2 - This Feeling

76 10 4
                                    

"Lalu di sini belok kiri."

"Baik." Jawab Oka singkat.

.
"Permisi,"

"Masuklah, tidak ada siapa." Ujar Ardi.

"Ayahmu kemana?" Tanya Oka.

"Ayahku bekerja, biasanya pulang pukul 10 malam. Beruntung kamu mau mengantarku, jadi Ayahku tidak perlu meminta izin untuk keluar kantor."

"Lalu Ibumu?" Tanya Oka lagi.

"Ibuku sudah tidak ada."

"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu mengingat tentang Ibumu." Sesal Oka.

"Tidak apa, kau tidak tahu."

.
Oka menunggu Ardi mengganti pakaiannya, sembari melihat-lihat ruangan didalam rumah, Oka penasaran dengan kamar tidur milik Ardi.

.
Sebuah gambaran yang masih samar bentuknya membuat Oka tergugah hatinya untuk melanjutkannya.

.

"Ah, kau sedang apa?" Tanya Ardi mengaburkan konsentrasi Oka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
"Ah, kau sedang apa?" Tanya Ardi mengaburkan konsentrasi Oka.

"Ah, ini. Maaf, aku melihat sebuah sketsa yang belum jadi. Tanganku sungguh gatal untuk melanjutkannya."

"Ah iya tidak apa. Itu sketsa yang kubuat jauh hari untuk tugas kesenian."

"Lalu tidak kamu kumpulkan?"

"Tidak, aku tidak jadi menggambar itu."

"Oh." Hanya itu yang dapat Oka lontarkan.

.
Terdapat makna yang mendalam dari sketsa yang dibuat oleh Ardi, hanya saja Ardi terheran, ia baru mengenal Oka hari ini, namun Oka dapat dengan mudah melampaui ekspektasi Ardi, terutama perihal sketsa yang Oka lanjutkan tadi. Hasil yang dibuat Oka benar-benar seperti yang ingin dibuatnya, Ardi yakin jika Oka bukan hanya tampan, tetapi juga cerdas.

.
.
.
"Permisi,"

"Tidak perlu seperti itu, dirumah sedang tidak ada siapa."

"Deja vu, huh?" Celetuk Ardi.

"Ah iya. Haha."

"Orang tuamu kemana?" Tanya Ardi.

"Ini masih jam kerja mereka. Biasanya mereka baru pulang esok dan pergi kembali. Rumah hanya untuk membersihkan diri dan mengganti pakaian bagi mereka."

"Jadi orang tuamu workaholic?"

"Ya seperti itulah. Aku yakin mereka bahkan lupa jika aku ada."

"Stt, tidak boleh seperti itu. Mereka juga bekerja agar kamu bisa hidup enak."

"Iya aku mengerti."

.
"Ayo, masuk saja kedalam."

"Err- Tapi itu kamar tidurmu."

Glad.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang