5. Apa menunggu itu mudah?

1.7K 113 0
                                    

"Menunggu tidaklah mengecewakan pula menyakitkan, tapi kita tidak tau seberapa banyak lagi hembus nafas berhenti pada waktu yang kita punya."

🥀

"Ndra, gawat nih...."

Seorang lelaki yang tengah asyik bercanda tawa bersama seorang gadisnya, merasa terganggu karena kehadiran seseorang dari belakangnya. Aldo, berhasil merubah raut muka Indra yang saat itu sedang tertawa bahagia bersama Eva menjadi muram. Aldo sendiri bingung dengan keadaan saat ini. Hingga ia terpaksa mengganggu dua sejoli sedang yang asyik itu.

"Apaan sih, lo? Ganggu orang aja."

"Ndra, gue perlu ngomong berdua sama lo. Ini penting." Jawab Aldo dengan isyarat mata agar Indra mengerti.

Eva mengerutkan keningnya. 'Penting'. Hal itu semakin membuat Eva penasaran.

"Eva, aku tinggal sebentar ya."

"Kamu disitu aja, jangan kemana-mana. Nanti aku nyariin." Goda Indra sebelum berlalu dari hadapan Eva.

"Apaan sih?" Gumam Eva yang hatinya kini berbunga, pipinya terasa panas karena perkataan Indra tadi.

Di tempat lain, Aldo dengan raut wajahnya yang serius menjelaskan apa yang ia cemaskan sedari tadi.

"Apaaaa!!!! Lo gimana, sih? Kenapa gak ditarik pesannya? Apa lo gatau caranya narik pesan."

"Dia cepet banget nge-readnya. Gue rasa dia bener-bener nunggu di room chat gue."

"Pokoknya gue gamau ya kalo sampek Eva dikata-katain PHO."

'Tapi itu emang bener, Ndra. Dia PHO.' Batin Aldo.

"Eh, malah bengong. Kesambet tau rasa."

"Yaudah, sekarang lo hubungin dia. Bales chatnya. Lagian ini juga salah lo. Dia nge-chat lo tapi lo gak ada bales sama sekali. Makanya dia chat gue. Khawatir gitu mungkin."

"Khawatir? Canda lo." Ucap Indra tersenyum sinis.

"Do, lo kan tau yang sebenernya. Kalo gue sama Fayra itu cuman bohongan. Gue gak ada rasa sama Fayra. Gue jalani ini cuman karena 'taruhan' si bangsat."

"Tapi kayaknya dia beneran serius sama lo."

"Gue gak peduli. Hati gue udah 1 tahun ini berlabuh di Eva. Rencananya gue mau nembak Eva, tapi karena 'taruhan' bodoh ini gue jadi terjebak. Gue gak bisa nyatain perasaan gue ke Eva."

"Yang sabar aja sih. Banyak-banyakin istighfar mungkin lo ada dosa di masa lalu."

Plukkk..

Salah satu tangan Indra mendarat di mulut Aldo. Ia kesal dengan candaan Aldo. Keduanya tertawa saat itu juga. Tanpa mereka sadari. Sedari tadi mereka tidak melihat bahwa ada seseorang yang sedang mengintip dan mendengarkan semua percakapan mereka berdua. Eva telah mengetahui kebenaranya dan hal tersebut membuat Eva sangat bahagia. Ia tak menyangka bahwa Indra akan menyatakan perasaannya. Namun karena Fayra, Indra mengurungkan niatnya.

Painful [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang