Tilu Belas.

3.2K 543 4
                                    

Sekarang gue lagi makan malam dengan khidmat di meja makan bareng Daddy, kita sama-sama diam nggak ada yang bicara.

Well-- Daddy bilang kalau lagi makan nggak boleh bicara harus tertib, karena udah jadi table manner nya begitu.

Sebetulnya gue daritadi udah gelisah aja, pasalnya ulangan tengah semester udah beres dan ya gue nggak bilang sama sekali ke Daddy bahwa gue juga ada middle test, karena kalau bilang pasti gencar disuruh belajar terus, nggak boleh kesana-kemari, ke minimarket depan aja dilarang. Segala sesuatu yang gue butuhkan pasti Daddy siapkan dengan cepat kalau lagi UTS ataupun UAS.

Daddy kaya nya merasakan ada yang aneh sama diri gue dan mengernyit bingung kerutan alisnya menyatu.

"Kamu, gapapa?" Tanya Daddy, gue cuma senyum cantik aja.

"Gapapa Dad, hehe."

"Jangan bohong, kamu kaya yang gelisah. Ada masalah?" Tuhkan!

"Hehehehehehehe. Aku baru beres middle test, Dad," ujar gue pelan.

"Hah? Kok kamu nggak bilang sayang?"

Wanjay dipanggil sayang, elah lu lagi gelisah sempet-sempetnya baper.

"Ini middle test nya nggak terjadwal Dad, jadi sekarang ngikutin mapel, makanya aku nggak bilang,"

"Nanti lagi bilang ya, mau terjadwal atau enggak. Biar Daddy tahu perkembangan kamu,"

Kalem Daddy, loh? Loh? Loh?

"Daddy nggak marah?"

Daddy ketawa ganteng, "Ngapain daddy marah? Lagian udah terlanjur kan..,"

"Yang penting nilai kamu nggak turun, daddy gak marah kok," lalu ketawanya berubah menjadi senyum mengancam.

Gluk!

Gue cuma menelan ludah kasar terus balik senyum canggung, ini nih yang gue takuti.

"Pembagian rapotnya lusa Dad," cicit gue.

"Oalah, yaudah nanti Daddy ke sekolah kamu, Daddy nggak terima turun ya,"

Lagi-lagi Daddy senyum namun rasanya berbeda sambil mengelus kepala gue yang kerasa kaku aja.


Mayday!! Mayday!! Selamat tinggal uang jajan ku.

*****








Ayem bek hey! Hehe sudah lama tak apdet.

Daddy! | Kuroo Tetsurou.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang