29. Photoshoot bersama Pubdok dan Acara

172 34 27
                                    

D-49.

Menjelang acara, perlahan-lahan aliran dana mulai lancar. Semua berkat kerja keras Divisi Sponsorship. Tak lagi bikin Chungha berkerut-kerut wajahnya, meski target danus tampaknya masih belum terpenuhi. Padahal budget sudah dipotong di sana sini. Liputan TV ternyata tidak membawa pengaruh banyak pada kondisi finansial Kersos.

Uang membuat segalanya menjadi lancar, termasuk kegiatan operasional sehari-hari Kersos seperti pembuatan nametag.


Awalnya Hwiseung memang merencanakan foto nametag per divisi, tapi berhubung mereka berasal dari fakultas berbeda dengan jadwal kuliah yang berbeda pula, maka terpaksa diatur seperti ini. Tim Pubdok selaku fotografer juga saling bertukar shift sesuai jadwal kuliah masing-masing.

Seungyeon bersama anak-anak FK, FIK dan FKM mendapat jadwal foto nametag di sore hari kedua. Yang memotret mereka adalah Yanan dari FMIPA. Dia tampak agak pucat. Katanya baru sembuh dari sakit. Tapi tingkahnya tidak seperti orang yang baru sembuh.

Foto nametag dilakukan di sekretariat yang sudah diatur dengan latar belakang putih dan tripod. Sambil menunggu giliran foto ( yang lumayan lama karena tidak sekali take langsung jadi. Biasa dipilih dulu. Kalau kurang cakep harus diulang), Seungyeon mengobrol bersama anak FK, FIK dan FKM lain yang kebanyakan staf acara.

"Jadi, dia nggak datang latihan?" tanya Seungyeon kaget.

"Iya, kita udah lima kali latihan dan dia cuma datang sekali," lapor Hani gemas.

Hani sebenarnya staf danus, tapi diminta bantuan oleh penyuluhan karena dia adalah mahasiswa FKM untuk berperan di drama.

"Terus? Dihubungi nggak bisa?"

"Nggak tahu deh kayak ngilang gitu," jawab Hani yang juga tampak tak yakin. "Hari ini juga nggak muncul 'kan?"

"Di danus gimana?" tanya Seungyeon lagi.

Hani cuma mengangkat bahu. Padahal mereka satu fakultas dan seangkatan, tapi Hani tidak pernah melihatnya di kegiatan Kersos.

"Siapa sih?" Johnny's Communication Center alias Johnny tukang kepo mulai beraksi. Tapi melihat tampang mereka sepertinya dia sudah menyimpulkan sendiri. "Ooh, Yongbin ya?"

Oknum yang mereka bicarakan memang Yoon Yongbin.

"Kamu emang nggak sering ketemu di kampus? 'Kan seangkatan?" tanya Seungyeon pada Johnny.

"Ketemu sih, tapi ya nggak nanya kerjaan Kersos juga," sahutnya santai.

"Kamu gimana, Wonu?"

Kali ini bertanya pada Wonwoo yang sedang merapikan rambut menggunakan cermin pinjaman dari Sejeong.

"Sama kayak Johnny," jawab Wonwoo datar.

Entah kenapa Seungyeon jadi cemas. Seingatnya saat awal kepanitiaan, ia sering melihat Yongbin mengurus masalah danus. Terakhir kali ia melihat Yongbin adalah saat mereka pleno akhir sebelum liburan. Kenapa tiba-tiba dia jadi tidak bisa dihubungi begini?

Sebenarnya bisa saja kalau Seungyeon mau bertanya pada koor divisi danus. Tapi, ia malas kalau nanti malah dianggap mencampuri urusan divisi danus oleh Hyelin. Apalagi setelah kemarin si koor danus bermasalah dengan Jimin.

The CommitteeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang