PART 12 : Hukuman Day

5.5K 261 1
                                    

Setelah berbincang bincang dengan bara hingga amell baru sadar bahwa waktu sudah menunjukan pukul setengah dua sore, akhirnya pun amell berpamitan pergi untuk kembali ke pesantren dengan menaiki sebuah taxi.
.
.
.
Jalanan cukup macet hingga amell sampai di pesantren pukul 2 pas dan saat itu gerbang sudah tertutup rapat.

"Yah.. astagfirullah apa yang harus aku lakukan, gerbang sudah tertutup rapat!gimna caranya aku masuk ya!"ucap amell bicara sendiri sambil memikirkan sesuatu.

Dengan sekejap amell langsung mempunyai ide untuk memanjat lewat tembok yang lumayan sangat tinggi itu.

"Nah! Kenapa aku gak manjat tembok aja ya?dulu kan aku pernah manjat tembok yang lumayan tinggi saat kabur dari rumah."tanya amell pada diri sendiri.

Dan tanpa disangka amell pun memanjat tembok dengan pakaian nya yang super ribet itu,dia tidak sadar bahwa dulu dan sekarang itu sangat berbeda,dulu ia memakai pakaian yang simple hingga gampang untuk menaiki tembok, sedangkan sekarang? Dengan gamis syari dan jilbab panjang nya dia mencoba menaiki tembok ponpes yang gak kalah tinggi nya.

"Huh, ribet juga, sekarang gimna cara turunnya yah, gak ada pohon pohon buat aku tunggangi nih, masa aku loncat ajà ya?" Tanya amell yang sekarang posisi nya sedang di atas tembok tinggi itu.

Dan tanpa amell sadari ustad fakih melihat itu semua,ustad fakih sangat kaget ketika ia melihat amell yang sedang di atas tembok.

"Astagfirullahaladzim,, itu kan amell, apa jangan jangan ia telat masuk ponpes ya sampe sampe dia manjat tembok kayak gitu!"ucap ustad fakih dan langsung menghampiri tembok yang sedang di naiki amell.

Berbarengan saat ustad fakih sampai di tempat amell, amell pun berhasil meloncat dari ketinggian,dan sedikit ada luka fi telapak tangan nya karena tergores batu saat loncat.

"Aww sakit,, tapi gak papa yang penting berhasil, yes.. gak bakalan di hukum"ucap amell sambil meniup tangan nya yang berdarah.

"Kata siapa gak bakalan dihukum amell? Hari ini kamu terlambat datang ke ponpes dan di tambah lagi dengan beraninya kamu manjat tembok ini, kalau kamu terluka siapa yang repot?"tanya ustad fakih menunjukan wajah kecewa nya.

"U..u..ustad,, maaf amell tadi,,tadi amell euh.. euh.."ucap amell sangat gugup karena aksinya tercyduk oleh pimpinan pesantren sendiri yaitu ustad fakih.

"Kenapa bicara nya gugup seperti itu? Ikuti saya!" Ucap ustad fakih masih dingin nya.

"Kemana ustad?"tanya amell penasran.

"Menemui bu fatma,dia adalah guru di bidang keamanan santriwati, dialah yang akan memberi hukuman kepada mu!" Ucap ustad fakih benar benar sangat dingin.

"Ustad, afwan" ucap amell terdengar lirih namun masih terdengar oleh ustad fakih.

"Kesalahan tetap salah, dan hukuman tetap harus kamu jalani!"ucap ustad fakih, dimata nya mulai ada sedikit kasihan tetapi dia tetap menegakan kewajiban nya.

"Assalamualaikum bu fatma,kebetulan kita bertemu disini, saya ingin menyerahkan seseorang santriwati yang dimna hari ini ia telat kembali ke ponpes"ucap ustad fakih to the point.

"Waalaikumussalam,amell kamu orang nya?"tanya bu fatma sambil menengok ke arah amell yang bersembunyi di belakang punggung ustad fakih.

"I..iya bu maaf"ucap amell sambil menunduk.

"Kenapa kamu bersembunyi di belakang ustad fakih?kamu enggan melihat saya? Kamu anggap saya harimau yang kelaparan?"tanya bu fatma yang membuat ustad fakih sedikit tertawa.

"Saya gak mau buang buang waktu saya, saya langsung beri hukuman nya, hari ini kamu di jemur di lapangan dekat taman sampai matahari terbenam."ucap bu fatma dan langsung pergi begitu saja.

Pantaskah Perempuan sepertiku Mencintai seorang UstadzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang