38. Pengobatan (I)

218 40 55
                                    

Kegiatan pengobatan diadakan di kantor desa karena letak balai pengobatan yang terlalu jauh. Kantor desa tidak terlalu luas, tapi cukup bila pengaturan alur dilakukan dengan benar. Kemarin sebelum pembukaan mereka sudah mengatur meja dan kursi sesuai alur, jadi hari ini tinggal merapikan letaknya saja.

"Minggir! Minggir! Mau disapu dulu ini lantainya," kata Yuto dan Johye lewat sambil membawa sapu bikin Seungyeon menahan tawa.

Ia yakin Yuto dan Johye pasti tidak pernah menyapu di rumah masing-masing karena ada asisten rumah tangga, tapi mereka harus melakukannya kalau sedang bakti sosial begini. Sebuah pengalaman baru untuk mereka.

The perks of volunteering.

Hal yang berikutnya dilakukan Seungyeon dan panitia pengobatan adalah membongkar kardus pengobatan. Sesuai juklak, mereka meletakkan alat dan bahan di meja masing-masing.

Tak lama para peserta operator dan dosen supervisor sudah tiba di lokasi pengobatan. Lengkap dengan sneli putih untuk operator dan jas lab untuk peserta. Para panitia pengobatan, terutama dari RIK juga berganti menjadi memakai jas lab alih-alih almamater. Memang khusus untuk pengobatan diwajibkan pakai sneli putih atau jas lab.

"Perlu bantuan nggak, Yeon?" tanya Kyungsoo-sunbae. Padahal dia bertanya dengan nada baik, tapi panitia yang lain sudah mempercepat gerakan. Takut dimarahi.

"Nggak, Sunbae," tolak Seungyeon sopan.

Eunji-sunbae dan Juniel-sunbae menahan tawa.

Pukul 07:45, Minhyun selaku PJ pengobatan dan PJ alur hari pertama melakukan briefing untuk para peserta dan operator. Pengobatan akan dilakukan dalam dua shift, yaitu shift pertama dari jam 8 pagi sampai jam 12 siang dam shift kedua dari jam 13 siang sampai jam 3 sore.

Sesuai alur, pasien akan mendaftar di meja registrasi yang dijaga peserta. Hari pertama meja registrasi akan dijaga oleh Yeonjung.

Lalu PJ alur akan mengarahkan ke 2 meja skrining yang dijaga 2 peserta untuk pemeriksaan TNSP (Tensi, Nadi, Suhu dan Pernapasan) dan anamnesa awal. Meja skrining hari pertama akan dijaga oleh Seol dan Donghyun FK.

Baru kemudian diarahkan lagi untuk pemeriksaan, diagnosa sampai rencana perawatan yang dilakukan oleh operator. Bila butuh obat, maka diarahkan ke meja farmasi yang dijaga 2 peserta, yaitu Sohye dan Hyunmin yang bertugas di hari pertama. Semuanya dibawah supervisi dosen dokter.

Panitia perlap pengobatan, yaitu Seungcheol dan Yuto akan berjaga-jaga untuk kesiapan alat bahan. Khusus panitia FK, yaitu Mirae, Jaehyun dan Johye akan bantu mendampingi peserta di meja skrining. Ada ambulans yang sudah disiapkan kalau-kalau ada pasien gawat darurat.

"Gue stay di sini nggak apa-apa 'kan, Nuna?" tanya Kim Doyoung, undangan kabem FK.

"Iya, nggak apa-apa," jawab Seungyeon soalnya memang tidak ada ketentuan undangan mau berada di mana. "Hayoung juga boleh kalau mau stay di sini sama Doyoung. Tolong bantu ya kalau ada yang perlu dibantu," tambahnya pada si kabem FIK yang mengangguk.

Minhyun tidak biasa teriak-teriak, jadi yang memberi aba-aba adalah Seungyeon.

"Oke, semua siap di posisi masing-masing ya. Satu menit lagi jam delapan," instruksinya melirik jam tangan. "Tiga! Dua! Satu! Oke, bisa dimulai." Tak lupa mengabarkan di HT bahwa pengobatan sebagai rangkaian acara pertama Kersos sudah dimulai.

Tepat pukul 08:00, pendaftaran pengobatan dibuka. Sudah ada beberapa warga yang mulai antri di meja registrasi. Minhyun langsung turun tangan mengatur alur.

"Udah semua nih ya? Aku mau ke penyuluhan sama pembangunan soalnya," kata Seungyeon lumayan lega melihat acara berjalan lumayan lancar.

"Udah kok. Nanti kalau apa-apa dikabari via HT," jawab Mirae mewakili Minhyun yang sibuk mengatur alur.

"Status pasien jangan sampe hilang," pesan Seungyeon lagi. "Buat laporan akhir Kersos sama rekap pasien."

"Iya, Ibu Bos."

"Foto dulu dong Yeon sebelum kucel," kata Yanan mengarahkan kamera pada Seungyeon yang bahkan tidak sempat berpose. "Yak, sip. Cakeep."

Tidak yakin betulan bagus hasilnya.

Seungyeon lalu berpamitan pada Dokter Nana dan Dokter Donghae yang menjadi supervisor mereka hari ini. Tak lupa juga pamit pada kakak-kakak operator.

"Iya, nanti kalau ada apa-apa kita langsung bilang Minhyun," kata Eunji-sunbae menenangkan Seungyeon.

"Semangat ya Bu Kocar," ujar Minhyuk-sunbae mengepalkan kedua tangan dan menepuk pundak Seungyeon yang mengucapkan terima kasih dan terburu-buru pergi.

Jonghyun adalah satu-satunya panitia yang tidak beri jatah PIC. Bahkan Chungha dan Nayoung diberi PIC membantu penyuluhan dan konsumsi. Jadi, Jonghyun bebas ke mana saja sebenarnya dan dia memilih mengekori Seungyeon sepanjang pagi.

"Yeon, yeon," panggil Youngmin dari HT. "Bareng sama Jonghyun nggak? Lagi dimana?"

"Iya, bareng," jawab Seungyeon mendekatkan mulut ke mic earphone HT. "Ini mau otw ke lokasi pembangunan."

"Oke, ditunggu," ujar Youngmin lagi. "Ini butuh Jonghyun biar bisa mulai."

Seungyeon mendelik pada Jonghyun. "Tuh 'kan, ngekor aku terus sih," protesnya sebal.

"Aku 'kan juga pengen lihat lokasi yang lain gimana," Jonghyun membela diri dan malah menggandeng lengan Seungyeon agar ia berjalan lebih cepat. "Ayo!"

Seungyeon menggerutu sepanjang jalan menuju lokasi pembangunan.


-bersambung.-

An. Kasih aku semangat dong gengs :(

The CommitteeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang