CHAP 5 ¤ Ratu Kecil Masih Selamat

74 5 0
                                    


↑↓↑↓

Tak..

Tak..

Tak..

Suara langkah kaki terdengar di suatu lorong yang sangat sepi.

Gelap. Hanya ada beberapa lampion yang menerangi lorong tersebut. Terlihat seorang pria berbadan besar dengan rahang kokoh yang membuat wajahnya terlihat tegas.

Pria itu berhenti didepan pintu kayu berwarna hitam pekat dengan berbagai pahatan yang menghiasi pintu tersebut.

"Tuan, bisakah saya masuk?" Tanya Pria itu.

"Tentu." Seseorang dibalik pintu hitam pekat itu membalas pria yang tadi.

"Kabar apa yang ingin kau sampaikan, Alan."

Pria yang baru saja masuk, yang diketahui bernama Alan itu membungkuk hormat.

"Kami telah menyerang kerajaan itu sesuai perintah Anda, Tuan Naru."

Naru, Sang Penguasa kegelapan. Manusia yang dulunya kehilangan akal sehat dan memilih menyerahkan dirinya pada kegelapan. Karena kelicikan, dan kejahatannya. Ia berhasil menjadi pemimpin kegelapan, dan ia menyukai itu.

Sret!

Bugh!

"Akh!" Pekik Alan. Ia terhempas jauh dan membentur tembok keras sehingga punggungnya terasa sakit.

Naru menyerang Alan dengan kekuatannya. Manik Naru kini berubah menjadi hitam kekuningan. Beginilah matanya ketika dirinya dalam keadaan licik.

Ia menyeringai.

"Kau pikir aku tak tau? Sang Ratu berhasil kabur?" Ucapnya masih dengan nada licik.

"M-maafkan kami Tuan. D-dia diselamatkan oleh seorang Sein."

"Kita lihat, berapa lama ia bisa lari dari kejaranku." Naru kembali menyeringai.

Kini Maniknya berwarna merah gelap. "Tak ada satupun manusia yang bisa menandingi kekuatanku. Sekalipun itu kau, Athena." Ucapnya yang terdengar mengerikan.

>>>>>|<<<<<

Keadaan terasa sangat canggung bagi
Athena.

Ia hanya diam sepanjang perjalanan pulang ke Mansion.

Sebenarnya ia sedang merasa risih. Karena setelah kejadian penyerangan kecil tadi, Neynen terus menatapnya. Tatapan itu, tak terbaca.

Ya Dewa, selamatkan Athena dari keadaan serak ini.. Batinnya.

Sampailah mereka di gerbang Mansion, Athena masuk dan langsung terkejut ketika kakinya dicekal sesuatu.

Seorang gadis kecil lucu tengah memeluk kakinya.

"Kakak!" Pekik girang gadis itu.

"Hei, Kintan. Sejak kapan kau disini?" Tanya Athena sambil berjongkok untuk menyamai tinggi badan Kintan.

"Dali matahali di sana, sampai matahali di belakang sekolah Kintan!" Ucapnya sambil menunjuk-nunjuk ke arah langit.

Athena tersenyum.

"Sudah makan?" Tanyanya lagi.

"Belum, Kintan mau makan sama kakak!" Ucap gadis kecil itu.

Kintan menatap wajah Athena yang tengah tersenyum padanya.

ATHENA - the protector Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang