32. RPH Lagi (2)

190 39 39
                                    

D-23.

Hari ini para BPH mengadakan RPH untuk ketiga kalinya dalam dua minggu. Sungguh rekor berkumpul paling sering sejauh ini. Pembahasan hari ini mengenai juklak dan hal-hal detail lain sebelum pelaksanaan TM minggu depan.

Omong-omong soal Hyelin, Seungyeon tidak tahu apakah Jonghyun sudah bicara empat mata dengan Hyelin atau belum. Tapi tampaknya tidak ada perubahan berarti.

Kadang-kadang Hyelin tetap bicara dengan nadanya yang menyebalkan membuat Namjoo berapi-api dan harus ditenangkan oleh Kenta. Jimin juga cuma mendengus dan tidak menanggapi. Lebih sering Hyelin diam saja dan tampak bosan. Mengiyakan keputusan yang diambil forum rapat.

Para SC tidak banyak berpendapat. Sudah cukup mereka mengamuk saat tahu masalah Yongbin. Sekarang mereka mengamati dengan detail tanpa banyak komen. Takut kecolongan lagi. Seungyeon tidak tahu mana sikap yang lebih baik.

"Itu yang kalian pegang adalah bundel juklak. Ada satu juklak umum dan tiga juklak khusus. Satu buat penyuluhan, satu buat pengobatan dan satu buat pembangunan. Ini masih juklak kasar jadi masih bisa diubah," jelas Seungyeon pada para BPH yang masing-masing sudah memegang fotokopian yang baru saja dibagikannya.

Sanggyun mengangkat bundel juklak itu dengan wajah menahan mual. "Ini emang anak FK kalau bikin juklak sedetail ini atau karena kocarnya Seungyeon?"

"Sumpah, ini tebelnya udah kayak fotokopian materi PPT," timpal Jimin takjub.

Jonghyun cuma tersenyum sudah terbiasa melihat juklak hasil karya Seungyeon selama mereka bergabung di kepanitiaan.

Seungyeon mendengus. "Itu udah aku singkat tahu. Punyanya Sira-sunbae dua kali lebih tebel daripada itu."

"Udah zaman digital, Yeon. Juklaknya pakai digital aja. Hemat kertas," saran Hwiseung.

"Iya, nanti bakal dibikin pdf kok. Soalnya kalau nggak diprint entar nggak pada baca."

Sebenarnya Seungyeon lebih suka pakai kertas daripada digital, tapi yang dikatakan Hwiseung memang benar. Jadi, ia bebaskan saja sesuai keinginan masing-masing panitia. Kalau butuh dalam bentuk kertas yang tinggal print saja.

Pembahasan juklak atau petunjuk laksana adalah hal penting sebelum hari H. Sebab juklak yang akan jadi panduan mereka selama keberlangsungan acara. Kalau ada panitia yang tidak tahu tugasnya dimana atau waktu berlangsungnya acara, bisa-bisa rangkaian acara jadi kacau.

Seungyeon menunjuk salah satu kolom yang ada di kertas.

"Coba lihat di kolom PIC, itu perdivisi namanya masih dikosongkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Coba lihat di kolom PIC, itu perdivisi namanya masih dikosongkan. Aku mau minta tolong para koor buat diisi alokasi masing-masing staf kalian di sana. Karena yang tahu pembagian tugas staf masing-masing cuma koor," jelasnya. Lalu menoleh ke arah Hyelin dan Jimin. "Untuk danus dan sponsor, minta tolong hari H ikut bantu ya. Di situ udah aku kasih slot juga."

The CommitteeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang