"Jin hyung".
Jin hyung menoleh padaku.
Aku meneguk salivaku kasar."Apa kau masih mencintai sowon noona?".
Oke yoongi.Kau bodoh.Sangat bodoh.Jin hyung menatapku tajam.Dan sedetik kemudian dia mendesah berat.
"Maybe yes maybe no"jawabnya enteng.
"Serius hyung~~"rengek jungkook ikut-ikutan."Oke.huh,aku mencintainya.Sampai kapanpun.Mau bagaimana pun kondisi saat ini dan setelahnya aku tetap mencintainya."
Jawaban jin hyung terdengar sangat mutlak.Sangat jarang Jin hyung berkata seperti itu.
Aku jadi ragu untuk meemberitahu nya sesuatu.
Ya,ketika aku dan yang lainnya menunggu Jin hyung di IGD kemarin,aku sempat melihat Sowon noona yang pergi dengan kedua matanya membengkak."Hyung,itu~.."
Belum sempat aku menyelesaikan perkataanku,Eunha membuka pintu dengan sangat keras.
Jin hyung yang memang sangat sensitif jika menyangkut hal Tiba-tiba langsung berteriak."Astaga Jung eunha!"pekik jungkook yang juga terkejut.
Eunha nampak acuh dengan pekikan Jungkook.
Ia mendekati kami dengan napasnya yang memburu."Yoongi oppa,ta-tadi aku me-melihat Umji diseret seseorang!".
Ujaran Eunha membuatku terkejut setengah mati.Aku bangkit dari dudukku.Begitu juga dengan Jungkook.
Ada yang tidak beres.Aku yakin itu!"Eunha,kau disini bersama Jin hyung.Jungkook ayo".
Jungkook mengangguk.Kami berdua melesat keluar ruangan dan langsung berpencar mencari Umji.
Jungkook pergi ke lantai 2 dan aku lantai 1.Aku memilih memakai tangga daripada menunggu lift yang sangat lama.
Aku mengatur deru napasku.Kini aku sudah berada di lobi rumah sakit itu.Mataku membola.
Umji mencoba untuk melepaskan diri,walaupun itu sangat percuma karena ada 2 orang yang menyeretnya.Aku mengeram marah.Secepat kilat aku mengimbangi langkah ketiganya.
Dengan cekatan aku menendang punggung salah satu orang itu ketika mereka menuju parkiran.Umji terpekik kaget.
Sedangkan satu orang lagi semakin mengeratkan cekalan tangannya pada lengan umji.
Dan orang yang kutendang punggungnya berdiri.
Sepertinya mereka seorang bodyguard.Tapi untuk apa aku peduli?
Dan,perkelahian hebat tidak terelakkan.
Aku memukul keras rahang pria itu.Dan Sudut bibirnya robek karena kepalan telapak tanganku.Ia jatuh tersungkur sambil memegangi rahangnya.Aku menghampiri umji.
Orang itu melepas cekalan tangannya dan membawa kabur rekannya.Lho?
Padahal tadi aku sudah menyiapkan kuda-kuda pada kedua kakiku.
Tapi yasudahlah,tak apa.Umji langsung memelukku erat.Terdengar isakan kecil dari umji.Aku mengusap pelan pucuk rambut Umji.
Huh,siapapun itu aku tidak akan melepaskannya.
"Maaf aku terlambat",ucapku parau.Umji menggeleng.Dia memelukku erat."Justru aku sangat berterima kasih padamu Yoon",balasnya.
Aku mengulas senyuman tipis."Aku akan menjagamu".
.
.
.
.
.
.
."Dia bisa berkelahi Tuan".
Orang itu hanya diam sambil menyesap vodka di kursi kebesarannya."memangnya jika dia bisa berkelahi kalian takut?".
Nada dingin nan menusuk itu membuat kedua bodyguard itu merinding.Boss-nya ini memang bisa merubah suasana dengan sangat cepat.
"Kembali.Awasi mereka berdua."
Perintah mutlak itu langsung dibalas dengan anggukan mantap kedua bodyguardnya.Keduanya berlalu dari ruangan itu.Orang itu mengambil sebuah foto dengan Umji di dalamnya.
"Tunggu ketika aku memilikimu.Tidak lama lagi.Dan untuk 'Min' itu,aku akan membunuhnya.Secepatnya.Haha".
Tawa menakutkan menggelegar ke segala penjuru ruangan.
Orang itu tidak main-main.Dia akan melakukan apapun untuk mendapatkan apapun.Dia tidak mencintai Umji.Dia hanya terobsesi untuk mendapatkan wanita pujaannya itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
~FUTURE~
FanfictionMin Yoongi, namja dingin yang satu ini diam - diam menaruh rasa pada teman kuliahnya, Kim Yewon. Rasa penasaran tentang Yewon menghantui pikiran Yoongi, apalagi Ternyata Yewon sudah mempunyai anak!.