BAGIAN DUA BELAS : Moon Eclipse

935 40 13
                                    

Selamat membaca Bumi Bagian Dua Belas! Budidayakan Vote sebelum membaca, terimakasih!

***

Tidak apa saya tidak bisa menjadi seperti Bumi-mu, tapi percayalah aku akan menjadi Eclipse mu, Eclipse dari seorang Moon. ”

****

Pagi ini, Gerhana tiba lebih dulu di sekolah. Bahkan ini masih pukul 6 pagi. Alasannya sederhana, karena dia ingin meminta maaf dengan Bulan. Persetan dengan yang namanya Bumi, sekeras apapun Gerhana berjuang dia tidak akan mampu meluluhkan satelit yang dingin itu.

Semuanya sudah di persiapkannya dengan matang dari semalam. Di mulai dari sebuket bunga yang di hiasi cokelat batangan di sekelilingnya, sebuah kado yang berisi notes dan pena karakter. Karena yang Gerhana tau, Bulan suka menulis. Bahkan dia sempat beberapa kali melirik sajak buatan gadis itu entah itu tentang curhatan ataupun kenangan. Gadis unik.

Sebenarnya dia tidak tau hal konyol apa yang di lakukannya sekarang ini. Rasanya, melihat Bulan mengamuk seperti semalam, hatinya sama sekali tidak tenang. Sekali lagi, persetan dengan yang namanya Bumi, tapi yang Gerhana inginkan sekarang adalah Bulan, hanya Bulan, dan akan Bulan.

Setelah sampai di kelas, Gerhana langsung menuliskan sebuah pesan untuk Bulan, agar rencananya tidak gatot alias gagal total.

Gerhana D

Kamu di panggil ke taman belakang sekolah nanti setelah datang.

Gerhana tersenyum melihat rencana awkward nya, entahlah dia juga bingung sendiri apa mungkin Bulan percaya?

*****

Saat Bulan baru saja ingin naik angkutan umum, ponselnya bergetar menampilkan layar yang berisi sebuah pesan dari orang yang sekarang sedang tidak ingin di temuinya itu.

Ghost!

Kamu di panggil ke taman belakang sekolah nanti setelah datang.

'Halah alesan klasik! Dia pikir gue percaya dengan bulan-bulanan dia!'

Lan.

So? I must believe?

Ghost!

Must dong. Ini suatu amanah yang jika tidak di sampaikan akan menghasilkan dosa.

Lan.

Terserah.

Dan gw g pdl.

Ghost!

Siswi teladan se antero sekolahan mau ngelanggar guru?

Apa seorang Bulan tidak takut dengan buku hitam?

Bulan bergidik ngeri jika golongan buku itu tersebut. Hukuman bagi si pelanggar buku  hitam adalah membersihkan gudang lantai 4 yang sama sekali tidak berfungsi lagi. Makanya sampai sekarang, belum ada siswa ataupun siswi yang berani melanggar buku hitam itu. Bayangkan saja, lantai 4, gudang tak berfungsi, sendirian. Betapa menderita jika Bulan harus mengalaminya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang