Don't Touch My Queen

90 18 3
                                    

Markas sudah dipenuhi oleh wajah-wajah mengantuk, aku naik ke atas kursi agar terlihat untuk bicara pada mereka."Teman-teman, aku mohon bantuan kalian untuk membantuku menolong Satria.Aku tahu ini merepotkan, tetapi aku tidak tahu harus meminta pertolongan pada siapa lagi.Mereka meminta kita untuk datang kesana, dan aku sendiri yg akan menolong Satria", jelasku diikuti anggukan mereka."Bang kau diam saja disini, kakimu baru sembuh", ucapku pada bang Farel."Tidak, lalu nanti kau bagaimana?", tolak nya."Aku akan bersamanya Rel, takkan kubiarkan lepas dari pandanganku.Aku berjanji", ucap Angkasa yakin.Akhirnya kami semua pergi tanpa bang Farel ketempat yang sudah ditentukan oleh Xcus, tanpa basa basi aku langsung turun dari motor dan berlari kedalam bangunan kosong itu untuk mencari Satria ku."Ratu, tunggu!", seru Angkasa yang kini berlaru menyusulku.
Langkahku terhenti saat melihat Satria dengan tangan terikat dan luka dimana-dimana."Satriaa!", pekik ku sambil melepas ikatan di tangannya.Angkasa hanya terdiam didekat kami dan mengawasi sekitar, terlihat sepi karena Xcus lain nya berada diluar bangunan dan sedang berhadapan dengan Mshine.
"Wah wah lihat siapa yang datang", ucap seseorang dengan suara berat.Aku refleks menampar orang itu  "Berani nya keroyokan, dasar banci", amarahku memuncak melihat wajah nya yang menyebalkan."Aku Ben, panglima Xcus.Kenapa kau membawa orang sialan ini masuk?", tanya nya seraya menunjuk Angkasa."Jangan bilang begitu pada Angkasa!, kau yang sialan tidak tahu diri pengecut!", bentak ku padanya."Sudah Ratu, ayo kita pergi", ucap Angkasa sambil membantu Satria berdiri.Emosi Ben mudah tersulut, dan plak!.Pipiku ditampar keras oleh Ben.Aku mendorong pundaknya sekeras mungkin, tetapi ia malah berbalik memukul hidungku hingga berdarah dan aku tersungkur jatuh menimpa Satria yang baru berdiri."Gadis sialan, menyusahkan saja.Mana kakak mu yang cacat itu?", ucapnya lagi.Kini emosi Angkasa yang tersulut, bug!."Berani nya kau melukai Ratu ku", ujar Angkasa dengan mata berapi-api.Kini Ben terlihat ciut dan mundur beberapa langkah, tetapi ia tak bisa lolos dari serangan Angkasa yang membabi buta.Bagi Angkasa, Ben sudah tak terampuni lagi."Satria, bawa Ratu pergi.Biar aku urus keparat ini", perintah Angkasa sambil terus menghajar Ben habis-habisan.Satria menggendongku keluar gedung, dan memasukan ku kedalam mobil lalu menuju markas.
...
Markas Mshine
"Apa yang terjadi padanya?, dan bagaimana kau bisa tahu tempat ini?", tanya bang Farel panik melihatku yang masih lemas."Dia dipukul oleh Ben", jelas Satria dengan nada menyesal."Aku yang menunjukan arah kesini", tambahku dengan suara yang tersisa."Apa?!, si Benedict itu memukulmu?", suara bang Farel mulai meninggi."Dia sudah diurus oleh Angkasa", ujar Satria."Semoga Ben mati ditangan Angkasa", balas bang Farel emosi.
...
Tak lama kemudian, semua Mshine sudah berkumpul di markas untuk istirahat."Xcus mundur setelah mengetahui panglima nya babak belur oleh Anka", ucap Rama senang.Aku sibuk mengobati luka Satria yang cukup banyak."Satria, sebenarnya siapa kau ini?, kenapa mereka memukulmu?", tanya bang Farel heran.
"Aku Xcus..", jawab Satria sambil menundukan kepala.

I'm In Love With A GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang