Chap 23 ¤ Awal Pencarian

37 4 0
                                    


HAPPY READING!

Di ruang latihan, terlihat para sein sibuk mengajari prajurit. Sedangkan Ley, ia berada di laboratorium kerajaan dan membantu para ilmuan meneliti bebatuan, setidaknya ia lebih mahir meneliti daripada bertarung.

Neynen, pria itu mengajari bagaimana cara memanah dengan benar, karena setelah melihat cara prajurit disana memanah, ternyata itu payah sekali, begitu pikirnya. Oleh karena itu, ia mengajari mereka membidik lurus agar panahnya melesat dengan cepat.

"Perhatikan caraku." Ujarnya.

Ia menarik busurnya lurus, mengarahkannya ke arah sasaran berupa buah apel yang jauh disana. Ia mulai membidik dan ketika hendak melepas panahnya, ia mendengar sesuatu.

Neynen.

Suara panggilan seorang gadis. Dan ia tau betul, siapa pemilik panggilan itu. Ia menurunkan busurnya kembali. Lalu beranjak dari sana setelah berpesan "pelajari itu dengan baik, aku akan kembali."

Neynen berjalan ke arah kamar gadis itu. Raut wajah datar masih menempel sempurna di wajahnya, meskipun hatinya sedang gusar, namun ia tetap mempertahankan ekspresinya.

Ia membuka pintu kamar itu tanpa berkata apapun pada penjaga. Ia masuk kesana dan menelusurinya. Tak ada siapapun disitu.

Sial! Dimana kau, gadis ceroboh!

Batinnya.

Ia kembali melanjutkan jalannya. Menelusuri beberapa ruangan yang ia curigai namun tetap tidak ada gadis itu dimanapun.

Ketika ia berjalan di koridor, ia melihat sebuah pintu megah berwarna coklat tua dengan ukiran aneh dipintu itu. Ia mendorong pintu tersebut dan masuk kesana. Ternyata itu perpustakaan.

Setauku ia tidak suka membaca.

Neynen hendak keluar dari sana namun tak jadi ia lakukan. Ia tak sengaja mendengar pembicaraan penjaga perpustakaan itu dengan seorang pengawal.

"Ia sudah terlalu lama didalam sana, bahkan hari menjelang malam namun ia tak kunjung keluar. Aku ingin menengoknya tapi ia berpesan padaku jika ia tak ingin diganggu." Ucap penjaga perpustakaan itu pada pengawal.

"Siapa yang kalian bicarakan?" Tanya Neynen tiba-tiba.

"A-ah, i-itu. Maaf sein. K-kami membicarakan Queen Athena." Jawab penjaga itu.

"Dimana dia sekarang?"

"D-dialam ruang membaca pribadinya, sein."

Neynen langsung saja pergi ketempat yang disebutkan penjaga itu. Jujur saja, ketika mendengar perbincangan mereka yang berkata bahwa Athena tak kunjung keluar dari sana, membuat hatinya semakin was-was.

Neynen sampai di pintu masuk ruangan itu, namun sialnya pintu itu terkunci. Ia mengetuknya tapi tak ada jawaban dari dalam sana.

Neynen mundur sedikit, lalu bersiap mendobrak pintu itu.

Brak!!

Pintu itu berhasil terbuka. Dan betapa terkejutnya dirinya ketika melihat gadis itu terkapar tak berdaya di lantai ruangan.

ATHENA - the protector Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang