PART 8

203 23 0
                                    

Ali Pov.

"Silahkan Masuk" Sambut nya.

"Terimakasih" Jawab Ku Abi dan Umi lalu berlalu kita langsung duduk.

"Bunda keluarga nya sudah datang" Teriak Rasyid Ayah dari wanita yang akan di khitbahku.

"Iyah" Ucap Wanita paruh baya itu. Yang seperti nya ibu dari wanita yang akan  ku khitbah. Aku tersenyum melihat kedekatan Umi dan paruh baya itu, aku belum tau nama aslinya, bodoh sekali mertua sendiri eh maksudnya calon mertua sendiri tidak tau namanya. Ibu itu tersenyum ke arahku dan

"Nak Ali" Tanya nya.

Aku pun langsung berdiri ketika paruh baya itu manggil
"Iyah Um eh maksudnya Bunda" Astaga kok ane jadi salah tingkah gini yahh, sampe salah sebut...Sebener nya aku juga bingung mau manggil siapa dan kebetulan tadi pak Rasyid memanggil nya bunda yaah aku ngikutin.

"Kalo sudah halal, jaga Zahra yah, bunda titip untuk kamu bawa ke Syurganya Allah"

"Iyah bunda Insya Allah" Ucapku dengan tersenyum sama denganya juga tersenyum.

"Bunda panggilkan Zahra" Ucap Pak Rasyid.

"Iyah yah, Bunda ke atas dulu nak"

"Iya bun"

Skip

"Nah itu" Ucap pak Rasyid Dengan langsung melirik ke arah Mereka (Zahra dan bundanya).
Aku pun ikut melirik ke arah nya, tapi yang aku lihat wanita itu hanya menunduk dan alhasih aku juga langsung menunduk"
"Langsung saja Li" Ucap Abi aku pun mengangguk.

"Ali?  Nak Zahra? Kalian jangan saling menunduk gitu" Ucap Umi dan langsung aku turuti, ketika aku mendongak ke arah depan Deg jantung ku langsung berdegup kencang, aku berpaspasan dengan Zahra, mata kami bertemu dan saling menatap, aku diam dan dia pun diam dengan seribu bahasa dan terdengar suara deheman kami pun langsung saling membuang muka.

"Asslamualaikum Warohmatullohi Wabarokatuh" Ucapku dan di jawab serempak

"Kedatangan kami sekeluarga saya Ali Ar-Rasyid bermaksud ingin mengkhitbah putri bapak yang bernama Fatimah Az-Zahrah" Tho the point amat yahhh hehehe maklum lahhh Author nya belum pernah di khitbah lebih tepat nya belum ada yang mau khitbah hahaha Lagian juga masih sekolah. Lah kok malah curhat yahh Aduhhh Author nih ckckck.

"Alhamdulillah, Putri saya sudah ada yang mengkhitbah nya meski para orang tua yang menjodohkanya tapi tetep keputusan untuk Menerimanya ada di tangan anak saya, Zahra silahkan"

"Bissmillahirrohmanirrohim, Saya Menerima lamaranya" Jawab nya menunduk. Semuanya mengucap Alhamdulillah termasuk aku juga, rasa syukur yang selalu aku panjatkan kepada Allah.

Acarapun selesai dari makan bersama sampai foto bersama dan aku sekeluarga pun pamit dan taukah kalian pernikahan kita di percepat Satu minggu ke depan.

Flashback
Zahra Pov.

"Zahra keluarganya sudah datang" Ucap Bunda dari luar dan langsung nyelonong masuk.

"Hayuu" Azak nya.

"Iya bun" Ucapku langsung berdiri dan berlalu menuruni anak tangga dengan terus menunduk
"Nah itu" Terdengar suara ayah dan aku merasa semua orang memperhatikan ku dan bunda, Sesampai di tempat, aku pun duduk di samping Bunda dengan masih menunduk bahkan aku tak melihat calon yang akan mengkhitbah ku

"Ali?  Nak Zahra? Kalian jangan saling menunduk gitu" Ucap seseorang paruh baya.

Karna aku tak merasa enak aku pun langsung mendongak ke depan dan
Deg Jantungku berpacu ketika berpaspasan dengan nya. Laki laki yang selama ini aku idamkan dan do'akan ternyata Laki-laki ini pula yang ingin mengkhitbah ku. Sungguh Allah maha besar. Mataku dan matanya saling manatap dengan diam seribu bahasa entah apa arti sebuah tatapan itu yang jelas aku sangat bersyukur. Tatapan kami pun buyar mendengar deheman Abi.

Skip.

5 hari kemudian

Hari pernikahan semakin dekat dan hanya tinggal 2 hari lagi. terdengar ramai suara ibu-ibu tetangga yang membantu segalanya didapur, dan aku hanya di kamar sendiri, Karna katanya kalo hari pernikahan sebentar lagi engga boleh keluar dan harus dirumah saja, entah itu mitos atau adat.

Drrt drrt

"Mas Ali, ada apa yah?" Ucap batinku sedikit bingung dan malu untuk mengangkatnya. Dan akhirnya aku memberanikan diri.

"Asslamualaikum"

"Waalaikumsalam iya mas ada apa" Ucapku sedikit gugup.

"Mmm ini katanya Indah mau ketemu kamu, tapi takut nya kamu sibuk jadi mas hubungin dulu" Ucapnya.

"Owh, engga papa kok, lagian kebetulan Zahra lagi di kamar, sendirian pula"

"Yasudah kalo gitu, tunggu  aja yahh? Nanti indah di anterin, Asslamualaikum"

"Iyah, Waalaikumsalam"
Tut Sambungan terputus.



Oke Guys Jangan lupa
Vote And Coment

Syukron
Zazakallallhu Khoirkan Katsiron Yang sudah sudi baca Karya Saya

Maaf Typo nya masih acak-acakan mka dari itu saya butuh vote dan coment nya agar bisa dan tetep semangat

Salam Ukhuwah Fillah Abadan Abadan
❤❤❤❤❤❤
😘😘😘😘😘😘😘😘
😍😍😍😍
💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
°°°•••°°°•••°°°•••°°°•••°°°••••°°°

Serang Banten, Rabu
25 Desember 2018
22.57


Kekasih Halal kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang