23

849 98 3
                                    

  "Lho?bukannya itu Mingyu?"

Umji mengernyitkan keningnya.Kenapa seorang Kim Mingyu bisa disini?
Di rumah mewah Sanha?

Kini ia mengintip di sela-sela koridor yang tertutupi rak buku.
Kedua maniknya menatap lekat Mingyu yang sedang melihat dunia luar dari jendela besar di sudut ruangan itu.

Umji diperbolehkan untuk berkeliaran disini.Dengan syarat jika ia melangkahkan kakinya keluar hanya satu senti,anak buah Sanha sudah siap dengan kelihaian sekelas Sniper Internasional.

"Kenapa kau mengintip?".
Suara bariton yang terdengar kesal itu mengangung di pendengaran Umji.
Dengan gugup,Umji membalikkan badannya dan Bertemu dengan manik tajam Sanha.

Ingin sekali Umji mencakar wajah tampan namun sangar itu.

"Aku hanya berkeliling.Aneh".
Umji memelankan volume suaranya ketika umpatan 'Aneh' keluar dari mulutnya.

"Cepat ke kamarmu.Atau..."

Dengan terbirit-birit,Umji berlari dan langsung mengunci kamarnya.

"Dasar Laki-laki Brengsek!!".
Hanya di dalam kamarnya lah Umji mengeluarkan uneg-unegnya terhadap Sanha.
Karena hanya di kamarnya tidak terdapat cctv ataupun Alat penyadap.

"Yoongi.."
Umji teringat kekasihnya itu.
Tak terasa isakan kecil terdengar.
"Aku takut.."
Hanya lirihan itu yang bisa umji keluarkan sekarang.
Ia rindu dengan pelukan hangat Yoongi,Suara berat namun terdengar merdu di telinga umji.Dan Suara riang Seonho.
Sudah Beberapa minggu ini kehidupan Umji terasa hampa tanpa seorang Seonho.
Karena Seonho lah umji berada di titik nyaman selama ia tinggal sendiri.
Tawa Seonho seakan menjadi santapan rutin Umji di hari-harinya.

"Seonho sedang apa ya?",gumam Umji.

"Mau menjenguk nya?".

Umji bergidik ngeri.
Suara Sanha terdengar di kamarnya.
Umji ingat sekali jika Kamarnya ia kunci.

"Si-siapa kau?Bukan Sanha yang sudah mati lalu menjadi arwah kan?",tanya umji polos.

"Kau tidak bisa lihat?".
Umji menengok ke arah sumber suara.
Sanha menyenderkan pundaknya ke dinding kamar umji.
"Kau lupa jika aku punya kunci duplikatnya",ucap Sanha.
Umji hanya mengangguk malas.
Sebenarnya sudah beberapa kali ia mencoba untuk melarikan diri.
Namun koneksi Sanha yang luas membatasi pergerakna Umji.

"Apa dia mendengar jika aku menyebutkan nama yoongi?"batin Umji.
Sungguh Umji tidak ingin kejadian itu terulang lagi.

Pernah suatu ketika Umji tidak sengaja menangis sambil menyebut nama Yoongi.
Sanha yang sedag berada di kamar umji pun langsung menjambak rambut Wanita itu dan menutup mulutnya dengan perekat.

Sadis.

Tapi untungnya Sanha masih mempedulikan pola makan Umji.

Tapi Umji tidak merasakan desiran apapun ketika tinggal di rumah ini.

Walaupun Sanha seorang CEO ataupun orang ber-uang dan tampan,watak Sanha lah yang membuat Umji ingin menenggelamkan Sanha ke laut lepas.

"Bertemu dengan Seonho?",tanya Umji lagi.
Sanha  mengangguk.
Ya,Sekali-kali menyenangkan hati Umji.
Sebenarnya Sanha selalu mendengar lirihan dan isakan umji di tengah malam.
Ia tidak tertidur.
Bahkan ia rela berjaga sepanjang malam untuk menjaga Umji di hari pertamanya di rumah ini.

./////..//




Tbc.

Hollaaaaa...
Im back..
Uwu..hebatnya saya baru dateng di hari ini:")
Maaf:"(

  

~FUTURE~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang