18

875 91 0
                                    

"Kita bertemu lagi".

Sang wanita mengangguk.
Ia menyeruput kopi pahitnya.
"Kopi ini tidak sepahit hidupku"ujarnya.
Sang pria hanya menatap datar wanita itu.

"Apa kau setuju?"tanya sang pria tidak sabaran.mau bagaimanapun,dia akan menghancurkan min yoongi dan merebut gadisnya.

Sang wanita mengangguk.
"Bayarannya akan setimpal dengan karmaku nanti bukan?"tanya wanita itu.

Pria itu mengangguk.
Tanpa wanita itu sadari,sang pria mengeluarkan smirk andalannya.
Ya,smirk yang akan menghancurkan orang dihadapannya.

.
.
.

.
.
.
.

Umji terlihat menggeliat di dekapanku.memang,sinar matahari pagi yang menembus gorden jendela kamarku langsung tertuju pada kedua mata umji yang tertutup.

"Apa kau masih mengantuk sayang?"tanyaku.umji menatapku sayu.dia menenggelamkan kepalanya.
Ia mulai terisak.

Aku mendesah lega.umji harus berbagi beban padaku.aku tidak ingin umji malah menderita dengan bebannya sendiri.

"Yoongi,a-aku..".
Aku menutup mulutnya dengan telapak tanganku."aku tahu.kita bisa melihat seonho nanti."jawabku.umji mengangguk.air matanya menetes membasahi kaus oblongku.

"Ini dimana?"tanyanya.
Aku menarik kecil hidungnya."bangun malaikat cantikku.kau ada di apartemenku.ayo kita isi perutmu dulu"ajakku.

Aku bangkit dari tempat tidur.
Umji mengekoriku menuju dapur.
"Kau duduk saja disana.aku akan menyiapkan sarapan".

Umji menggeleng pelan."a-aku ingin membantu menyiapkan sarapan."ujarnya.aku menggeleng tegas.
Wajah umji terlihat pucat.terlihat sekali perutnya belum diisi tadi malam.

"Tidak.boleh.tuan.putri.kau duduk saja di kursi itu.aku akan membawa sarapanmu".

Umji mengangguk pasrah.mungkin dia tahu perkataanku mutlak.umji berjalan pelan menuju meja makan.

Umji menopang dagunya dengan kedua tangannya.aku berbalik dan menyiapkan sandwich agar lebih cepat untuk disiapkan.

Sepertinya coklat panas ditemani sandwich bagus juga.

"Sarapan sudah siap~~~".

Aku menaruh sebuah piring berisi 2 sandwich dan 2 gelas coklat panas."gomawo chagi"ucap umji sambil tersenyum lebar.bahkan kedua matanya tidak terlihat saking tersenyum dengan lebar.

Umji mulai memakan 1 gigitan pertama pada sandwich buatanku.umji membulatkan matamya dan mengacungkan jempolnya.

Aku hanya terkekeh.aku menyeruput sedikit coklat panasku."kau tidak makan?"tanya umji dengan pipinya yang mengelembung.

Kurasa dia melahapnya dengan cepat.aku mengangguk.sebelum aku mengambil sandwichku,umji lebih dulu mengambilnya.

"Ayo aaa~~"ucap umji.
Aku membuka mulutku.
Umji menyodorkan sandwich itu ke mulutku.1 gigitan pertama berhasil aku lakukan.

Umji tersenyum lebar sambil menampilkan deretan giginya.aku membalas senyumannya.umji terlihat sangat cantik jika tersenyum seperti itu.

"Apa kau tidak ada acara hari ini?"tanyaku.umji menggeleng."bagaimana kita pergi ke apartemen jungkook dan eunha?semua teman kita berkumpul disana"kataku.

Umji mengangguk semangat.setidaknya dengan mengajaknya berkumpul bisa membuat umji melupakan semua masalahnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
Aku menghentikan mobilku di parkiran apartemen jungkook.umji danaku berjalan sambil bergandengan tangan menuju kamar apartemen jungkook.

"Ah,umjiyaa~~"seru eunha ketika melihat kami di depan pintu apartemennya.eunha langsung memeluk erat sahabatnya itu.

Eunha menggandeng umji masuk ke dalam."astaga Una,kau tidak mempersilahkanku masuk?"seruku agar bisa didengar jungkook.

Eunha menggaruk kepalanya yang tidak gatal."ehehe,mian oppa..ayo masuk.Jungkook oppa sudah menunggu oppa di dalam studionya".

Aku mengangguk.eunha mengajak umji masuk ke dalam kamarnya.sementara aku masuk ke dalam studio jungkook.

"Oh hyung?kau sudah datang?"tanya jungkook.
Aku menghela napas."jika aku tidak datang mana mungkin aku berdiri disini",jawabku datar.aku menutup pintu studio nya dan mengambil sebuah kursi di sebelah jungkook.

Ya,studio lukisannya.Jungkook memang pelukis yang terkenal dan paling termuda yang bisa meniti karir dengan sukses,walaupun dia masih kuliah semester 3.

"Kau masih memakai nama samaranmu untuk melukis?"tanyaku.
Jungkook yang sedang membereskan lukisan-lukisannya yang sedikit berantakan mengangguk.

"Kemana semua orang?bukankah mereka akan datang?"tanyaku lagi.jungkook yang sudah selesai dengan pekerjaan singkatnya itu menawarkan susu pisang padaku.

Aku menggeleng pelan.sungguh,jungkook dan eunha memang benar-benar bunny couple.mereka masih terlihat kekanak-kanakan.tapi sifat itulah yang membuat mereka setia satu sama lain.ck dasar pasangan itu.

"Mereka belum datang.umji datang kan?aku takut eunha malah tidak ada teman"ucapnya.

Kulihat bekas sayatan di pelipisnya masih ada."kau sudah baikan bukan?".

"Jika aku tidak baikan mana mungkin aku bisa berbicara denganmu hyung".

"Jangan memutar perkataanku jeon.".

"Hyung juga sama".

Lama-lama aku bisa melupakan tujuanku kesini karena berdebat dengan jeon satu ini.

"Apa kau bisa menjelaskan para preman yang menghajarmu?"tanyaku.
Jungkook menyeruput susu pisangnya.

"Yang kuingat,di pelipis para preman itu terdapat tato 2 segitiga yang saling tersambung.itu saja."

.
.
.
.
.
.
Tbc.
😍😍😍😍😍😍😍

~FUTURE~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang