7.

3.5K 345 3
                                    

Anhar keluar dari gerbang rumah, menghirup napas dalam-dalam. Mungkin udaranya tak sesejuk di pegunungan, hanya saja hawa yang masih cukup dingin, cukup lah membuat tubuhnya sedikit segar.

Demam kemarin cukup membuatnya bosan tiduran di dalam kamar. Dengan kondisi yang kini cukup membaik, dia memilih joging untuk kembali menyehatkan tubuhnya. Belum sempat mulai lari, tubuhnya yang tepat di tengah jalan ditabrak begitu saja oleh seseorang yang tengah berlari kencang. Otomatis, Anhar juga sang penabrak ambruk ditengah jalan.

Anhar yang berada di bawah hanya menatap datar wajah seseorang yang menabraknya yang ternyata adalah Alsa. Gadis aneh tetangga depan rumah. Alsa yang menindih tubuhnya terlihat sangat panik, entah apa yang dipikirnya. Sekarang mereka berdua terlihat seperti aktor dan aktris utama pemeran FTV yang sedang beradegan menye-menye dengan backsong lagu roman yang pasti kalian hapal😅.

Dengan cepat Alsa memilih bangkit. Merasa sedikit aneh dan malu dengan kejadian tadi.

"Anhar maaf!"

Dia lantas masuk ke dalam rumah begitu saja tanpa menunggu jawaban Anhar. Sementara teman bicaranya masih menampilkan raut bingung dengan sedikit rasa bahagia yang sukses membuatnya merona.

Masih menikmati rona wajah dan kejadian tadi, Anhar kembali dikagetkan dengan kedatangan Alsa di depannya. Hal tersebut sukses membuatnya kembali salah tingkah.

"Anhar mau gak nemenin Alsa ke sekolah?"

Anhar sedikit bingung dengan pertanyaan Alsa. Dia memang tidak sekolah beberapa hari, tapi dia masih bisa mengingat betul ini hari apa. Minggu bukanlah waktu untuk bersekolah kan?

"Sa, ini kan hari minggu."

"Iya. Tahu. Tapi mau gak?"

Melihat ekspresi Alsa yang begitu memelaskan dengan permohonan yang dirasa sangat tulus, Anhar mengiyakan permintaan Alsa. Dia langsung masuk ke dalam rumah dan menyalakan kuda besinya, mengantar Alsa ke sekolah yang entah tujuannya apa.

***

Di dalam hati Anhar ingin tertawa kencang dengan pemandangan sekitar jalan. Dia baru sadar bahwa penampilan Alsa tidaklah sebaik orang yang keluar rumah. Dengan baju tidur motif teddy bear coklat juga rambut yang sedikit berantakan, Alsa sukses mengalihkan perhatian orang di sekitar komplek juga sekitar jalanan yang di lewati mereka berdua.

Ekspresi orang-orang yang memperhatikan terlihat sangat lucu dalam pandangan Anhar sekarang. Entahlah jalan pikiran Alsa bagaimana, Anhar sendiri tidak bisa memahaminya. Dia begitu percaya diri dengan penampilannya, entah itu bagus atau tidak dimata orang, rasanya Alsa tidak begitu peduli. Mungkin kenyamanan yang paling utama baginya.

Alsa yang duduk di jok belakang hanya menatap cemas jalanan. Membayangkan kodoknya yabg tengah sekarat dan mati begitu saja karena kecerobohan dirinya.

"Aduh!! Kodok kalau mati dosanya buat Alsa dong?!" Gumamnya dalam hati.

Motor Anhar yang bising membuatnya semakin pusing. Mungkin dia salah meminta bantuan, harusnya Alsa lebih pilih-pilih terhadap motor. Motor Anhar memang tidak cocok untuk ditumpangi. Jok tinggi yang sempit, yang lebih terkesan pelit, juga suara bising yang amat sangat menyebalkan. Andai Lalanya bisa bertransformasi layaknya transformers.

Matanya kini sukses membelalak tatkala motor Anhar melewati sekolahnya begitu saja. Alsa yang panik lantas menepuk keras pundak Anhar yang lebar.

"Anhar!! Aekolahnya kelewataan!!" Teriaknya melawan suara bising motor yang lebih cempreng dari suaranya.

"Oh? Iya ya?"

Alsa semakin dibuat kesal oleh Anhar. Kini, dirinya lebih menegaskan bahwa dia memang salah meminta bantuan.

"Kalau gini mending Alsa naik angkot ya La," gumamnya memandang celana bergambar teddy yang dianggapnya sebagai Lala.

Kini, mereka berdua sudah tepat berhenti di depan gerbang sekolah yang sepi. Alsa langsung turun dan memanjat gerbang begitu saja. Hal tersebut sukses membuat Anhar melongo.

Alsa benar-benar terlihat menakjubkan sekarang.

Alsa lantas berlari kencang menuju lab tanpa memedulikan Anhar yang masih terperangah. Napasnya terengah, dia berhenti sejenak memandang tangga yang terlihat melelahkan untuk dipijak.

"Demi kodok!!" Teriaknya.

Dengan satu tarikan napas, Alsa kembali berlari menaiki tangga, melewati koridor kelas sebelas, menuju Laboratorium.

Dengan kecepatan maksimum, Alsa berlari. Di depannya sudah terpampang nyata pintu bertuliskan "Laboratorium" yang sukses membuatnya tersenyum ceria. Dia akan bertemu kodoknya yang semoga saja masih bisa bernapas dengan baik.

Larinya terhenti, kini, dia tengah berdiri di depan pintu. Dengan secercah harapan, dia menarik napas dan memegang kenop pintu, mencoba membuka lab dan mencari sang kodok yang sangat dicintainya.

"Lah?! Alsa lupa!!"

"Hari minggu kan lab di kunci!!!"

Bisa dipastikan, tubuh mungilnya tak bisa masuk kedalam dan menemui kodok penelitian tercinta yang entah bagaimana keadaannya sekarang.

Energi yang dikeluarkannya untuk berlari kencang sia-sia. Perutnya kembali meronta, mengingat rasa lapar yang sejak tadi hilang entah kemana. Kini dirinya lesu, mulai berjalan kembali menuju Anhar yang mungkin saja masih setia menunggu, atau sudah hilang dan menyisakan debu.

***

"Anhar, berhenti di rumah itu ya."

Anhar mengernyit bingung, namun tetap patuh dengan perintah Alsa. Kuda besinya sudah berhenti tepat di depan rumah Adam. Alsa lantas turun dan langsung memencet bel rumah yang ada di gerbang, juga mengabaikan Anhar lagi seperti kejadian di sekolah.

"Adam!!!" Panggilnya sedikit lesu, tapi cukup keras. Panggilannya sukses membuat Adam keluar.

Adam mengernyit bingung. Kenapa Alsa si aneh selalu saja mengusik ketenangannya hari ini?

"Ngapain lagi?" Tanya Adam to the point, tak ingin membuang-buang waktu lagi.

"Kok Adam gak ngingetin Alsa kalau sekolah labnya di kunci?!" Kesalnya dengan tampang lesu.

"Siapa yang tadi langsung pergi ninggalin gue yang masih belum selesai ngomong?!" Balasnya yang sukses membuat Alsa mbringut.

"Iya deh. Emm Dam ..."

"Kenapa tiba-tiba manggilnya gitu?" Tanya Adam bingung dengan panggilan Alsa yang terdengar seperti menggoda.

"Bubur ayamnya masih? Alsa minta ya,"

Anhar lantas melongo dibuatnya. Rasanya makin hari Alsa makin bertambah aneh dengan ke-absurd-an yang dibuatnya.

***

Holla!! Pumpung masih libur sekolah, jadi si Alsa bakal up rutin deh. Kalau bisa seminggu 3x😂

Gak bejanda. Ups ...

Udah lah ya. Tetep setia sama si aneh Alsava.
Stay tuned sama part selanjutnya

See you dada bye bye!!😘😘🙃

Introvert?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang