Diharapkan Vote yahhh. Sekalian komen juga kalo Nemu typo
****
Makanan sudah terhidang rapi di meja, dengan aroma-aroma yang sangat menggiurkan, Zahra terlihat sangat antusias dengan selalu mengembangkan senyumanya, dan Ali sibuk melayani Zahra dengan penuh kasih sayang dimata Zahra.
"Silahkan" Ucap Ali dengan menyodorkan makanan yang sudah di sajikan oleh Ali.
"Makasih mas sudah melayani Zahra"
"Dimakan, kalo perlu mas bisa kok suapin kamu" Goda Ali.
"Ehhh e'engga, ini Zahra makan" Ucap Zahra dengan cepat-cepat memasukan sendok yang berisi sayur kedalam mulutnya.
"Baca do'a dulu sayang"
"Uhuk,,,uhuk" Segera Ali menyodorkan minum ke Zahra, "Makasih mas" Ucap Zahra di sela-sela minumnya.
"Tuhkan akibat makan tidak baca do'a, lain kali sebelum makan berdo'a dulu"
"Iyah mas maaf" Ucap Zahra menunduk dengan sedikit memanyunkan bibirnya. "Padahal salahnya sendiri se'enaknya ngomong sayang-sayang tanpa izin, kan jadi keselek, pipi juga nih engga bisa diajak kompromi" Ucap batin Zahra dengan menelengkupkan kedua tanganya kepipi.
"Yasudah lanjutkan makan-nya,, sayang" Ledek Ali dengan mengembangkan senyumanya.
"Mas meledek? " Tanya Zahra.
"Aih siapa yang meledek, emangnya ada yang salah?, enggakan?,, sudah-sudah lanjutkan makan engga baik berdebat dihadapan makanan"
"Iyah mas"
*****
"Zahra" Panggil Ali setelah makanan sudah habis.
"Iyah mas"
"Mas minta maaf"
"Minta maaf" Zahra terlihat bingung dengan mengerutkan keningnya.
"Soal kemarin, Mas khilaf bentak kamu, mungkin karna mas cape, maaf yah"
"Owalah mas aku saja sudah lupa dengan kejadian kemarin, jadi lupakan saja lah mas" Ucap Zahra dengan mengembangkan senyumnya.
'Ralat' Tidak sebenarnya Zahra belum melupakan masalah itu, dia masih bener-bener sedikit sakit hati dan kecewa, bahkan zahra sangat penasaran kenapa suaminya tiba-tiba bersikap seperti itu dimana hari kedua dari pernikahan-nya."Di maafkan kan?" Ucap Ali lirih.
"Sudah Zahra maafkan Kok"
"Makasih Zahra makasih"
Zahra mengangguk.."Zahra aku mau cerita"
"Cerita apa mas? " Tanya Zahra.
"Tentang Sahabatmu"
"Sahabat?"
"Iyah emm, mm jadi gini dulu itu mas pernah mengajak seseorang ta'aruf,, eh tapi apa tidak papa mas Cerita masa lalu ke kamu"
"Tidak papa mas, jika masalah ini membuat mas terganggu, kenapa tidak, Zahra akan selalu siap untuk mendengarnya"
"Emmm jadi gini, dulu itu 5 tahun yang lalu, mas punya temen chat WhatsApp, dia Akhwat bernama novia, dia cantik dan juga sholehah makanya mas ajak dia ta'aruf, tapi sayang nya dia engga jawab lebih tepatnya nolak mas karna alasan dia masih terlalu dini dan ingin mengejar cita-cita nya dulu"
"Nama-nya Novia? " Tanya Zahra sedikit lirih, dia menahan sesak didadanya, dia merasa terisak karna suaminya menceritakan masalalu-nya bahkan memuji masalalu-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kekasih Halal ku
RandomBiar kan Do'a Yang Menjadi Saksi Bisu,, :) *** Pertemuan yang tanpa sengaja dilakukan oleh Ali yang berniat menolong Zahra. Kemudian dari itu keduanya saling mendambakan untuk menanti pertemuan selanjutnya... Akankah ada pertemuan selanjutnya? *** ...