Aku berjalan menyusuri gang kecil di Tensar, kini aku aku sedang menuju markas besar Mshine ditemani salah satu anggota, markas itu cukup tersembunyi dan rahasia."Selamat datang Ratu", sapa salah seorang anggota yang berdiri di luar markas.Aku hanya mengangguk lalu meneruskan langkahku untuk masuk kedalam markas itu."Ratu, rupanya kau benar-benar kemari", ucap Anka senang."Ini yang kalian sebut markas? besar sekali.Darimana kalian mendapatkan tempat seperti ini?", tanyaku sambil berkeliling."Ini turun temurun sebenarnya.Kau harus merahasiakan ini Ratu", ujar Anka sambil mengambil sebuah jaket dan kaos bertulisan Mshine.
"Untuk apa ini ?"
"Kamu mau bergabung dengan Mshine kan? maka ini untukmu."
"Haruskah?"
"Anggota baru harus menunggu beberapa bulan untuk mendapat atribut resmi ini.Kau adalah anggota istimewa kami Ratu, jadi pakailah.Anggap ini penghormatan dari kami, dan dari kakak mu"
...
Aku memandangi diriku dikaca dengan kaos dan jaket yang kebesaran.Apa mereka tidak punya ukuran lebih kecil jika memang aku anggota istimewa.
Kini mereka sedang membicarakan strategi untuk Xcus, aku terheran-heran tak mengerti yang mereka bicarakan."Tunggu, aku tidak mengerti isi rapat ini.Ada yang bisa jelaskan apa itu Xcus?, Xcus itu orang yang menabrak kakak ku? kalian mau mengeroyok nya?", tanyaku bertubi-tubi, seketika tawa diruangan itu pecah.Sial, mereka mentertawakanku."Kau begitu polos Ratu", jawab Anka dengan tawa yang masih tersisa."Dengarkan aku, Xcus adalah gangster lain selain Mshine.Tentunya tidak sekuat Mshine, salah satu anggota mereka menabrak kakak mu dengan tiba-tiba dan kami ingin menyusun strategi untuk membalaskan apa yang kakak mu alami", jelas Anka."Kalau begitu kenapa kalian tidak melawan mereka saat melihat kakak ku tertabrak? apa yang kalian lakukan saat itu?", aku bangkit dengan emosi yang sudah memuncak."Tidak bisa begitu Ratu, saat Farel sudah lemah, kami tidak bisa melanjutkan pertempuran karena kami fokus pada Farel yang terlihat sekarat.Dan kami juga takut ada beberapa anggota mereka yang mengarah pada Farel yang sudah lemah.Jadi kami terpaksa mundur saat itu, tapi bukan berarti kami kalah", bela seseorang bernama Rama.Emosiku mereda lagi, aku duduk dan menutup kedua wajahku oleh telapak tangan."Aku takut", ucapku pelan."Kami bersamamu", jawab Anka sambil menepuk-nepuk pundak ku.
"Apa yang kalian rencanakan?, aku akan ikut ke pertempuran dan menghadapi sendiri pengecut yang menabrak bang Farel", ucapku penuh ambisi."Aku takkan membiarkanmu ikut Ratu", jawab Anka.
"Aku ikut, dan akan ku habisi dengan tanganku sendiri si begundal itu"
"Kakak mu akan membunuhku jika kamu terluka"
"Aku tidak akan terluka"
"Bagaimana kau bisa melawan Xcus ? , kau tak lihat badan mu saja kecil begitu?"
"Berhenti mengejekku Anka"
...
Emosiku sudah memuncak setiap kali mendegar Xcus dan kecelakaan kakak ku.Selama ini kakak ku yang melindungiku, dan kali ini biarlah aku yang melindunginya.
Akan ku habisi siapapun orang itu beserta seluruh Xcus yang mendampinginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With A Gangster
Teen FictionMereka menyebutnya panglima tempur, siap berdiri paling depan untuk memulai sebuah pertarungan. Aku benci untuk mengakui bahwa aku adalah adik dari si panglima, yang turut ingin membalaskan dendam. "Ini adalah tentang seorang ratu, yang harus memili...