PART 13 : Di sepertiga malam

5.7K 252 1
                                    

Hari ini mungkin hari yang melelahkan bagi amell,karena hari ini baginya adalah hari hukuman.Dimana ia di jemur di bawah terik nya matahari saking terik nya ia pun sampai tak sadarkan diri.

"Huhh udah jam 8 malam ya ini? Kok aku masih di uks sih!"ucap amell sambil tengok kanan kiri nya yang bisa di bilang kosong alias tidak ada siapa siapa.

"Assalamualaikum,amell"salam seseorang di balik pintu uks yang tertutup rapat.

"Waalaikumussalam,siapa?"tanya amell sedikit mengeraskan suaranya karena keadaannya pun mulai membaik.

"Ane ustad fakih,kamu mau kembali ke asrama gak? Kalo mau kamu keluar dulu tar ane antar,maaf ane gak bisa masuk takut fitnah soalnya cumn berdua."ucap ustad fakih di balik pintu.

"Fitnah apaan sih ah dari tadi sore bahas nya fitnah lagi fitnah lagi mana gak paham lagi, arghh kenapa aku harus bodoh begini"ucap amell mendumel sendiri di dalam uks.

"Kok gak ada suara,Amell? Apa kau baik baik saja?"tanya ustad fakih penasaran.

"Euhh iya ustad ini amell mau ke situ kok,tungguin"ucap amell dan langsung berjalan dan membuka kan pintu.

Saat amell membukakan pintu ia langsung melihat seorang laki laki yang berdiri tegap dan tersenyum manis kepadanya, siapa lagi kalau bukan ustad fakih.

"Subhanallah.. saat ia menatapku seperti ini,kenapa aku merasakan hal yang tak pernah aku rasakan! Ini kah yang dinamakan cinta? Tapi tidak mungkin ustad fakih mencintai ku yang notabene nya buta akan ilmu agama"ucap amell dalam hati yang sebelum nya tersenyum menjadi sedikit sedih.

"Lah,amell kenapa? Kok muka nya ditekuk kayak gitu?"tanya ustad fakih heran.

"Engga ustad,oh iya 3A pada kemana kok ustad yang kesini sih?"tanya amell sambil bola matanya lirik kanan kiri tanda mencari seseorang.

"Oh iya,mereka lagi bantu bik iyam masak soalnya nanti malam santri ikhwan mau ngeronda berjamaah bukan hanya keliling pesantren tapi juga keliling komplek sini"ucap ustad fakih menjelaskan semuanya.

"Ohh,ustad amell mau nanya boleh gak?"tanya amell sambil suara nya sedikit merendah.

"Hemm boleh lah mau tanya apa amell?"tanya ustad fakih yang dimana posisi mereka sedang berjalan.

"Ustad apakah amell bisa mendapatkan jodoh yang sholeh yang pintar akan ilmu agama sedangkan amell sendiri bodoh akan ilmu agama"tanya amell dengan nada sedikit merendah.

"Amell,sesungguhnya jodoh itu ada di tangan allah, dan allah telah janjikan bahwa jodoh adalah cerminan diri kita sendiri, perempuan yang baik untuk laki laki yang baik, dan laki laki yang baik untuk perempuan yang baik juga. Begitupun sebalik nya, perempuan yang buruk untuk laki laki yang buruk dan laki laki yang buruk untuk perempuan yang buruk, maksud buruk di sini adalah buruk akhlak nya."ucap ustad fakih menjelaskan panjang kali lebar.

"Ustad,amell tergolong perempuan buruk kan?"tanya amell lirih sambil menunduk resah.

"Kata siapa? Kamu itu udah lebih dari kata perempuan baik, bahkan kamu lebih baik dari yang terbaik."ucap ustad fakih sambil tersenyum tipis menyemangati amell.

"Kenapa ustad bisa bicara seperti itu? Ustad bahkan tidak tau latar belakang seorang amell itu seperti apa"ucap amell yang kini matanya mulai berkaca kaca.

"Ane tau amell, yang ane suka dari anti adalah anti bisa meninggalkan sifat buruk anti dalam waktu hanya beberapa hari! Meninggalkan teman teman mu yang dulu itu sangat lah tidak mudah amell,meninggalkan bakat mu sebagai Pembalap motor yang handal itu tidak mudah amell, tapi anti bisa melewati semuanya. Ane harap kamu bisa tetap istiqomah dalam menjalankan hijrah mu ini,meski anti masuk kesini bukan karena keinginan anti tapi karena terpaksa untuk membebaskan teman teman anti di dalam penjara kan?"ucap ustad fakih mengatakan apa yang ia tahu.

Pantaskah Perempuan sepertiku Mencintai seorang UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang