~FUTURE~

17

Aku dan wanita itu sampai di rumah sakit.
Kulihat sudah ada yoongi yang membuka ponselnya di halaman depan rumah sakit itu.

"Umji!"panggilnya.

Yoongi menghampiriku.
Wanita tadi terlihat heran.
Sedangkan seonho merentangkan kedua tangannya untuk mendapatkan pelukan yoongi.

"Dapat!".

Yoongi menggendong seonho dan memeluknya erat.

"Daddy sangat rindu padamu jagoan.Apa kau baik-baik saja?"tanya yoongi.
Seonho terlihat mengangguk semangat.

Yoongi mengalihkan perhatiannya padaku.
"Umji,kenapa kita kesini?"tanyanya.
Aku meneguk salivaku kasar.
"Pertama-tama aku ingin mengenalkan wanita ini.Dia Lee minchae.dia mengaku eomma kandung seonho"cicitku pelan walau masih bisa di dengar oleh yoongi.

"Apa itu benar?"tanya yoongi pada minchae.
Minchae yang awalnya terkejut ketika yoongi menanyainya,segera merubah mimik wajahnya.

"Ya,aku ibu kandung park seonho.kutegaskan namanya bukan park seonho,dia koo seungwon."jawab minchae mutlak.

Ada apa dengan wanita ini?

Minchae terlihat terpesona ketika melihat wajah yoongi.
Hei,yoongi milikku!

"Kenapa kau langsung mengetahui bahwa seonho adalah seungwon?memangnya kau punya bukti?"tanya yoongi mulai emosi.
Aku mengelus pelan lengannya berusaha meredamkan emosinya.
Mau bagaimanapun setiap permasalahan harus dengan kepala dingin bukan?

"Aku ingat betul aku menaruh seungwon di depan apartemen nona umji.aku juga punya rekaman cctv yang membuktikan bahwa aku yang menaruh seungwon.
Dan bukti lain akan ada di tes DNA nanti"jawab minchae santai.

Entah kenapa,ada yang janggal.
Yoongi kini melirikku.
Aku hanya mengangguk pasrah.

~
~
.
.
.
.
.
.

Aku duduk dengan resah.
Pengambilan darah minchae dan seonho sudah dilakukan.sekarang tinggal mencocokkan struktur darah seonho dan minchae.

"Semua akan baik-baik saja".
Yoongi membawaku dalam dekapannya.aku mengangguk.
Sungguh,aku tidak ingin kehilangan seonho.

Pintu ruangan di depanku terbuka.seorang dokter keluar dan menghampiri kami.
"Nyonya minchae?"tanya dokter itu.
Minchae yang duduk di kursi seberangku langsung bangkit.minchae berhati-hati memindahkan seonho.
Seonho sedang tertidur di pangkuannya.

"Setelah melihat kromosom dan struktur kedua sampel darah yang kami terima..."

Kumohon,kumohon.

"Menyatakan bahwa darah park seonho dan lee minchae terbukti positif 90%.".

Aku membeku.
Minchae terlihat meneteskan air mata.
Yoongi dengan sigap langsung memelukku erat.
"Umji,tolong,kau harus kuat"lirihnya.
Aku sama sekali tidak menangis.
Seakan air mataku telah kering.
Aku tidak membalas pelukan erat yang yoongi berikan.

Sebenarnya aku tidak percaya dengan yang dokter katakan.namun,hasil tes tersebut tidak bisa dibohongi.

Minchae mendekatiku.
Dia mengisyaratkan yoongi untuk melepaskan pelukannya.
Minchae kini memelukku.

"Terima kasih.karenamu,seungwon menjadi anak yang sehat dan kuat.entah bagaimana aku membalas kebaikanmu umji.terima kasih"ucapnya.

Dan setelah itu aku merasakan ada yang hilang dalam hidupku.

Umji POV end.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yoongi POV start

Umji kini tertidur dalam dekapanku.
Padahal perutnya masih kosong.
Aku mengelus surai hitam pekatnya.ya,seonho sudah dibawa pergi minchae ke busan,tempat kelahiran minchae.

Sebelumnya kami bertiga membicarakan tentang kehidupan seonho seterusnya.
Minchae membuka pintu rumahnya lebar-lebar jika umji dan aku mengunjungi seonho.

Tapi rasa kehilangan memang sangat terasa bagi umji.
Dia seperti kehilangan sesuatu dalam tubuhnya.aku membawa umji ke apartemenku.
Umji tidak menjawab ketika aku menanyakan apapun padanya.

"Aku akan selalu di sampingmu.jangan diam saja.aku lebih baik melihatmu menangis daripada kau diam saja."bisikku.

Seonho tampak senang ketika tahu bahwa minchae adalah eomma kandungnya.
Ia sempat menangis ketika melihat umji justru mengabaikannya.

Aku berusaha meyakinkan seonho bahwa umji hanya kelelahan dan memberitahunya bahwa kami akan selalu mengunjunginya di busan.

Umji,kuharap kau selalu bahagia.

Dan aku akan berusaha untuk membuatmu merasakan apa itu bahagia.

.
.
.
.
'Bagus,aku akan mengirimmu bayarannya'.
Pria itu memutuskan panggilan itu.
Dia memainkan ponselnya dan melemparnya sengaja ke dinding di depannya.
'Kita mulai'.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Tbc.
Annyeong!!!
Im back!!!