PART 13

159 17 1
                                    

Budayakan Vote yah...dan sekalian kalo Nemu typo komen😘

***

Langit terlihat sangat mendung, memperlihatkan gumpalan putih dan abu yang saling beradu, waktu menunjukan 15.45 WIB. Dan terlihat Zahra sedang mengerjakan kewajiban-Nya. Disela-sela itu terdengar samar Isak tangis Zahra, Zahra menangis ketika sujud terakhir dalam sholat-Nya.

"Assalamualaikum Warahmatullah.... Assalamualaikum Warahmatullah" Ucapnya dengan suara yang serak.

Hiks hiks hiks

Zahra menangis tersedu-sedu setelah mengucapkan salam, seketika itu petir sekelebat terdengar sangat nyaring, dan hujan turun sangat lebat ditambah angin yang sangat begitu kencang, suara deting hujan sangat begitu nyaring diatas atap rumah, Zahra yang berusaha menghentikan tangisnya langsung mengadahkan tangannya didepan dadanya.

"Yaa Allah, ya Rohman, yaa Rohim, engkau maha cinta, engkau maha pengasih dan engkau maha penyayang, tiada nikmat yang begitu besar selain nikmat darimu, yaa Allah hamba mohon beri ketabahan dan ketegaran hati hamba untuk melewati ujian rumah tangga ini, hamba mohon tuntun kami untuk selalu berada dijalan-Mu. Yaa Allah sang maha cinta, berikanlah rumah tangga kami cinta darimu, Karana apapun itu hanya engkau yang bisa memberikan segalanya. Hamba mohon ya Allah.

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya “Ya Tuhan Kami, berilah Kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah Kami dari siksa neraka”.

Zahra berusaha menghentikan tangisnya sambil membuka dan melipat mukenanya, dengan diiringi lantunan sholawat yang sangat begitu sejuk didengarnya, bibirnya bergetar kala syair pertama dilantunkan.

"Allahumma Sholi Sholatan"
( اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً)
"Ya Allah, berikanlah shalawat"

Satu tetes air mata lolos

"Kaamiilaatan wa Saalim salamaan"
( كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَمًا)
"yang sempurna dan salam yang sempurna"

"taaman ‘ala sayyidinaa Muhammadin Alladzi
( تَامًّا عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍالَّذِيْ)
"kepada Baginda kami Muhammad"

Isak tangis zahra lolos

"Tanhallu bihil ‘uqadu, wa tanfariju bihil kurabu"
( تُنْحَلُ بِهَ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ)
"yang dengannya terlepas dari ikatan (kesusahan) dan" dibebaskan dari kesulitan"

Tangisnya lolos kembali, Zahra membekap mulut nya sendiri, mencoba untuk meredakan tangisnya, namun isaknya terus dan terus keluar sehingga air yang dipelupuk matanya terus mengalir tanpa permisi.

***

3 bulan lamanya Ali tidak sama sekali menyentuh Zahra layaknya sepasang suami istri. Kini ia terduduk disofa dengan matanya terfokus kelayar leptop, tangannya sibuk berkutat dengan keyboard, sesekali Ali melirik kearah Zahra yang tertidur pulas diatas ranjang-Nya, Ali menghentikan aktivitas mengetik-Nya dengan mata yang teralihkan kepada Zahra, ali merasa sangat bersalah karena tiap harinya ia tertidur disofa dan Zahra diatas ranjang sendirian.

"Maafkan aku zahra, bukan maksudnya aku tak menginginkan hak-Ku, tetapi aku belum siap untuk menyentuh-Mu seutuhnya, karna hatiku masih menyimpan nama perempuan lain, aku tidak ingin menyakiti-Mu" Gumam-Nya

Kekasih Halal kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang