Kelopak mata Sasuke terbuka, ia mengedarkan pandangan bingung. Mencari tahu siapa yang telah membantunya juga mengobati beberapa lukanya. Kepalanya mulai berdenyut luar biasa.
Namun, yang dirinya temukan malah Madara Uchiha, sesosok yang Sasuke yakini bukan pemilik dari telapak tangan halus yang mengusapnya begitu hangat ketika pertarungan itu.
Dan disini, laki-laki Uchiha itu harus mendengarkan kenyataan yang menghantam hatinya yang sudah terlanjur berdenyut terluka.
Madara memberitahu semuanya, bahwa sebenarnya Itachi membunuh klan Uchiha atas perintah Hokage ketiga, Danzo dan Go Ikenban (Homura Mitokado dan Koharu Utatane). Pertarungan mereka pun juga nyatanya direncanakan Itachi untuk menyegel Orochimaru selamanya, dan membangkitkan Mangekyo Sharingan yang sudah dimiliki Sasuke.
Madara menyatakan Itachi telah merencanakan bahwa ia harus bertarung dengan Sasuke dan meninggal di hadapannya saat itu juga.
Jadi semuanya hanya tentang desa Konoha?
Tapi ... kenapa?
Sasuke mengeraskan rahang, bibirnya terkatup, meninggalkan ruangan redup tersebut dengan sisa-sisa tenaga yang dia punya. Dia mencoba mendinginkan pikiran.
Dia tidak mengerti, begitu berharganyakah Konoha itu sampai Itachi mau melakukan hal mengerikan di masa lalu?
Sasuke berjalan ke sembarang tempat, menatap tanah yang ia pijaki dengan sorotnya yang kosong, keningnya berkerut dalam saat rasa pusing menyerangnya lagi.
Apakah ia harus mundur dan kembali seperti sebelumnya, seperti dulu?
Mengapa hidupnya sebegitu melelahkan begini? Pemuda berambut emo itu mengangkat kepala, menemukan danau kecil yang tersembunyi di tengah pepohonan lebat. Kakinya berhenti melangkah.
Ternyata di tengah lebatnya hutan, telah tersembunyi danau berkilau yang cantik dengan di tumbuhi bunga-bunga liar di sekitar pinggiran danau.
Sasuke menyakini, danau tersebut merupakan danau asli dari alam.
Dirinya menghembuskan napas panas, rasa pusing masih menyerang kepalanya tanpa ampun, ia menduduki diri di tempat yang tidak jauh dari danau. Sekujur tubuhnya terasa nyeri disana sini. Sasuke mulai merilekskan diri.
Iris onxynya melebar ketika sorotnya menangkap gadis Hyuuga yang sama seperti di kuil Nakano. Sasuke menghela napas untuk kesekian kalinya.
Mengapa dirinya seringkali menemukan Hinata begitu mudah?
Ini pertemuan mereka yang kedua setelah terakhir kalinya mereka pernah bertemu ketika masih kecil, walaupun mereka tak pernah saling berkomunikasi sih. Yah, tetapi setidaknya mereka saling mengenal satu sama lain.
Sasuke terbelalak, jantungnya berdentum cepat, Hinata disana memulai membuka jaketnya berniat merendam diri, laki-laki Uchiha itu sesegera mungkin menyembunyikan diri di belakang pohon besar. Telinganya memerah pekat.
Hei, apa Hyuuga itu sudah kehilangan kewarasannya?!
Gadis itu berniat berendam diri di danau sendirian? Bagaimana jika orang lain yang menemukannya? Beruntung Sasuke Uchiha disini merupakan pemuda yang berbaik hati, walau Sasuke ingin melihat, ia tetap tidak akan melihat, titik. (?)
Baiklah tinggal abaikan saja, itu mudah. Abaikan saja ... abaikan saja ... Sasuke mensugestikan diri sendiri, meremas rambutnya kasar menenangkan diri.
Argh!
Bagaimana mungkin ia bisa tenang?!
Setelah sekian lama berkecamuk dalam pikiran, pada akhirnya Sasuke malah tertidur juga, bersandar pada batang pohon yang kuat dan tegap. Daun-daun yang dimiliki pohon tersebut menghalangi teriknya matahari yang ingin menyinari tubuh lelaki Uchiha itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Everything
FanfictionNaruto Milik Masashi Kishimoto. SASUHINA CANON! [COMPLETED] Kau segalanya.