PART 27: Kenyataan yang pahit

5K 233 4
                                    

"Peluru yang bersarang di jantung pasien merusak fungsi jantung hingga saat ini pasien hanyalah mayat hidup karena sekarang pernapasan pasien hanya dibantu oleh peralatan medis!" Ucap dokter itu yang membuat semua orang shock.

"Apa? Dok lakukan apapun yang bisa membuat teman saya sehat kembali dok! Saya akan bayar berapapun yang dokter minta asal teman saya bisa sehat kembali!" Ucap ervan setengah berteriak karena panik.

"Hanya ada satu cara yang bisa membuat pasien sehat kembali"ucap dokter itu sedikit ragu.

"Satu cara? Apa itu dok hiks.. selamat kan a fakih bagaimanapun caranya hiks hiks"teriak aruni sangat tertekan.

"Ya hanya ada satu cara! yaitu seseorang harus mendonorkan jantungnya! Dan itu tidak mungkin karena jika seseorang mendonorkan jantungnya maka ia akan kehilangan nyawanya!" Ucap dokter itu yang membuat semua orang terpaku.

Tapi dengan penuh tekad yang kuat amell berkata,,

"Seseorang itu ada dok! Saya! Saya akan mendonorkan jantung saya untuk ustad fakih hikss hikss" ucap amell yang mendapat tamparan langsung dari ervan.

"Jangan gila mell! Dokter bilang jika seseorang mendonorkan jantungnya maka seseorang itu telah memberikan hidupnya untuk fakih! Dan aku tidak terima! Coba kau pikir kau adalah anak satu satunya om ferdian dan tante renata! Kamu mau buat mereka gila?"ucap ervan yang membuat amell mematung bak tersambar geledeg.

"Hiks..hiks.. aku tau van, tapi ustad fakih seperti ini karena udah nolongin aku hiks hiks.. mungkin kalau dia tidak melindungiku waktu itu mungkin yang terbaring disana itu bukan ustad fakih! Tapi aku hiks hikss.." ucap amell dengan bercucuran air mata sangat deras dan langsung di peluk oleh ervan karena melihat pipi amell yang memerah karena ia tampar.

"Udah cukup mell! Sekarang aku yang gak bakalan ngijinin kamu! Kamu tau kenapa a fakih rela terluka demi menyelamatkan mu? Itu karena a fakih gak mau lihat kamu terluka! Dan sekarang kamu bertekad untuk memberikan jantung kamu sama a fakih? Bagaimana jika nanti dia sudah sembuh dan mengetahui bahwa dia bernafas memakai jantungmu? Dia pasti akan sangat membenci dirinya sendiri mell! Tolong lah mengerti hikss hiks.." teriak aruni yang membuat amell lagi lagi terdiam di pelukan ervan sang saudara sepupunya.

"Tapi run hiks.. hiks.. mau sampai kapan ustad fakih terbaring lemah di sana? Mustahil ada seseorang yang memberikan jantung nya untuk orang lain hiks hiks"ucap amell lirih masih dalam pelukan ervan.

"Mell lo percaya kan dengan adanya suratan takdir? Gue yakin kok suatu saat nanti pasti ada yang memberikan jantung nya untuk ustad fakih" ucap nayla merasa iba pada sahabatnya.

"Bener mell kata nayla, in syaa allah ustad fakih akan sehat lagi dan bersama kita untuk mengajar ngaji lagi"ucap anjani dengan menahan tangis nya.

"Tapi kalau gak salah kan dijalanan suka ada yang jualan jantung?" Tanya amell polos.

"Asragfirullah, ukhty memang banyak dijalanan yang jualan jantung! Tapi itu jantung pisang" cerca dika yang membuat semua orang tertawa kecil merasa terhibur sedikit.

"Aduh dik dik, antum dalam keadaan kayak gini masih aja bisa bercanda" ucap agung sambil menggelengkan kepala.

"Kenapa gak jantung kamu aja dik?"canda alief yang tujuan nya ingin menghibur semua agar tidak terlarut dalam kesedihan.

"Eh sembarangan antum ini! kalo jantung aku dikasih kepada ustad fakih, terus aku hidup pake jantung siapa?" Tanya dika dengan wajah manyun.

"Kenapa gak pake jantung pisang aja?"timpal aisyah yang membuat semua orang tertawa geli dan tidak terlalu bersedih lagi.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 4:15 dini hari dan mereka pun pergi ke masjid untuk mendoakan ustad fakih.

Mereka sholat berjamaah dengan diimami oleh ervan setelah sholat mereka pun meminta keselamatan ustad fakih kepada allah.

Pantaskah Perempuan sepertiku Mencintai seorang UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang