4. Tawaran Kerja.

374 53 1
                                    

"Eunbi-ya, antarkan ini ke meja nomor 7." Eunbi yang mendangarnya segera bergegas mengambil pesanan dan mengantarkannya ke meja tersebut. "Ahh...ne" Jawab Eunbi ramah.

Bruuukkk...Pyaaarrrr.... "Yaak, bisa kerja tidak sih?!!!" Bentak orang tersebut kepada Eunbi. "Joe...joesonghamnida...(Ma...maafkan saya)" Jawab Eunbi sambil membungkuk kan badannya. Sontak saja kejadian tersebut langsung menarik seluruh perhatian pengunjung restoran. Eunbi segera berjongkok dan membereskan pecahan kaca piring yang berserakan di lantai. "Kau pikir meminta maaf saja cukup hah... kau sudah membuat kemeja ku kotor. Kau tau ini sangat mahal." Sarkas pengunjung restoran tersebut kembali. Tak lama manager Restoran pun datang. "Saya benar-benar minta maaf tuan, atas kejadian tak mengenakan ini." Ucap manager tersebut sambil membungkuk.

"Eunbi-ya...kau ini bagaimana hah?! Kau pikir bisa mengganti semua kerugian ini? Bahkan gaji setahunmu saja belum tentu bisa menggantinya!" Lanjut manajer tersebut membentak Eunbi serta mempermalukan Eunbi di sana. Eunbi hanya bisa menunduk dengan terus meminta maaf dan tentunya berusaha menahan airmatanya.

"Hentikan!!!" Teriak seorang namja (laki-laki) yang kini sudah berada di depan Eunbi. Mata Eunbi membulat sempurna ketika mengetahui siapa yang tengah berdiri di depannya dan kemudian tanpa sadar ia berkata dengan suara pelan hampir tak terdengar. "Hoseok-ssi."
" Kau tak berhak merendahkan karyawanmu seperti ini, semua orang pernah melakukan kesalahan dan bukan seperti ini cara untuk membenarkannya." Sarkas Hoseok menatap tajam bergantian manager restoran tersebut dan pengunjung yang marah-marah tadi. " Memangnya siapa kau hah, dia karyawanku dan dia telah membuat kesalahan yang dapat merugikan restoran ku. Memangnya kau mau mengganti semua kerugian itu?!" Sahut Manager tersebut tak kalah ketus. " Ya, itu benar...kau lihat kemeja ini sangata mahal harganya, dan karena ulah orang bodoh ini sekarang kemejaku kotor." Timpal pengunjung tadi. "Jaga ucapan anda tuan, siapa yang kau maksud orang bodoh hah?!" Seru Hoseok tak terima saat pengunjung tadi menunjuk Eunbi dan mengatakan kata-kata kasar. Suasana semakin tegang. Hoseok melirik ke arah Eunbi yang terlihat semakin tertekan dengan airmata sudah mengalir deras di kedua pipinya. " Jimin-ssi...tolong urus semua ini, bayar semua kerugiannya." Perintah Hoseok kepada Park Jimin, sekertaris kepercayaannya. Jimin mengangguk " Baik Tuan Hoseok." Ucap Jimin. Sontak saja setelah mendengar nama Hoseok semua orang sangat kaget. Manager restoran tersebut seketika wajahnya berubah pucat setelah mendengarnya "Tu...Tuan...Hoseok? Jung Hoseok?" Ucap ulang manager dan pengunjung tersebut secara terbata-bata. Tentu saja semua orang terkejut Jung Hoseok adalah Direktur muda dari Perusahaan JH Company , Perusahaan terbesar nomer 1 di Korea. Hoseok segera memegang tangan kanan Eunbi yang sangat dingin dan menariknya lembut keluar dari kerumunan tersebut. Eunbi sejujurnya sangat kaget dengan perbuatan Hoseok yang menariknya namun ia tak berani menolak dan hanya pasrah mengikuti langkah Hoseok.

***

Di dalam mobil, Eunbi berusaha untuk menghentiakan isakan tangisnya, Hoseok yang melihatnya jujur sangat bingung harus berbuat apa, seketika suasana canggung kembali menyeruap.

"Gomawo (teriamaksih) telah menolongku Hoseok-ssi." Ucap Eunbi yang sudah cukup tenang, mendengar itu Hoseok menoleh sesaat dengan senyum manisnya dan kemudian kembali fokus ke jalan. "Gwaenchana (apa kau baik-baik saja)?" Tanya Hoseok, Eunbi mengangguk kemudian kembali berucap " Aku akan berusaha mengembalikan uangmu nanti Hoseok-ssi."

Mendengar itu Hoseok mengerutkan alisnya sehingga saling menyatu " Sudahlah Eunbi-ya...aku menolongmu ihklas... tak perlu kau ganti, anggap saja ini sebagai balas budi karna kau telah menyelamatkan adikku tempo hari." Ucap Hoseok lembut. "Tapi..." Eunbi baru saja ingin kembali berkata Hoseok sudah menyelanya " Eunbi-ya...hal yang ku lakuakan tadi tak sebanding dengan nyawa adikku yang kau selamatkan waktu itu." Mendengar itu Eunbi kembali terdiam, ia bingung ingin berkata apa meski sebenarnya dalam hati ia masih merasa tak enak kepada Hoseok.
Hoseok yang melihat raut wajah Eunbi pun mengerti "Ahh...baiklah...aku paham, kau masih merasa sungkan kepadaku." Ucap Hoseok lagi, Eunbi tak tau harus mengatakan apa ia hanya menunduk. Hoseok meminggirkan mobilnya untuk berhenti.

Because Of You [SinHope]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang