Gue dan daddy lagi bersantai ria. Sebenernya bukan sih kita berdua lagi duduk di depan teras rumah, rencananya nunggu tukang bubur kacang lewat.
Entah kenapa tiba-tiba aja Daddy bilang pengen bubur kacang, sampai beliau nanya-nanya ke ibu-ibu komplek yang sering ganjen kalau ditanya sama daddy. Ckck derita duda ganteng ya gitu
Kata ibu-ibu tetangga sebelah bilang kalau kadang suka ada tukang bubur kacang yang lewat sore-sore begini dan akhirnya kita nunggu udah hampir setengah jam lewat tapi belum ada tanda-tanda tukang bubur kacang lewat!
Kesel juga gue nunggu begini, udah capek nunggu doi peka, cielah kaya punya doi aja.
"Dad ini udah setengah jam tapi gada lewat-lewat tuh,"
"Sabar sayang, kan segala sesuatu butuh perjuangan," balas Daddy sambil tersenyum.
"Perjuangan apaan! Ibu-ibu komplek boong kali dad, udah yuk masuk aja," kesel gue lama-lama.
"Hush, nggak boleh gitu, masa mereka boong sih lagian mereka baik mau ngasih tau daddy tukang jual bubur kacang, daddy kan kebelet banget pengen makan,"
"Modus doang tu dad, udah ayok dad masuk aja,"
"Gapapa dong modus, berarti daddy masih cocok dimodusin hahaha,"
"Ih apaan si dad menel banget," gue mendengus kesal.
"Cie, anak daddy cemburu ya, santai sayang daddy nggak niat nikah lagi kok," ledek daddy.
"Apaan si aku nggak cemburu wlee, iya nggak usah nikah lagi, kalau mau nikah enggak aku restuin,"
"Iya sayang iya," Daddy ngusak pelan rambut gue.
Akhirnya kita berdua diselimuti keheningan lagi, tukang bubur kacang kampret! Ini lama banget sih!
"Dad, enggak kangen Mama?" Tanya gue refleks, entah kenapa ini mulut pengen aja nanyain hal ini-itu.
"Nggak, kan ada kamu," jawab Daddy enteng masih menatap lurus keluar pagar.
"Serius dad, jangan bercanda,"
"Daddy enggak bercanda, emang itu faktanya. Daddy nggak kangen mama kamu karena ada kamu, kamu mirip banget sama mama kamu,"
"Masa sih? Aku belum pernah liat tuh foto mama, tiap aku minta pasti daddy bilangnya nanti," jujur, emang daddy selalu begitu, tiap gue minta sesuatu yang berhubungan dengan orang yang ngelahirin gue pasti Daddy jawab, "Nanti ya,"
Nanti nya kapan? Ya kapan-kapan. Oke sip.
Daddy tak menjawab, beliau masih anteng liatin pagar.
"Dad--," panggil gue terpotong karena suara teriakan dari luar pagar.
"BUBUR KACANG!! BUBUR KACANG!!"
Syealand banget motong gue:(
"BANG BELI!!!" Daddy ikutan teriak lalu berlari dengan secepat kilat keluar pagar lalu tiba-tiba beliau berhenti.
"Kamu mau?" Tanya Daddy sambil menoleh kearah gue, gue cuma mengangguk aja nge-iyain.
Lagi dan lagi pasti berakhir gini. Gue tau daddy selalu berusaha buat menghindar dari topik 'Mama'.
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy! | Kuroo Tetsurou.
HumorCaptain's Haikyuu Daddy the Series " Alhamdulillah nggak khilaf. Untung inget bapak sendiri." ー Kuroo [name] [Daddy!Kuroo Tetsurou×Daughter Reader] warning: trashword, Indo AU/Lokal AU, tidak sesuai puebi dan masih banyak lagi! ©Haruichi Furudate...