BAGIAN SEBELAS : Kamu bukan Bumi!

500 34 3
                                    

Selamat membaca Bumi Bagian Sebelas! Budidayakan Vote sebelum membaca, terimakasih >3

***

Aku benci kamu Gerhana!
Kamu selalu datang di saat aku memang sedang membutuhkan seorang penenang. Tapi aku tidak menginginkanmu, aku mau Bumi, hanya Bumi!

****

Bulan keluar dari kamarnya, dia berjalan ke arah dapur. Sebenarnya ia sangat malas sekali untuk beranjak dari kasur empuknya, namun kondisi perut tidak memungkinkannya untuk tetap bertahan.

Pagi itu, Bulan baru mendapatkan kabar dari grup kelasnya bahwa hari ini sekolah di liburkan, dengan alasan ada rapat para guru mengenai hari ulang tahun sekolah yang berlangsung 3 minggu lagi. Persiapan kali ini harus benar-benar matang. Terlebih lagi Bulan, dia sekretaris OSIS di sekolahnya, jadi tugas seperti ini sudah pasti akan melibatkannya dan menguras waktu untuk istirahatnya.

Bulan masuk kembali ke kamarnya dengan berbekalkan beberapa camilan dan sekotak susu. Ia melihat layar ponselnya menyala, pertanda pesan masuk.

MylvlyDhea

Jam 12 ke sekolah ya say, cusss..

Gerhana D 

Sudah bangun?

Rayhan         

Jangan lupa rapat ya Bulan :)

Mau di jemput? Kabarin aku.

Mamaa

Besok Mama balik ke Bandung, sampai ketemu sayang jangan lupa makan ya.

Dari banyaknya pesan yang di terimanya dari teman-teman ataupun grup se-angkatannya, Bulan masih terfokus kepada pesan yang di kirim Mamanya. Beberapa menit yang lalu.

Mama, sudah berapa lama kita tidak bertemu? Bulan kangen. Rasanya ingin kembali ke masa di mana Bulan belum pandai cara untuk bermain sepeda, di saat itu Mama selalu menjadi tembok yang kokoh jika Bulan menangis karena terjatuh.

Bulan mengetikkan balasan untuk teman-temannya, lalu yang terakhir, dia membuka ruang obrolan dengan wanita pelindungnya.

Mamaa

Bulan kangen Mama.

Jangan manja Bulan, Mama juga kangen kamu. Tapi gak mungkin Mama ninggalin pekerjaan Mama di sini.

Mama selalu sibuk :)

Ini juga demi kebutuhan kamu.

Bulan gak pernah minta untuk
di biayai lebih.

Yang Bulan mau hanya kasih sayang dari seorang Ibu.

Seperti teman-teman yang lain.

Sampai ketemu besok, Mama kerja dulu.

Semoga saat balik, Mama menjadi Mama yang dulu.

Tidak ada tanda-tanda pesan balasan ataupun membaca pesan terakhir itu. Terkadang Bulan ingin memiliki seorang Ibu seperti Ibu Gerhana, yang selalu meluangkan banyak waktu untuk keluarganya. Bahkan Bulan lupa, kapan terakhir kali dia memakan masakan Mama nya.

BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang