1. Permainan Takdir [Jung Jiwoo]

852 68 1
                                    


“ Yaak, dasar wanita jalang.” Teriak Jiwoo sambil mendorong badan Wendy hingga terjatuh. “Hentikan Jiwoo, kau tak berhak berteriak dan menyebutnya wanita jalang.” Ketus Chen dan seraya membantu Wendy berdiri. “Diam kau, dasar penghianat. Kau lebih memilih cewek murahan itu dari pada aku?!” Sarkas Jiwoo dengan mata mulai merah memanas menahan air mata. “Seharusnya kau sadar Jiwoo, aku tak menghianatimu. Kita sudah putus satu minggu lalu dan kau pun tau kenapa aku ingin putus. Jangan salahkan Wendy, dia cewek baik-baik.” Bantah Chen dengan menatap tajam Jiwoo dan terus memegang tangan Wendy. “ Sikapmu yang membuatku tak bisa kembali Jiwoo, kau terlalu egois. Aku bukan budakmu Jiwoo.” Lanjut Chen sedikit menahan suara, kamudian beranjak dari tempat itu dengan terus menggandeng Wendy dan meninggalkan Jiwoo. Jiwoo hanya bisa diam mematung menagis. “ Nappeun nom (bangsat).” Umpat Jiwoo sambil menangis.

Jung Jiwoo merupakan sorang yeoja (gadis) cantik dan kaya, ia memilki seorang kakak yang tak kalah tampan bernama Jung Hoseok. Hoseok dan Jiwoo tumbuh tanpa adanya orangtua karena orang tua mereka meninggal saat Hoseok masih kuliah dan Jiwoo yang pada saat itu masih duduk di bangku SMP. Akibat kecelakaan itu mau tak mau Hoseok harus menggantikan kedudukan ayahnya di perusahaan sebagai direktur di umur yang terbilang masih sangat muda apalagi dia masih harus menyelesaikan kuliahnya. Hoseok yang terlalu sibuk pada pekerjaannya sangat jarang untuk memperhatikan adiknya, akibatnya Jiwoo tumbuh menjadi gadis yang arrogant, egois, dan tak memiliki sopan-santun. Hidup dengan berkecukupan dan berkelimang harta tak membuat kakak beradik itu bahagia. Yang ada dalam hari-hari mereka di rumah besar itu hanya sepi dan sunyi tak ada kehangatan kasih sayang orangtua yang sanggat mereka rindukan.

Jiwoo berjalan lunglai dengan pandangan mata yang kosong, tanpa sadar Jiwoo sudah berada di tengah jalan, mata indahnya sudah tak mengeluarkan airmata lagi tapi hatinya masih deras terasa cucuran kekecewaan dan sakit hati. Jiwoo terlalu hanyut dalam lamunan hingga tak memperhatiakan adanya mobil yang menuju kearahnya Tin...Tiiin...Tiiiinnn... “Awaaassss!!!” Teriak seorang yeoja (perempuan) dari pinggir jalan tak jauh dari posisi Jiwoo. Jiwoo tersadar dari lamunannya, ia melihat ke arah mobil dan..... Brukkk...Badan Jiwoo jatuh terhempas ke pinggir trotoar bersamaan dengan seorang yeoja (perempuan) yang berhasil mendorong tubuh Jiwoo menjauh dari hantaman mobil. Sedangkan mobil yang hampir menabrak Jiwoo tak berhenti dan terus melaju dengan semakin cepat.
“ Gwaenchana (Apa kamu baik-baik saja)?” Tanya Yeoja (perempuan) itu sambil menatap mata Jiwoo yang masih shok. “Gwaenchana agassi (nona)?” Tanyanya lagi, kali ini dengan sedikit menggoyangkan tubuh Jiwoo. Jiwoo tersadar dan menatap yeoja tersebut, matanya kembali memanas sekatika Jiwoo menangis dalam pelukan yeoja (perempuan) yang telah menyelamatkan hidupnya. “Sudah...sudah...jangan menagis...tenanglah.” Ucap yeoja itu lembut sambil mengelus surai coklat Jiwoo, “ Apa kau mau ku antar pulang?” tanya yeoja tadi kembali katika merasa Jiwoo mulai tenang. Jiwoo menengadahkan wajahnya menatap yeoja (perempuan) itu, Jiwoo kemudian mengangguk tanda setuju. “Siapa namau eonni (kak)?” Tanya Jiwoo yang meresa umur yeoja itu lebih tua darinya. Yeoja (perempuan) itu tak langsung memjawab, ia meraih tangan Jiwoo kemudiam membantu Jiwoo berdiri “ Namaku Eunbi, Hwang Eunbi.” Jawab yeoja itu dengan tersenyum, Jiwoo mengangguk tanda mengerti kemudian memperkenalkan dirinya “Nama ku Jung Jiwoo. Terima kasih telah menyelamatkan ku eonni (kak).” Ucap Jiwoo tersenyum tipis. “Ah...Gwaenchana (ah...bukan apa-apa).”

Eunbi akhirnya memberhentikan taxi untuk mengantar Jiwoo pulang. Sampai di depan rumah yang besar dengan pagar berwarna coklat dan taman yang luas ditambah rumah yang di chat putih lakyaknya istana membuat Eunbi terkagum-kagum melihat rumah Jiwoo “Ayo, masuk eonni.” Ajak Jiwoo seraya menggandeng lengan Eunbi. “ah..ne (iya).” Jawab Eunbi singkat dengan terus melihat rumah Jiwoo.

***

Baru saja Jiwoo sampai di ruang tamu sudah ada seorang namja (laki-laki) yang menunggunya dengan ekspresi kesal dan dingin. “Darimana saja kamu Jiwoo?” Tanya namja itu dingin dengan tak melihat wajah Jiwoo. “Op...Oppa (ka..kakak)? Kenapa oppa pulang cepat, ini kan masih sore?” namja (laki-laki) yang tak lain adalah Hoseok kakak Jiwoo. Hoseok pun berdiri dari sofa kemudian menatapa Jiwoo “Jawab saja pertanyaan Oppa Jiwoo, kemana saja kau seharian ini hah?! Kau bolos lagikan dari sekolahan? Dan sekarang kenapa kau pulang dengan seragam yang kusut dan kotor hah?!!!" Bentak Hoseok yang sudah emosi.

Because Of You [SinHope]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang