Aku celingukan memastikan bahwa ini adalah kost an orang aneh tadi.Aku ragu untuk masuk kesana, tetapi dia telah baik dengan membiarkanku kabur.Aku membuka kunci kost itu perlahan dan mulai masuk dengan jantung berdebar, kost an itu tidak terlalu luas, dan rapi sekali.Buku-buku tertata di rak kecil, sepatu dan baju terdapat pada tempat yang seharusnya.Aku kagum melihat hal langka ini, kamar lelaki se rapi ini meskipun tinggal sendiri.Aku merasakan kantuk tak tertahankan, ditambah kondisi kamar yang nyaman.Aku memutuskan untuk berbaring sebentar mengistirahatkan tubuhku yang sudah sangat lelah.
"Bangun hei", suara lelaki mengagetkanku dan membuatku hampir meloncat."Kau, kau yang tadi kan", ucapku meyakinkan diri bahwa lelaki ini yang tadi memberikan motornya.
"Ya, aku Satria", jawabnya."Terimakasih sebelumnya telah menolongku, dan membiarkanku kemari"
"Ya sama-sama.Kabari dulu temanmu, mereka pasti khawatir sekarang.Dan makan ini, aku membelinya di minimarket saat akan kesini"
...
Aku memandanginya heran, mengapa ia menolongku.Bukankah seharusnya ia memberikanku pada teman-temannya.Aku melupakan fikiran itu dan segera menelfon Anka.
"Hallo, Ratu kau dimana?", suaranya yang terdengar sangat panik membuatku kaget."Aku baik-baik saja Ka, aku sedang dirumah teman.Besok pagi aku akan pulang, aku ingin menginap disini dulu"
"Syukurlah, aku hampir jantungan mendengar kabarmu hilang"
...
Aku tertawa kecil mendengar reaksi Anka yang begitu panik seperti kehilangan anaknya."Kau akan menginap disini?", tanya Satria."Ah, bolehkah? kumohon", bujukku.
"Ya aku sih tidak apa-apa, aku kira kau akan takut sekamar dengan lelaki", balasnya.Aku menggelengkan kepala dan memakan makanan yang dibawa Satria.Apa boleh aku menyebutnya teman? , karena dia tidak terlihat seperti musuh meskipun tulisan Xcus terpampang jelas di jaketnya.
"Kau boleh tidur dikasur", ucapnya sambil tersenyum kecil."Satria, kenapa kau menolongku?", akhirnya pertanyaan itu keluar dari mulutku."Karena aku kasihan padamu", jawabnya singkat.
"Apa kamu tau alasan mereka mengejarku?", tanyaku lagi"Karena kau adik sang panglima"
"Oh ternyata kau tau"
"Bagaimana kondisi kakak mu? kudengar ia mengalami kecelekaan"
"Bang Farel belum bisa berjalan hingga sekarang, tetapi besok dia pulang kerumah karena kondisinya sudah membaik"
"Boleh aku kerumahmu untuk berkenalan dengan nya? tapi kau jangan bilang aku Xcus.Ya anggap saja balas budi darimu untukku"
"Bagaimana jika dia tau sendiri?"
"Tidak akan, aku anggota baru.Dia pasti belum pernah melihatku."
"Tentu, kabari saja jika kau akan kerumahku"
"Ratu, mengapa kau datang ke lapang itu?, kau tidak tahu bahayanya?"
"Aku tahu, anggota lain sudah memperingatkanku untuk tidak kesana.Tetapi aku punya dendam pribadi pada Xcus, salah satu dari mereka menabrak bang Farel.Pengecut."
"Aku turut prihatin soal kakak mu Ratu"
"Ya.Dan tenang saja, kau aku kecualikan dari Xcus lain yang kubenci."
Satria mengangguk dengan senyum tertahan.
...
Entah apa yang membuatnya begitu ingin ikut campur urusanku, sekarang dia ingin bertemu bang Farel.Terserahlah apa maunya, aku ingin tidur sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm In Love With A Gangster
Roman pour AdolescentsMereka menyebutnya panglima tempur, siap berdiri paling depan untuk memulai sebuah pertarungan. Aku benci untuk mengakui bahwa aku adalah adik dari si panglima, yang turut ingin membalaskan dendam. "Ini adalah tentang seorang ratu, yang harus memili...