Masih di cafe temannya seulgi, mereka berempat masih asik mengobrol sampai2 tidak sadar sudah malam.
"Eh lu ga jemput jennie?" Tanya wendy yang melihat rose adem ayem daritadi. Soalnya biasanya dia selalu pamit ke mereka untuk jemput jennie.
"Ga" jawab rose singkat.
"Eh wen, mendingan lu jangan nanya soal itu deh kalo ga pengen di tonjok" lisa yang mengerti dengan keadaannya rose pun mencoba untuk memperingati si wendy. Soalnya lisa udah tau kenapa si rose kek gini. Tapi belum mau nanya apa yang terjadi, mood rose keknya gak bagus menurutnya.
(Kalo kalian udah baca chapter sebelumnya pasti udah ngerti)"Eh seul si irene udah tidur ya?" Wendy langsung mengalihkan pembicaraan.
"Eoh? A-ah iya iya udah tidur hehe" seulgi yang mengerti langsung menjawab dengan kekehannya.
"Berarti lu ga pulang seul?" Tanya lisa.
"Gak, gue disini nemenin irene. Lagipula teman gue lagi pergi besok mungkin dia pulang. Dia nyuruh gue untuk pegang cafenya sementara. Dan di atas kan rumah dia jadi aman" jelas seulgi.
"Berarti lu sekamar sama irene dong?" Smirk lisa.
"Yah kagak lah bego. Gue di kamar yang satunya. Di atas kamarnya ada 2" 😑
"Oh kirain" 😂
"Lu kata gue ini lu yang pikirannya ngeres mulu?" Kesal seulgi.
"Dih dih dih, gini2 gue anak baik2 ya" 😒
"Pada berisik lu pada" ucap rose tiba2 dan membuat kedua orang tadi yang berantem pun terdiam dan melihatnya yang sekarang sudah berdiri dari duduknya.
"Kamar yang lu tempatin nanti sebelah mana?" Tanya rose lagi dan melihat ke arah seulgi dengan muka yang sangat datar.
"Lu naik ke atas terus belok kiri, kamarnya di situ. Kalo lu ke kanan itu kamar yang di tempatin irene" jelas seulgi.
"Yaudah gue tidur duluan" rose pergi meninggalkan ketiga sahabatnya yang cengo karena sikap rose yang tiba2.
"Lah dia nginap" Tanya wendy yang baru ngeh.
"Eh iya dia nginap" Kali ini lisa.
"Ho'oh dia nginap" seulgi pun mengiyakan.
"Yaudah kita juga nginap" koor lisa dan wendy berbarengan.
"Terus gue tidur dimana kalo lu semua pada nginap?" Tanya seulgi tiba2.
"YAH DI KAMAR IRENE LAH BAMBANG! BYE!" Koor lisa dan wendy meninggalkan seulgi yang masih memproses kata2 mereka.
1
2
3
4
5
Detik..."WOI BANGKE! LU GILA APA?!" akhirnya seulgi mengejar wendy dan lisa tapi sayang pintu nya sudah ke kunci dari dalam.
"AH KAMPRETT!!" Kesal seulgi dan menendang pintu.
"GA USAH NGEDESAH HAHAHA!" Teriak 2 curut siapa lagi kalo bukan wendy ama lisa.
"BAN*SAT!!" 😑😑😑😑😑
Dan akhirnya seulgi mengalah dan masuk ke kamar irene karena sudah tidak ada pilihan lain. Yakali dia mau tidur di atas meja😂. Dan selanjutnya tidak tau apa yang terjadi di kamar seulrene. Semoga ga wik wik wik wik wik😂😂
***
Jennie POV
Kerjaan menumpuk, meeting disana sini, memeriksa tumpukan laporan, ini sangat melelahkan. Menjadi presdir benar2 mengubah pola hidupku.
Tapi ada juga sesuatu yang berubah dari hidupku, bukan hanya pekerjaan saja yang menjadi poros tapi juga seseorang yang sangat special yang sudah hadir dan masuk ke dalam hidupku. Dan aku tidak menyangka dia akan mengatakan semuanya. Waktu berlalu begitu cepat, awalnya aku hanya melihatnya di lampu merah dan kita saling bertatapan, bahkan waktu itu aku tidak tau wajahnya seperti apa? Yang aku lihat hanya mata indahnya. Mata indah yang membuatku jatuh ke dalam tatapannya dan mata indah yang membuatku penasaran.
Kedua kalinya kita bertemu tidak sengaja di starbucks dan di saat itu aku dapat melihat wajahnya dia datang bersama seorang wanita yang hampir tinggi dengan tinggi badannya. Dia sangat tinggi untuk di bandingkan dengan tinggi badanku dan kakinya... Heol sangat panjang. Saat dia melepaskan helmnya aku bisa melihat selain mata indah itu, bentuk mukanya, pipinya yang sangat chubby, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang tipis. Dan aku sempat terpesona saat itu, cantik!
Dan akhirnya pada suatu saat kita bertemu lagi, lagi dan lagi, ketidaksengajaan aku melihatnya di depan perusahaanku, disitulah awal dimana kita mulai dekat satu sama lain. Dia yang mulai kenalan denganku, meminta nomorku sampai2 dia yang selalu memintaku untuk pergi bersamanya maupun pulang juga bersamanya. Dia selalu ada disaat aku butuh, dia seseorang yang membuatku merasa aman berada di dekatnya, dia seseorang yang membuatku merasa nyaman, dan lambat laun hari berganti hari, minggu berganti minggu, rasa ini, rasa yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya tumbuh di dalam hatiku.
Awalnya aku bingung ini perasaan apa? Ini yang pertama kalinya untukku. Tapi saat dia hadir dalam hidupku, dia banyak memberikan warna, dan hidupku tidak lagi terlihat seperti hitam dan putih. Aku selalu bahagia saat melihat dia melakukan hal2 kecil, entah itu dengan tingkah lakunya, caranya perhatian padaku, apapun yang dia lakukan dapat membuatku tersenyum. Dia jarang sekali bicara, aku yang harus memulainya biar dia mulai bicara kalo tidak dia akan bicara seadanya saja. Anak itu memang sedikit cuek tapi padaku dia tidak pernah menampilkan sisi cueknya itu. Aku selalu ingin dia ada dekatku, kapanpun dan dimanapun.
Hingga akhirnya, aku mengerti dengan perasaanku. Aku mengerti dengan apa yang aku rasa, tapi aku tidak tau apakah dia memiliki perasaan yang sama sepertiku. Aku tidak tau itu. Dan hingga pada suatu saat, tepatnya kemarin, dia menyatakan semuanya. Semuanya yang selama ini aku tunggu, pernyataan yang selama ini aku ingin dengar dari bibir tipisnya semuanya telah terucap. Dia menyatakan di depan sepupuku dan di depan sahabat2nya. Waktu itu aku benar2 shock, aku tidak tau harus berbicara apa yang aku lakukan hanya menangis dalam diam. Aku menangis karena aku terlalu bahagia. Ingin sekali aku menghentikan waktu saat itu, saat dia menyatakan perasaannya. Aku sangat bahagia waktu itu. Dan saat ini, cincin yang seharusnya tidak pernah ada di jari manisku, kini akan selalu ada dan selamanya ada.
Aku tidak pernah menjalin hubungan sebelumnya. Dan ini adalah untuk pertama kalinya aku menjalin sebuah hubungan bahkan dengan seorang wanita yang lebih muda dariku dan bukan seorang pria. Tapi aku tidak peduli, yang aku tau aku mencintai wanita ini, anak ini, Roseanne Park💙.
Tapi sesuatu hal telah terjadi, rosie salah paham dengan mino oppa. Dia cemburu, aku tau itu. Terlihat jelas dari raut wajahnya tadi saat dia datang di kantorku. Aku tidak tau kalo dia akan di kantorku. Aku tau aku salah karena tidak mengabarinya sama sekali karena aku benar2 lupa, hari ini pekerjaan2 ku tengah menguasai pikiranku sampai2 aku lupa memberinya kabar. Dan di saat itu juga mino oppa datang, aku juga tidak tau dia akan datang karena setauku dia berada di jepang sekarang. Mino oppa adalah teman kecilku, aku mengenal dari kita masih kecil, karena waktu itu rumah kita berdekatan, dan akhirnya kita berteman, pergi ke sekolah bersama2 sampai pada akhirnya dia pindah ke jepang dan aku tidak bisa menemuinya lagi. Dan sekarang dia tiba2 ada di ruanganku. Kami mengobrol banyak hal, karena sudah lama tidak bertemu dan ketidaksengajaan terjadi saat mino oppa menumpahkan minumannya sendiri di kamejanya dan aku dengan spontan langsung membantu membersihkan kamejanya. Dan dari situ lah rosie datang, melihat semuanya di tambah lagi mino oppa mengira rosie adalah temanku. Ingin sekali aku bilang pada mino oppa dia adalah kekasihku tapi moodku sudah benar2 buruk karena rosie mengiyakan perkataan mino oppa. Dan sekarang aku sendiri lagi di ruanganku, melihat tumpukan pekerjaan yang belum selesai, mino oppa sudah pergi. Aku tidak peduli dengan siapapun saat ini, hanya ada 2 hal dalam pikiranku sekarang. Selesaikan pekerjaanku lalu pulang menemui rosie.
"Rosie, i'm sorry. Aku akan jelaskan semuanya" gumamku.
***
Oh jadi begindang hubungan si mino dan jennie. Hmmm okesip👌😂
Sampai ketemu lagi gais! Bye!

KAMU SEDANG MEMBACA
First Sight
FantasyCinta itu bisa berawal dari pandangan pertama. - chaennie - Ps: Bahasa campur baku ama non baku:) WARNING! INI GXG AREA YA. JADI KALO GA SUKA, GA USAH BACA!😉