Bagian 8

198 18 0
                                    

19.05

Suasana di sekitarku semakin gelap. Tapi semakin malam, tempat ini justru semakin ramai. Willdan berdiri.

"Sekarang makan ya." katanya sambil meraih tanganku dan menarikku agar berdiri.

"Ga pengen makan." gumamku malas. Aku berusaha bertahan di tempatku.

"Makan. Nih bocah susah amat ya kalau disuruh makan. Nanti tambah kurus loh."

"Biarin."

Willdan menarikku lebih kuat dan akhirnya aku berdiri. Aku memang tidak ingin makan. Dia memaksa sekali. Akhirnya sambil terus digandeng, aku berjalan malas di belakangnya.

Tak lama, kami berhenti di depan sebuah kedai yang menjual soto. Tanpa bertanya padaku, Willdan memesan satu porsi soto dan dua nasi. Aku cuma memperhatikannya sambil duduk di kursi yang ditata persis di depan kedai. Merasa kurang nyaman dengan suasana ramai di sekitarku.

Selesai memesan, Willdan melewatiku sambil membungkuk untuk mengusap pelan pipiku dan berbisik "Sebentar ya, aku bayar ke kasir dulu."

Aku cuma melihat ke arahnya lalu mengangguk. Dia tersenyum. Raut wajahnya seolah menunjukan permintaan maaf. Mungkin dia tau kalau aku merasa tidak nyaman di keramaian. 

Ditinggal sendirian, aku membuka ponselku. Mulai membalas beberapa chat WA yang dari tadi  kuabaikan. Lama menunggu balasan, aku membuka instagram. Memberi like untuk beberapa postingan dan segera merasa bosan.

Sampai akhirnya aku menemukan status instagram Aiden. Aiden jarang sekali update. Akunnya benar-benar hanya berisi foto-foto beberapa kegiatan dengan caption berupa nasehat kehidupan atau pandangan-pandangan filsafat yang rumit. 

Tak  berbeda dengan postingannya malam ini. Aku melihat waktunya. Lima belas menit yang lalu. Dia mengupload kegiatannya hari ini bersama beberapa anak binaannya. Dalam foto itu terlihat kalau dia tersenyum hangat. Senyum yang selalu kurindukan.

Melihat wajahnya, seketika hatiku menghangat. Dia tentu memiliki prioritasnya sendiri. Aku harus bisa memahami itu.

Teruntuk Aidenku.

Sayang, aku rindu. 

Maaf kalau kerinduan ini membuatku egois dan membebanimu. Tapi sungguh, aku ingin bertemu denganmu. 


(Baiklahhh... maafkan Author yang hari ini cuma bisa menulis singkat.... Tunggu kelanjutannya yaaaa... Terima kasih untuk yang sudah bersedia membaca... Selamat menyambut 2019...... ^^)

[ E N D ] Bandung dan Kenanganku TentangmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang