Chapter 27

995 161 74
                                    

Tok tok

Pintu kamar mereka berbunyi tiga kali ketika Calum dan Valerie belum menyelesaikan aktivitasnya.

"Ah, shit." erang Calum.

Dengan cepat, Calum memisahkan tubuhnya dengan Valerie dan memakai pakaiannya kembali.

Calum membuka pintu kamarnya sedikit untuk melihat siapa yang datang. "Kenapa?" tanya Calum ke Mali.

"Oh, gapapa. Kirain udah berangkat. Yaudah gue duluan."

Hah? Cuma gitu aja?

Setelah Mali pergi, Calum menutup pintunya keras dan berjalan ke arah Valerie dengan tampang kesal. Valerie yang melihat perubahan muka Calum langsung tertawa.

Valerie menghampiri Calum dengan melilit tubuhnya menggunakan selimut tebalnya dan mengecup bibir Calum sekali. "Udah, ayo berangkat." goda Valerie diselingi dengan  kekehan kecil.

"Nggak usah ketawa, Val." ucapnya yang membuat Valerie semakin tertawa terbahak-bahak.

Mengambil dress nya yang tercecer di lantai, lantas Valerie melihat lurus ke arah cermin didepannya. Terlihat tanda merah di sekitar lehernya akibat perbuatan Calum.

"Calum!"

Calum yang masih merapikan kemejanya menoleh ke sumber suara. "Apa?"

Valerie menunjuk bagian tubuhnya yang banyak terdapat tanda merah. "Ngeselin banget, sih." ucapnya dengan nada kesal.

Dan kali ini, giliran Calum yang tertawa puas.

〰〰

Sekitar pukul sembilan malam, mobil yang Calum kendarai sudah terparkir sempurna di basement hotel bintang lima yang akan digelar acara keluarga tahunan ini.

Setelah menertawakan Valerie yang kesal akan tanda-tanda merah di lehernya yang terlihat jelas, Calum mengamati Valerie yang sedang tertidur pulas di sampingnya.

She gained weight because of pregnancy. Wajah yang tirus, kini terlihat chubby. Sangat terlihat beda ketika mereka awal bertemu. Namun, itu semua tidak mengurangi paras cantiknya. Ia masih terlihat cantik di mata Calum, sama seperti pertama bertemu.

Dress mewah yang tadi akan dipakainya berubah menjadi dress turtleneck polos yang sangat sederhana namun masih terlihat mewah dipakai Valerie. Entah kenapa.

Rambutnya yang panjang kini hanya diikat menjadi satu kesatuan menambah kesan dewasa pada dirinya.

Sadar akan sudah terlalu lama ia memandangi Valerie, Calum mematikan mesin mobil dan langsung melepas seatbeltnya.

"Val, sampe." bisikan kecil Calum ternyata membuat Valerie membuka matanya perlahan. Sangat mudah membangunkan Valerie.

"Masih ngantuk, nggak? Kalo masih, tidur aja dulu." ucapnya.

Valerie menggeleng. "Nggak usah. Tapi bener gapapa gue pake baju ini?"

Sedaritadi, ia sangat takut kalau-kalau bajunya dikomentari oleh orang banyak. Pasalnya, baju itu bukanlah baju khusus ibu hamil, melainkan bajunya yang biasa ia pakai sebelum perutnya membuncit. Ia takut jika tidak terlihat pantas dipakainya.

"Val, coba berenti buat mikirin kata-kata orang lain. Daridulu lo itu nggak percaya diri garagara perkataan orang lain." jelasnya.

unintended ✖️ 5sosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang