Murka ; Ancaman || 12

7.2K 800 91
                                    

Hinata menarik napas. Senyumnya mengembang saat tahu Sakura berjalan ke arahnya namun itu hanya bertahan beberapa detik, karena setelahnya senyum Hinata memudar.

Satu tamparan mendarat di pipinya hingga Hinata berakhir jatuh di tanah.

Sudut bibir gadis Hyuuga itu robek, cairan pekat kental berwarna merah keluar perlahan dari sana.

"Kenapa?"

Pertanyaan itu berasal dari bibir Sakura yang bergetar, napasnya naik turun, air mata berjatuhan dari kedua kelopak matanya.

Hinata mendongak, merasa nyeri sebab pukulan Sakura yang begitu kuat, mata peraknya ikut berembun.

"Aku sudah bilang padamu, aku sangat menyukainya kan?"

Sakura menatap iris Hinata berkilat, tangannya mencengkeram dadanya menahan denyutan menyakitkan yang berasal dari jantungnya. Kilasan saat Sasuke dan Hinata berciuman masih membengkas dalam memorinya, berputar terus menerus seperti kaset rusak.

"Seandainya kau tak pernah ada, Sasuke akan menjadi milikku! Aku dan Sasuke-kun pasti akan bahagia selamanya!" jerit si Haruno terisak.

Sakura hanya terlalu begitu mencintai Sasuke.

Taukah Hinata bahwa sedari kecil Sakura sudah memiliki rasa cinta hingga titik tak terselamatkan?

Sakura selalu bersabar untuk menunggu.

Ketika Sasuke lebih memilih membalaskan dendam dibandingkan tetap tinggal di Desa Konoha.

Memangnya Sakura sudah melupakan perasaannya saat itu? Tidak! Sakura malah sempat berpikir untuk mengikuti Uchiha bungsu itu untuk membalaskan dendamnya.

Perasaan Sakura tidak sedangkal yang orang-orang perkirakan.

Ketika Sasuke menyerangnya dan nyaris membunuhnya, Sakura masih tetap mencintainya.

Kalau memang perasaannya disebut obsesi, lalu apa masalahnya? Obsesi hadir karena perasaan cinta yang tumbuh terlalu mengerikan, kan?

Sakura hanya menginginkan satu permintaan, namun, mengapa Kami-sama tak pernah mengabulkannya!

Naruto bahkan beralih mencintai Hinata! Naruto, si laki-laki yang dulu tergila-gila akan sosoknya.

Mengapa Hinata selalu mendapatkan kebahagiaan?

Memangnya siapa Hinata? Dia hanyalah kunoichi pemalu dari clan Hyuuga yang terkenal akan kondisi fisiknya yang lemah!

Sakura merapihkan rambut merah mudanya yang berkibar akibat tiupan angin, menahan kukunya agar tidak menjambaki rambutnya sendiri.

"Kenapa kau melupakan janjimu, Hinata?"

Hinata berkedip, saat berkedip air mata langsung mengalir melewati pipinya.

Benar, semua ini salahnya.

Hinata telah melakukan kesalahan yang tak termaafkan. Lidah Hinata dapat merasakan rasa besi yang berasal dari sudut bibirnya yang terluka. Hinata memang pantas mendapatkannya, jadi Hinata sama sekali tidak melawan.

Sakura seperti ini karenanya. Sakura seperti ini karena kesalahannya.

"KENAPA KAU MELUPAKAN JANJIMU, HINATA?!"

Telinga Hinata berdengung, kepalannya pening berputar, napas Hinata tersendat.

Sakura histeris, tenaganya ia gunakan untuk menghancurkan dinding di belakangnya dan berakhir retak dan jatuh berserakan. Hidungnya memerah diikuti kedua kelopak mata yang membengkak.

Sakura berusaha sekuat tenaga untuk tidak menyakiti Hinata, lagi, menggunakan kedua tangannya. Satu tamparannya saja, cukup membuat si Haruno meremang menahan rasa bersalah. Tetapi, dengan mudah Sakura segera menepis perasaan bersalahnya.

You Are EverythingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang