35. Kembali

3.1K 218 56
                                    

Falshback on

Arkan memasuki ruang operasi. Dokter itu sudah lengkap dengan pakaian serba hijaunya. Masker sudah terpasang menutupi sebagian wajahnya.

Seorang perawat yang baru saja membuka pakaian pendonor keluar dari dalam ruangan, tanda jika operasi akan segera dilakukan.

Ketika hendak melangkah, sebuah benda terjatuh dari kantong yang perawat itu bawah. Arkan mengambil benda berbentuk lingkaran yang tergeletak di atas lantai.

Tangannya mulai gemetar, sebuah petir seakan menyambarnya. Keringat dingin mulai mengalir di tubuhnya. Dugaannya benar.

"Dimana pendonor itu?"

"Sudah ada di ruang operasi,"

Arkan berlari memasuki ruang operasi. Tangannya bergetar memegang wajah gadis yang ada di hadapannya. Setetes air mata mengalir melalui klopak mata pria itu. Dia tidak menyangka kedua saudaranya akan mengalami situasi seperti ini. Gadis yang ada di hadapannya terbaring dengan kondisi tidak kalah parah dengan gadis yang masih berada di ruang ICU.

"K... Keyla," katanya dengan suara parau.

Gadis di hadapannya sudah tidak sadarkan diri. Dokter Deni masuk ke dalam ruangan bersama tiga perawat dan satu dokter lagi, disusul dengan tubuh Keysa yang terbaring lemah di atas brangkar.

"Sudah waktunya," kata Deni memegang bahu Arkan.

Arkan menoleh, "Nggak akan,"

Dua Dokter dan tiga perawat mengernyit heran melihat Arkan yang tadinya terlihat bersemangat kini malah terlihat rapuh.

"Dia Keyla," katanya dengan suara parau.

Penghuni yang ada di ruangan ikut kaget. Mereka tentunya kenal dengan Keyla dan mereka juga tidak menyangka pasien yang akan mereka hadapi semua berasal dari pemilik rumah sakit.

"Gue nggak mungkin nyia-nyiain hidup adek gue. Keyla masih bisa selamat,"

"Bagaimana dengan Keysa?"

"Kita bisa cari pendonor baru,"

"Lo tahu kan waktu kita hanya tersisa 3 jam. Kalau sampai 3 jam kita nggak nemuin pendonor, Keysa sudah tidak bisa selamat."

Arkan menarik rambut prustasi. Dia tahu kemungkinan yang akan dia dapatkan. Dokter itu harus mengikhlas salah satu adiknya untuk menyelamatkan yang lain. Jika dia menyelamatkan Keyla maka Keysa akan meninggal. Jika dia menyelamatkan Keysa maka Keyla yang akan meninggal. Arkan mulai tak tahu harus melakukan apa-apa, dua saudara sama-sama ia sayang.

"Telpon semua rumah sakit,"

Arkan keluar dari ruang operasi. Keluarganya yang sudah menunggu di depan ruang operasi menatap heran ke Arkan tapi Deni berhasil menghentikan gerakan mereka agar membiarkan Arkan menenangkan diri.

Dua jam berlalu. Dua jam itu pula Arkan menghabiskan waktu mencari pendonor pengganti. Pria itu terduduk frustasi di kursi kerjanya. Hingga Deni kembali masuk.

"Kita sudah temukan pendonor pengganti,"

"Dimana?"

"Pasien yang dua minggu lalu mengalami kecelakaan,"

Rasa cemas itu berganti haru. Arkan segera bertemu dengan keluarga pendonor. Setelah melakukan beberapa negosiasi akhirnya mereka sepakat tidak membongkar identitas asli dari pendonor.

Lain di duga, setelah operasi selesai pakaian Keyla belum sempat diamankan. Orang yang menjadi penyelamat gadis itu juga belum mengetahui jika Keyla tidak jadi melakukan operasi itu.

Inesperado | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang