
Yana menghembuskan nafasnya kasar 'oke, mulai lagi' gumambnya. Bukannya dia tidak ingin dengan David masuk, tapi dia hanya risih ditatap oleh seluru penghuni sekolah jika dia beriringan dengan sang most wonted di sekolah, meski mereka sudah tau bahwa Yana adalah kekasih David, tapi tatapan itu tidak pernah hilang dari mereka yang terutama para fans fans David.
"kak, hari iniiiii..... Aja, ya ya ya" bujuknya dengan memamerkan muka so' imutnya ke David.
David menggeleng dia tidak akan terpancing dengan muka apapun yang ditampilkan Yana saat ini "no no no......ngak boleh pokoknya, kamu ngak boleh jalan sendirian tanpa aku atau sahabat kamu disekolah, kecuali di dalam kelas" tegas David langsung dengan jari telunjuknya bergerak kekanan dan kekiri. Bukannya ia ingin membatasi Yana jika di sekolah, tapi dia masih takut dengan kejadian waktu lalu yang mengakibatkan Yana masuk kerumah sakit.
Yana menghembuskan nafasnya pasrah "ok, sayang" lanjutnya yang diangguki dengan lemas.
Saat keduanya berjalan menuju kelas Yana, suasana disekitar mereka kembali lagi seperti sebelumnya. Walau mereka sudah sering berjalan seperti ini, tapi tetap saja mata para sisiwa maupun siswi disekolah inj todak henti hentinya untuk tetap memandangi dua pasangan ini.
Dan hal tersebut adalah hal yang ingin sekali Yana hindari, bukan apa dia ingin itu, dia hanya tidak ingin dipandangi seperti itu membuatnya risih saja. Tapi keinginannya itu harus ia telan bulat bulat, ia harus pasrah dengan apa perkataan David untuk tidak jauh jauh darinya, jadi mau bagaimana lagi dia tidak ingin berdosa kesuaminya ini hanya untuk hal semacam itu.
"Nah, gih masuk" ucaa David setelah tiba didepan kelas Yana.
Yana yang sedari tadi menunduk, langsung menegakkan kealanya kemudian mengangguk singkat.
"Belajar yang bener" lanjutnya, lagi lagi Yana hanya mengangguk dan tersenyum kecil
David mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Yana, melihat Yana seperti itu membuatnya gemas sendiri. Dia tau kenapa Yana seperti itu, dia juga tidak tega tapi bagai mana lagi, ini juga karna kebaikannya sendiri, David menyunggingkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Senior Is My Husband
AlteleBagaimana rasanya jika kita mengidolakan seseorang, hingga pada akhirnya mereka dipersatukan dalam perjodohan oleh orang tua mereka masing masing. Apakah bahagia, senang atau sebaliknya. Itulah yang dirasakan Fikayana Andrani Salim dan Jhon David Ge...