MSIMH: 26

11.1K 344 31
                                    

Hay para readers, Salam jumpa kembali. Di UP kali ini aku cuman publik satu part aja, itung2 sebagai pencerahan untuk readers yang udah lama banget nunggu UP dari aku. Tapi sayangnya, aku cuman publik satu part aja dulu, untuk part selanjutnya tunggu ya! Ini perlu kesabaran, berhubung aku yang masih sibuk sama UNBK sama urus masuk PTN
------------------------------------------------------
Happy Reading.....

Waktu kini sudah menunjukkan pukul 8 malam dan saat ini pula David baru saja pulang dari kantor dan sungguh ini hari yang melelahkan baginya. Jika saja tadi tiga pria biadap itu tidak datang ke kantornya, maka pasti dia akan cepat menyelesailan pekerjaan dan cepat untuk pulang, bukan seperti ini yang pulang telat dan harus pulang terlambat membiarkan Yana istri tercintanya sendiri di rumah.

Bicara tentang tiga pria biadap yang tak lain adalah Haikal, Julio dan Saidan. Sekedar info, saat ini ketiga sahabat David itu memilih untuk berkuliah di tempat yang sama di salah satu kampus di Jakarta, mereka memutuskan terlebih dahulu kuliah sebelum bekerja seperti sahabatnya David. Haikal mengambil jurusan arsitek yang memang itu adalah cita citanya sejak kecil untuk menjadi seorang arsitek. Julio ia mengambil jurusan kedokteran, jika di fikir, pasti banyak yang tidak percaya, tapi itulah Julio dia memang memiliki otak yang cemerlang jika dalam menyangkut tentang pelajaran dan itu sisi terbaiknya. Sedangkan Saidan, ia mengambil jurusan manajemen bisnis, sebenarnya ia tidak ingin berurusan dengan namanya bisnis seperti itu, namun tuntutan dari orang tua yang mengharuskannya untuk memilih jurusan itu, apa lagi ia merupakan anak laki laki satu satunya di keluarganya.

David membuka pintu kamarnya, saat ia sudah masuk, terlihat Yana sedang belajar di meja belajar di dekat tempat tidur. Seketika saat mendengar pintu yang terbuka, Yana mengalihkan pandangannya ke sumber suara lalu tersenyum melihat siapa yang berdiri didepan pintu.

"Baru pulang?" sahutnya berdiri dari duduk untuk menghampiri David.

David berdehem menjawab pertanyaan Yana, sambil membuka jas yang masih melekat di tubuhnya.
Yana mengambil alih tas dan jas yang baru saja di sodorkan oleh suaminya itu. Nampak jelas sekali terlihat raut muka yang sangat lelah itu, sangat sangat terlihat lelah.

"Apa pekerjaan di kantor banyak sekali?" tanyanya kembali.

David malah lebih memilih memeluk Yana dan mendaratkan dagunya di pundak istrinya itu dalam beberapa saat, tangannya ia lingkarkan ke area pinggang dan di sambut kembali oleh Yana.

"Kamu tau? Kakak juga ngak akan kayak gini kalau bukan tiga kadal yang datang dan mengganggu pekerjaan kakak" tukasnya, masih memeluk Yana.

Yana terkekeh geli mendengar perkataan David, ia tau siapa yang di katakan tiga kadal itu, siapa lagi kalau bukan sahabat dari David, Haikal, Julio dan Saidan dan dia sangat paham bagaimana jika ketiga manusia itu datang, pastinya mengganggu David yang sedang bekerja hingga akhirnya David harus menghentikan pekerjaannya lebih dulu sebelum ia menghancurkan semua yang ia kerjakan karna ketiga pria itu.

"Kenapa ketawa?"

Yana masih terkekeh di dalam pelukan suaminya itu "kakak tau? Kakak terlihat lucu jika seperti ini..... Seperti seorang anak yang mengadu sama orang tuanya"

David menanggapi dengan senyum apa yang baru saja di katakan Yana, lalu  kembali mengeratkan pelukannya di tubuh mungil istrinya itu.

"Ehh..." kaget Yana.

"Biarkan seperti ini dulu"

Yana menepuk pundak David saat di rasanya cukup untuk hanya sekedar berpelukan saja, lagi pula ia harus belajar dan kalu seperti ini terus menerus kapan ia akan fokus untuk belajar.

"Kak, udah dong....Yana mau belajar" katanya yang tak lama di respon oleh David yang melepaskan pelukannya "gih sana mandi, bau asem" lanjut Yana menutup hidung memakai tanan kanan.

My Senior Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang