Im Lose

83 17 3
                                    

Hari ini seharusnya menjadi hari yang sempurna, Satria bersama gadis yang tak ia sangka-sangka berhasil merebut hatinya.Mereka duduk di bangku taman menatap orang yang berlalu lalang dibawah langit cerah dan angin yang berhembus pelan.Semua berubah menjadi kepanikan saat Satria melihat temannya di Xcus sedang memperhatikannya dari balik pohon disamping bangku taman.Ia memutuskan untuk pulang dan menghindarkan gadis itu dari masalah yang sebentar lagi akan menimpanya.
...
Hari sudah malam, Satria berjalan lunglai menyusuri jalan menuju kost-an nya, ia tak henti memikirkan gadis itu.Hingga ia tak memperhatikan sekitar dan terseret oleh seseorang dengan paksa untuk masuk kedalam mobil."Hei apa ini", ucap Satria panik saat baru masuk kedalam mobil.Didalam sana Satria melihat Ben dan 2 Xcus lainnya, Satria memejamkan mata, dia sudah kalah.
...
"Kau berkhianat pada kami!", bentak Ben keras hingga membuat Satria bergetar ketakutan.Kini ia sudah tersungkur di pojok bangunan kosong yang baru ia lihat."Sedang apa kau dengan gadis itu hah!?", tanya Ben sambil menginjak kaki Satria, membuatnya meringis kesakitan."Kau berkencan dengannya? kau menyukainya?", tanya anggota lain sambil memukul pundak Satria."Kenapa kalian ikut campur urusan pribadi?", Satria memaksakan diri untuk membuka mulut.Ben tersulut emosi dan menendang Satria keras."Dia cantik ya?, boleh ku pinjam?", tanya Ben dengan senyum jahat nya.Ben merogoh handphone Satria dan mencoba mencari nama Ratu."Tolong Ben, jangan ganggu dia.Terserah kau apakan aku tapi jangan dia", pinta Satria yang sudah bonyok karena terus mendapat pukulan daru Xcus yang lain."Kenapa aku harus menurut padamu pengkhianat? , kau tidak berharga bagiku.Tapi karenamu aku jadi bisa memancing gadis itu kemari", jelas Ben.Satria bangkit dan merebut handphone nya, tetapi ia malah mendapat siksaan semakin parah dari Xcus yang lainnya.Itu membuatnya semakin kalah, menyerah dan lemah.
...
Rumah Ratu
Aku membuka handphone ku, melihat notifikasi pesan dari Satria, aku sontak menangis melihat foto Satria yang penuh luka.Ada orang lain yang mengambil alih handphone Satria sekarang, dan orang itu mengirimiku pesan lagi

"Datang kesini sebelum dia mati Ratu.Bawa juga Mshine mu, kita bertarung disini.Tetapi untuk menyelamatkan Satria, kau yang hadapi aku sendiri"

Ratu kebingungan, bagaimana ia memberi tahu yang lain se mendadak ini."Bang, kita ke markas sekarang", ajak ku pada bang Farel yang sudah pulas tertidur."Dan suruh anak-anak berkumpul, ini darurat!", sambungku penuh ke khawatiran."Tenanglah, ada apa Ratu?", bang Farel bangkit dari tempat tidurnya dengan mata teler."Kumohon bang cepatlah, ini soal Satria.Akan kuceritakan nanti", jawabku gemetar.Bang Farel segera bergegas sambil menelfon Angkasa dan yang lainnya untuk berkumpul di markas sekarang juga.
...

I'm In Love With A GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang