4. Siapa Eva?

1.8K 113 0
                                    

"Cinta lama yang tak kunjung usai
menuai begitu banyak harapan
menipiskan akal saat berada dalam ingatan."

🥀

"Indra!"

Ravin menoleh ke belakang ketika nama kecilnya terpanggil.

"Eva?"

"Indra, jadi itu bener...
kamu jadian sama Fayra?"

Ravin terdiam. Tanya Eva begitu tepat, Ravin merasa terpojokkan oleh keadaan.

"Maaf, va."

Ravin berlalu begitu saja.

***

"Eva!"

"Indra? Ada apa, ndra?"

"Gapapa, aku cuman pengen ngobrol aja sama kamu."

"Oh ya, ndra. Tipe cewek kamu itu yang kayak gimana si? Aku penasaran deh. Apa masih sama? Seperti Nindy?" Tanya Eva menyindir.

"Tipe aku?"

Hanya di balas anggukan oleh Eva. Terlihat dari binar mata Eva, bahwa Eva sangat antusias menunggu jawaban dari Ravindra.

"Yang kayak kamu."

Eva mengulum senyumnya. Pipinya merah seperti kepiting rebus. Eva memang diam-diam telah lama menaruh hati pada Ravindra teman sejak kecilnya yang biasa ia panggil 'Indra'.

Baginya, Indra merupakan sosok terbaik untuknya. Maka dari itu ia menaruh harapan yang besar pada Indra, karena memang Indra belum memiliki kekasih lagi semenjak Indra ditinggal pergi oleh mantan kekasihnya 'Nindy'.

Dulu ketika Eva tahu bahwa Indra menyukai Nindy, Eva sangat terpukul dan sakit hati. Namun, ia tetap sabar menanti jika suatu ketika Indra berpisah dengan Nindy. Memang harapannya terkesan jahat. Namun, Eva tak pernah mengusik hubungan mereka berdua. Eva tetaplah Eva gadis manis cantik paras dan hati.

Keinginan untuk memiliki Indra kembali lagi muncul ketika Eva tahu bahwa Nindy pergi meninggalkan Indra. Sejak saat itu Eva bertekad untuk merebut hati Indra yang telah lama ia sukai. 

"Eva, nanti pulang aku anter!" Perintah Indra.

Lamunan Eva buyar seketika.

Eva hanya membalas dengan senyuman.

Ada suatu hal yang begitu membuat Eva bahagia. Eva sadar bahwa 1 tahun terakhir ini Indra berusaha menunjukkan perasaannya pada Eva. Bahkan, Indra yang dulunya selalu menggunakan 'lo-gue' kini berubah menjadi 'aku-kamu'. Awalnya memang Indra dan Eva canggung ketika saling berbicara dengan 'aku-kamu'. Tapi, entah sekarang bagi Eva maupun Indra itu sudah menjadi kebiasaan.

Dan seakan menegaskan bahwa Eva bukanlah sahabatnya yang dulu. Dimata Eva, Indra menganggap Eva sebagai gebetannya.

Itu semua tidak berlandaskan rasa percaya diri Eva. Namun, karena memang benar adanya. Banyak murid SMA Wijaya yang menyebutkan bahwa mereka telah menjadi sepasang kekasih yang enggan membuka suara atas kedekatan hubungan mereka. Sangat cocok bila tengah berjalan bersama, yang satu The Best Of Basket Player dan satunya Captain Of The Cheerleader.

Selain itu, Eva juga sangat mendukung hobi yang telah Indra jalani 1 tahun yang lalu hingga sekarang yaitu, balap motor. Baginya asal tidak untuk hal-hal negatif Eva akan tetap mendukung Indra.

***

Kini Eva tengah terduduk didepan rumah sendirian. Ia sedang menimang perasaannya pada Indra. Sesekali raut wajahnya menampilkan beberapa ekspresi. Mulai dari marah, kecewa, hingga hampir menitikan air mata.

Painful [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang