Athena menggeliat dipelukan Eyden. Ia terbangun dan melangkah keluar ruangan tanpa sadar.Sambil mengucek-ngucek matanya yang masih burem. Ia terus berjalan tanpa menggunakan alas kaki.
Sampainya di halaman Mansion, ia mengedarkan pandangannya.
"Kenapa aku disini?" Gumamnya. Ia hendak kembali masuk namun sesuatu masuk dalam pendengarannya.
Sebuah suara khas seorang gadis.
Tolong..
Athena membalikan tubuhnya, berjalan mendekat kearah tembok pembatas Mansion dan dunia luar yang kelam.
"Tolong.."
Suara itu makin jelas. Athena berasumsi bahwa seseorang itu berada dibalik tembok ini. Tepatnya diluar Mansion.
Ia memberanikan dirinya. Ia keluar untuk mengecek asal suara itu.
Krek
Athena menunduk, melihat ke bawah tepatnya pada kaki telanjangnya yang baru saja menginjak ranting.
"Sshh.." Athena mengangkat kaki kanannya, ada cairan merah disana yang mengalir, menetes ke tanah yang ia pijak.
Namun ia tak mempedulikan itu. Pikirannya teralihkan kala suara minta tolong itu kembali terdengar.
"Tolong, kumohon siapapun.."
Athena mendapatinya. Asal suara itu. Seorang gadis bersurai coklat, tengah terduduk di tanah dengan lengan yang mengeluarkan darah.
"Hei, kau kenapa?" Dengan segera, Athena membantu gadis itu berdiri.
Terlihat, gadis itu berumur jauh lebih tua dari Athena.
"Mereka menyerangku, akh!" Ringis gadis itu sambil menekan lengannya yang tergores.
"Ayo, ikut aku." Athena membawanya kedalam Mansion. Mereka melewati perisai Mansion dengan lancar. Membuat Athena semakin yakin kalau gadis ini tak berbahaya.
"Tunggu disini sebentar."
Gadis itu mengangguk lalu duduk di kursi taman didekatnya.
Athena berlari tertatih karena kaki kanannya yang terluka. Ia tak mempedulikan itu.
Diambilnya kotak obat di kamarnya lalu berjalan keluar. Namun tangannya dicekal.
Athena menoleh dan mendapati wajah Eyden yang menatapnya datar.
"Dari mana kau?" Tanyanya.
"Oh, a-aku dari itu, em, dari luar." Jawab Athena gugup karena jaraknya dan Eyden sangat dekat.
"Lalu, mengapa kau membawa kotak obat?"
"Ada seorang gadis terluka diluar. Aku ingin mengobatinya."
Eyden melihat keluar lewat jendela. Meski tak menampakan apapun. Ia sudah mempercayain gadis dihadapannya.
Dengan gerakan yang cepat, Eyden menggendong Athena ala Bridal Style dan membawanya keluar.
"Lain kali, gunakanlah alas kaki. Tuan Putri."
Tak
"Aduh! Mengapa kau menjitakku?" Protes Eyden kala mendapat jitakan dari tangan mungil Athena.
"Jangan memanggilku dengan sebutan itu!" Kesal Athena.
Mereka sampai di halaman Mansion. Barulah terlihat seorang gadis yang duduk dikursi taman sambil memegang lengannya yang terlihat terluka.
"Hei, aku membawakanmu obat. Sini kubantu," Athena meraih lengan gadis itu perlahan.
Mengambil kapas lalu menuangkan alkohol, membersihkan lukanya lalu meletakan obat khusus dan menutupnya dengan perban.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATHENA - the protector
FantasyAthena, gadis remaja yang harus menerima takdirnya menjadi seorang 'Ratu' dari sebuah tempat bernama Arkeos, dimana ia sendiri tak tau, dimana tempat itu. Yang ia tau, tempat itu adalah alasan kehidupannya sekarang. Alasan mengapa kegelapan mengingi...