PART 10

214 21 1
                                    


"Dia Fairuz Zaman lebih tepatnya Noviatul Khoiriyah. Karna ketika dia masih kecil dia sakit-sakitan dan akhirnya namanya di rubah yang tadi Fairuz Zaman jadi Noviatul Khoiriyah.
Aku bersahabat sudah lama sememjak kelas 2 SMK tetapi Allah belum Mempertemukan kita.
Sempet hilang kabar, hilang kontak dan pokoknya kita sangat lama tidak saling berkomunikasi mungkin ada 5 tahunan, dari situ aku sedih karna aku rasa ini kesalahan ku dan aku rasa aku mengkhianati perjanjian ku untuk tidak ingin hilang kontak dari nya"

Ali hanya mendengarkan cerita dari istrinya,

"Aku selalu berharap untuk dipertemukan mas" Lanjut Zahra dengan langsung di peluk oleh Ali.

"Mas bolehkah nanti kita menemuinya" Tanya Zahra dengan posisi masih ada dipelukan Ali.

"Insya Allah, atas izin Allah jika Allah sudah mengatakan Kunfayakun maka Mas akan menemanimu"

"Syukron mas, Mas tau sekarang novia berada dimana?"

"Engga"

"Dia berada di tempat Yang Insya Allah Berkah,  iya mas dia sekarang sudah tercapai cita-citanya dan kita berdua dulu berencana pergi bersama dan bahkan berkeinginan tinggal disana mas tapi Allah berencana lain"

"Dimana emang" Tanya Ali.

"Pesantren Al-Azhar Mesir"

"Terus Arti Calbes itu apa?" Tanya Ali kembali.

"Iyah jadi calbes itu Calon besan, terdengar aneh sih mas. Tapi itu keinginan kita berdua jika kita sudah saling menikah dan jika sudah mempunyai anak, dan kita akan menjodohkanya"

"Owh jadi i i...khem ingin cepet punya anak nih hhe" Kekeh Ali.

"Ihhh mas nih"

"Iyakan iyakan"

"Zahra mau tidur" Ucap Zahra dengan langsung menarik selimutnya sampai ke dada.

"jangan lupa berdo'a

Skip
Zahra Pov

Pukul 02.53 Aku membuka mataku perlahan dan ingin saja bangun dari tidurnya tapi niatnya aku urungkan karna melihat tangan kokoh milik Ali yang melingkar di perutnya, Aku memutar balik tidurku dan tentu saja wajah Ali berada di hadapan nya, Zahra menatapnya tanpa berkedip dengan mengembangkan senyumanya

"Subhanallah Dia sangat tanpan, aku bersyukur karna aku sudah menjadi miliknya" Ucap batinku

"Iyah aku sangat tanpan tapi engga usah segitunya sampe engga berkedip" Ucap Ali yang masih memejamkan Matanya.

"Eh mas sudah bangun" Jawabku gugup plus kaget plus malu juga, karna sudah ketahuan.

"Hmmm" Ucap Ali dengan tersenyum dan dengan masih memejamkan mata nya.
Aku berniat untuk pergi ke kamar mandi dan juga ingin menyembunyikan pipiku yang memerah dan ketika sudah berdiri Ali langsung mencekal pergelangan tangan ku sehingga aku terjatuh di atas tubuhnya, Jantungku berpacu dengan cepat ketika aku menemukan matanya aku kembali malu karna sudah ketahuan memperhatikan dirinya"

"Humaira" Ucap Ali dengan menatap wajah ku yang pasti sudah memerah. 

"Mas"

"Mmm Kenapa?" Jawab Ali yang tertindihi Zahra dengan masih mencengkal tangan kirinya.

"Bisa lepaskan tangan Zahra" Tak ada balasan dari Ali.

"Mas Tahajuj" Ucapku kembali dan langsung aku meninggalkan Ali setelah Ali melepaskan tanganya.

Skip

Pukul 20.15

"Tidur Sayang" Ucap Ali Yang baru keluar dari kamar mandi.

"I iya mas" Lagi-lagi Zahra gugup jika berada di dekat Ali.

"Mau lanjutin cerita kemarin" Tanya Ali yang sudah berada di samping dan di jawab oleh Zahra dengan anggukanya.

"Oke mas akan dengerkan"

"Boleh Zahra tunjukan foto Novia" Tanya Zahra

"Hem...terserah kamu"

"Sebentar" Ucap Zahra yang berlalu mengambil sesuatu di dalam lemiri.

"Nih, lihat mas" Lanjutnya dengan menujukan sebuah foto.

Skip
Ali pov

FlashBack

"Nih, liat mas" Ucap Zahra.
Awalnya aku biasa-biasa aja dan foto itu ku anggap tidak penting, cukup tau ceritanya saja engga harus melihat fotonya tapi karna Zahra Menunjukanya mau engga mau yaa harus liat meski hanya sekejap tapi entah Kenapa setelah melihat fotonya hatiku sesak, dan mengingat masa laluku. Dan tak nyangka sahabat nya ini juga wanita yang dulu Pernah aku dulu ajak Ta'aruf.

"Asslamualaikum Ukhty" Aku membalas Fotonya dari SW(Status Whatsapp)

"Waalaikumsalam Warohmatullohi Wabarokatuh"

"Di lihat dari Mata ukhty seperti nya ukhty sedang tersenyum"
Balasku kembali setelah dia membalas salam ku.

"Hem"

"Boleh Akhy nanya Sesuatu"

"Tafadhol"

"Mm Ukhty mau kah Ta'aruf dengan ana" Entah kenapa aku mananyakan itu, mungkin karna dia bercadar atau akhlaknya baik atau juga yang lain.

"Mm Afwan Akhy ana belum ada kepikiran ke arah situ lagian ana juga mau mengejar cita-cita ana. Afwan sekali lagi"

"Tapi ana sanggup kok jikalau menunggu Ukhty"

"Jangan Akh, mending akhy cari wanita lain saja yang  bagus agamanya, yang cantik rupanya dan kalo ana, ana jelek khy ana juga tidak Shaliha"

"Tidak ukhty, menurut ana ukhty cantik, dan Insya Allah ukhty Shaliha kok, dan jika ukhty jodoh ana dan Allah menghendaki ana untuk menunggu Ukhty Insya Allah ana sanggup menunggunya"

"Hem"

"Ana sanggup menunggu Ukhty"

"Jangan Akhy ana itu tidak baik buktinya ana itu banyak yang benci karna ana itu maling"

"Maling?"

"Iyah ana maling suka mencuri"

Alasan yang lucu, sempet ingin tertawa tapi aku urungkan,
"Mencuri apa emangnya ukhty" Tanyaku.

"Mencuri uang di pesantren, jadi akhy masih ingin mau sama ana yang maling ini"

"Insya Allah dengan Izin Allah ana masih ingin menunggu ukhty"

"Kenapa dan apa alasanya"

"Karna ana yakin pada ukhty"

"Oke kalo akhy masih bersih keras seperti itu, Ana ingin kasih waktu satu tahun untuk menjawabnya tapi Akhy juga jangan pernah chat ana sebelum satu tahun"

"Insya Allah dengan Izin Allah dan jika itu kemauan ukhty insya Allah ana sanggup karna Allah...Wassalamu'alaikum"

Syukron
Yang sudah sudi membaca karya saya
Meski tak sebagus karya-karya orang lain

Jangan lupa Vote And Coment

Salam Ukhuwah Fillah
❤❤❤❤

Serang_Banten
14 Januari 2019
22.31

Kekasih Halal kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang