PART 7 : Rawat inap H1

6.4K 303 2
                                    

Setelah mereka memikirkan tentang pengacara,tidak lama kemudian dokter keluar dari ruang UGD.

"Dok bagaimana keadaan kaka saya?"tanya aruni panik.

"Alhamdullilah,beliau masih di lindungi oleh allah! Pisau yang menancap di perutnya ternyata tidak begitu dalam!" Jawab dokter itu sambil tersenyum.

"Alhamdullilah ya allah" ucap mereka serentak.

"Pasien akan di pindahkan ke ruang rawat inap dan untuk masalah ruangan kalian bayar dulu di bagian administrasi."ucap dokter dan langsung berlalu begitu saja.

"Apakah sewa rawat inap nya mahal? Ya allah aku punya uang dimana buat bayar rawat inap a fakih" Batin aruni.

"Yaudah yu sekarang kita ke bagian admin dulu"ajak anjani.

"Tunggu, suster boleh tanya gak?"tanya aruni kepada suster yang baru aja lewat.

"Iya boleh,ada yang perlu saya bantu?"tanya suster itu ramah.

"Kalau disini harga kamar rawat inap kira kira berapa ya?"tanya aruni yang membuat sahabatnya heran.

"Satu hari nya ada yang satu juta lima ratus dan ada yang sampai 6 juta.. tapi itu tergantung pasien nya sakit apa"ucap suster ramah.

"Oh yaudah makasih sus" ucap aruni dan tersenyum.

"Run kok kamu nanya gitu?"tanya anjani bingung.

"Engga kok cuma penasaran aja hhe"ucap aruni berbohong.

Setelah itu mereka langsung pergi ke bagian administrasi dan saat itu keadaan aruni sangat gelisah.

"Sus saya mau tanya tunjangan harga operasi kaka saya berapa ya?"tanya aruni kepada suster penjaga administrasi itu.

"Boleh saya tau nama pasien nyà?"tanya suster itu ramah.

"Oh iya tadi aku yang daftarin nya,karena aku gak tau nama aslinya jadi aku daftar nya ustad fakih doang"bisik amell kepada aruni.

"Dengan pasien atas nama ustad pakih sust,"ucap aruni antusias.

"Tunggu sebentar ya"ucap suster itu sambil melihat ke arah komputer.

"Pasien ustad fakih dengan operasi pisau di perutnya,apakah benar itu?"tanya suster memastikan.

"Iya sus itu"ucap anjani.

"Harga operasi yang harus di tebus 12.000.000 dan anda mau kamar inap untuk pasien kelas berapa biar langsung di jumlahkan dengan uang muka nya" ucap suster ramah.

Bagai tersambar petir aruni sangat terpaku mendengar itu,sebenarnya aruni dan ust fakih saat ini sedang kekurangan dana, karena mereka sedang mengeluarkan dana untuk membuat rumah bibik nya yang sudah hangus terbakar, dan mereka sudah nengeluarkan uang sebanyak 3M uang hasil pengeluaran dari pondok pesantren warisan orang tuanya karena bibi nya pun harus membeli barang barang keperluan,belum lagi ia memiliki anak yang masih sekolah dan harus di biyayai.

"Kasihan aruni,dia kan dan a ustad udah mengeluarkan uang sebanyak 3m untuk membangun kembali rumah bibi nya yang sudah terbakar,pasti sekarang dia gak punya uang"lirih aisyah yang hanya terdengar oleh amell.

"Rumah bibinya?rumah bibinya kenapa?"tanya amell dengan suara pelan.

"Terbakar"jawab aisyah membisikan itu kepada amell.

Di sisi lain suster yang dari tadi di depan mereka ikut bingung karena diantara mereka hanya bengong dan berbisik bisik saja.

"Maaf de,mau kamar yang mana biar saya langsung jumlahkan uang muka yang harus di bayar hari ini"ucap suster itu mengingati dengan ramah.

Pantaskah Perempuan sepertiku Mencintai seorang UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang