Kebahagiaan dan perasaan hangat ini semua Karena kamu ~ Jung Hoseok
Karna kamu, Aku bisa merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya ~ Hwang Eunbi
Semua ini karena aku bertemu dengan gadis aneh tak tau terimakasih itu ~ Hwang Minhyun
Jadi, karena...
Kini Jiwoo sedang ada di mobil untuk berangkat sekolah dan hari ini ada yang beda yaitu di mobil bukan hanya ada Jiwoo dan pak sopir saja melainkan ada satu orang lagi yaitu Eunbi. Selama perjalanan Jiwoo dan Eunbi tak henti-hentinya bercerita dan tertawa riang.
“Eonni (kakak), kau tau tadi sebenarnya Oppa ku berbohong.” Ujar Jiwoo. “Mwo (apa), waeyo (mengapa)?” Tanya Eunbi penasaran. “Sebenarnya kalau hanya masalah jadwal tak akan jadi masalah Oppa ku berangkat pagi, masalah sebenarnya adalah kemarin setelah dari tempat Eonni, Oppa mendapat kan undanga pernikahan dari mantannya lear Email, dan pasti sekarang undangan pernikahan yang resmi akan dikirim ke kantor Oppa ku.” Jelas Jiwoo dengan muka yang agak sendu. Eunbi masih diam berusa mencerna apa yang telah dijelaskan Jiwoo.
“ Mantan Oppa ini sangat jahat dan menjengkelkan Eonni, bayangkan saja tanpa ada alasan yang jelas ia memutuskan hubungan dengan Oppa. Awalnya aku sudah tidak suka dengan dia tapi, melihat Oppa sangat bahagia aku tak sanggup untuk melarang Oppa. Tapi apa, pada saat perusahaan kami tengah dilanda krisis saat itu, malah dia memutuskan Oppa, jelas Oppa sangat terpuruk dan sangat tertekan menanggung beban berat perusahaan dan masalah pribadinya. Tapi, Oppa ku adalah orang yang yang sangat luar biasa Eonni. Dia bisa bangkit dan kembali membuat perusahaan menjadi sesukses dulu.” Jelas Jiwoo panjang lebar dengan mata berbinar yang mendapat senyuman hangat dari Eunbi. Setelah mengetahui hal itu, rasa kekaguman Eunbi terhadap Jung Hoseok semakin bertambah.
***
Setelah selesai mengantar Jiwoo ke sekolah Eunbi pun kembali ke rumah besar tersebut. Eunbi sebenarnya bingung akan berbuat apa, karena semua pekerjaan sudah dikerjakan oleh Bibik Choi.
“ Bik, apa yang harus ku kerjakan?” Tanya Eunbi. Bibik Choi tersenyum, “Tuan Hoseok tak memerintahkan nona untuk melakukan apapun selain menjaga dan mengawasi nona Jiwoo.” Jawab Bibik Choi dengan ramah. “Tapi saya tidak bisa begini bik, ini sama saja saya tak berbuat apa-apa.” Eunbi kembali berkata kali ini pandangannya mengarah ke bawah sambil memanyunkan bibirnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bibik Choi hanya terkekeh. Tak lama terdengar suara telepon rumah masuk. Bibik Choi segera mengangkat dan Eunbi masih berdiam di tempatnya sambil melihat Bibik Choi.
Setelah beberapa saat Bibik Choi pun kembali “Ahh, Nona Eunbi bisakah kau ke kamar tuan Hoseok dan mengambilkan berkas dengan cover warna hijau. Itu berkas-berkas penting yang tertinggal untuk meeting hari ini.” Kata Bibik Choi dengan muka agak kebingungan. “Ahhh, ne ne (iya iya).” Jawab Eunbi sigap. Eunbi segera naik ke atas dan memasuki kamar Hoseok. Awalnya ia agak ragu untuk masuk tapi ini sudah tugasnya untuk membantu Hoseok. Tak perlu waktu lama Eunbi pun menemukan berkas yang dimaksud dan segeralah ia kembali ke bawah.
“Bibik Choi, aku sudah mendapatkan berkasnya.” Kata Eunbi dengan mata berbinar sambil memperlihatkan berkas yang ada di tangannya. “ahh, bagus. Sekarang antarkan cepat ke kantor Tuan Hoseok. Beliau mengatakan meeting di percepat jadwalnya.” Seru Bibik Choi. “Ahh, Jinjjayo (serius)? Tapi, aku tak tau alamat kantornya?” Ucap Eunbi dengan muka murung. “Tak masalah, supir sudah menunggumu di depan kau hanya perlu masuk nanti akan sampai di kantor.” Jelas Bibik Choi. “Ahh majja (ahh, iya benar).” Eunbi lantas bergegas keluar dan masuk ke dalam mobil.