Ketampanan membuatnya bingung, bukannya merasa diberkahi dengan hal itu, menurutnya hal ini malah membuat dirinya tersiksa akan keadaan. Menjadi rebutan setiap orang merupakan keseharian yang dia selalu lewati. Risih? Tentu saja! Siapa yang tidak risih ketika menjadi sorotan dan rebutan setiap orang? Kau pikir dia hanya menjadi rebutan wanita? Salah! Laki-laki pun banyak yang menghubunginya melalui social media yang dia miliki.
'Hai ganteng, boleh dong nomer WhatsApp nya'
'Hai tampan, boleh dong ketemuan'
'Hai, satu jam berapa?' Oke, yang ini engga banget.
Orang-orang yang seketika menjadi ganjen didepannya, perempuan atau laki-laki sama saja! Mereka semua akan luluh didepan ketampanannya! Tak ada yang percaya jika dia masih menduduki bangku SMK, ya dia masih kelas 11. Tentu saja tidak ada yang percaya, dengan tinggi badan 185cm dan ketampanan yang sempurna. Banyak yang mengira bahwa setidaknya dia sudah kuliah atau bekerja. Yah, antara senang atau tidak dikatakan seperti itu, seperti pertumbuhannya membuat dia lebih tua dari anak-anak seumurannya.
.
Dia Oka, siswa terpopuler di sekolahnya. Ralat. Terpopuler dan tertampan satu kecamatan. Tak ada yang tak mengenalnya. Beruntunglah orang yang berhasil merebut hatinya. Wanita itu, seorang yang sangat beruntung bisa merebut hati milik Oka. Hubungan mereka sudah tidak bisa dikatakan hubungan yang ecek-ecek. Oka sangat mencintai wanita itu, mereka bahkan sudah bertekad untuk melanjutkan ke hubungan yang lebih serius apabila Oka sudah cukup untuk menafkahi mereka berdua.
.
Hari ini harusnya menjadi hari yang bahagia untuknya, pasalnya ini merupakan anniversary yang ke-2. Berjanji bertemu di taman kota, dengan hati yang berbunga ia meluncur ke tkp. Bunga di tangan kanan, sebungkus coklat di tangan kiri, seketika itu ia hempaskan ke tanah saat mendengar perkataan wanita itu.
"Kita Putus!"
"Apa? Ga bisa gitu dong, kasi aku alasan yang jelas."
"Udah, aku engga bisa begini lagi. Aku engga kuat lagi dapat tekanan dari orang-orang."
"Aku engga merasa gitu, aku cinta kamu apa adanya."
"ENGGAK! Udah engga ada yang perlu di omongin lagi, aku udah capek."
Tanpa basa-basi wanita itu langsung meninggalkan Oka, masuk kedalam mobil bersama orang tuanya. Oka yang hanya bisa termenung disana, perasaan hatinya yang tak karuan. Terpaksa ia meninggalkan tempat saksi bisu hubungannya.
.
Hari ini adalah hari yang buruk baginya, tak hanya diselesaikan secara sepihak oleh wanitanya, Oka juga menabrak anjing buas sekolah, dalam hal ini orang itu, orang yang terkenal seantero sekolah dengan keganasannya dan kecerewetannya.
"Jalan tuh liat-liat!"
"Loh, harusnya gue yang marah!" Teriak hewan buas itu.
"Lo yang ga liat-liat! Udah tau gue daritadi diem disini! Kenapa lu hah? Kusut amat! Habis diputusin cewek lu ya? Haha gue sih gak kaget, orang banyak gaya kaya elu mah gapantes dipacarin!" Lanjut hewan buas tersebut.
Wajahnya sangat tak mengenakkan. Dari gaya bicaranya saja sudah membuat Oka jengkel.
"Banyak omong." Hardiknya pada orang itu.
Seperti tak peduli, orang itu hanya lewat didepan Oka. Tanpa tahu orang itu mengenalnya atau tidak. Eka? Dwi? Ataukah Putra? Entah siapa nama orang itu, hal yang paling diingat oleh Oka adalah orang itu sudah membuat hal yang tak pernah terjadi padanya..
.
.
.
.
.
Halo semua! aku tipe orang yang suka menunda pekerjaan. Aku sangat suka menulis, namun sungguh lama bagiku untuk menyelesaikan cerita yang aku miliki. Cerita "To be loved" sudah 40% ku pegang pada draft, awalnya kukira akan banyak yang membaca cerita itu, tapi karena cerita itu dari penulis yang baru seperti aku, jadi tidak ada harapan haha. Dan semangatku untuk up cerita itu jadi hilang.
Cerita ini kutulis karena terinspirasi*coret* kepuasanku terhadap persahabatan temanku dikelas. Mereka hampir setiap hari meributkan suatu hal. Jadi sungguh lucu dan tanganku gatal ingin mengetik cerita ini.
Aku harap cerita ini lebih baik dari cerita aku yang sebelumnya.
Ditunggu kelanjutannya ya! ^^
Support aku dengan vote dan comment!
-Sabtu, 29 Desember 2018-
KAMU SEDANG MEMBACA
Glad.
Romance[Ongoing] Tidak ada yang tidak mengenal laki-laki berwajah sempurna itu. Laki-laki itu langsung menjadi primadona setiap kali saat pertama kali menginjakkan kaki di suatu tempat. . "Kita putus..." Masih terngiang jelas perkataan yang dilontarkan per...