Hari keempat di rumah Om Bokuto.
Hari ini kita lagi di gymnasium. Setelah perdebatan kecil yang lagi-lagi dilakukan Rei dan Om Bokuto karena Rei enggan ikut untuk mengikuti acara reuni Om Bokuto dengan tim voli SMA waktu Om Bokuto sekolah.
Gue nggak tahu kenapa Rei bersikeras nggak mau ikut acara reuni tersebut, kalau gue sih ya fine-fine aja, diajak ikut nggak diajak yaudah diem aja.
Dan akhirnya gue disini, di gymnasium bekas sekolah Om Bokuto sebetulnya Rei juga bersekolah di sini. Gue ikut karena tadi Rei bilang ke Om Bokuto kalau gue gak ikut dia juga nggak ikut. Amboy tak kuase aku.
Gue duduk disalah satu bangku yang ada di gymnasium, gue lihat tim nya Om Bokuto lagi main voli biasa tanding persahabatan. Anak-anak dari temennya Om Bokuto juga ada yang ikut main, termasuk Rei.
Gue fokus terus ke arah Om Bokuto, nggak tahu karismanya meningkat luar biasa ketika main voli apalagi pas men-spike bola, wagelaseh ganteng banget. Rei aja gue lupain sejenak.
Suara peluit membuyarkan lamunan gue, tim pun berhenti bermain. Kayanya sih udah tamat, gue bisa melihat keringat bercucuran di dahi sampai leher Om Bokuto.
Nikmat mana lagi yang kau dustakan.
Rei mendekat ke arah gue, gue dengan sigap memberikan handuk, begitu pula Om Bokuto.
Ketika gue mau memberikan minuman ke arah Rei, ada anak gadis sebaya gue, dengan dress biru laut selutut cantik banget lagi menyodorkan botol taperwer berisi air minum kearah Rei, sontak membuat gue kaget.
"Rei! Nih buat kamu!"
Rei cuma memandangi taperwer itu, sedangkan si gadis hanya mengernyit bingung, "Kamu haus kan? Nah, aku bawain buat kamu!"
Rei masih tetap diam, terus mengusap keringat yang ada di dahinya dengan handuk, "Gak usah makasih, gue udah ada minum,"
"Minum aja punya aku!"
"Sorry, tapi air punya gue lebih nikmat daripada punya lu,"
"Kok gitu? Kan sama-sama air! Udah minum punyaku aja, Rei,"
"Beda,"
"Beda apanya?"
"Yang ngasihnya,"
"Yang ngasihnya? Siapa?"
"Cewek gue," setelah ngomong gitu Rei langsung menoleh ke arah gue dan meraih botol minum yang sedari tadi gue pegang lalu diminum sampai habis.
Maksudnya apaan ya bujank?:)
Rei tersenyum ke arah gue terus mengarahkan tangannya ke puncak kepala gue mengusap pelan, "Thanks ya!"
Gue cuma bisa diam mau ambyar tapi malu banyak orang, sambil menatap Rei, melupakan sejenak akan kehadiran anak gadis yang nggak gue tahu siapa namanya.
Rei menoleh ke arah gadis itu, "Udah? Sorry, mending lu kasih minuman lu buat bokap lu gih, Aiko," suruh Rei.
Sekarang gue bisa melihat gadis yang dipanggil Aiko tadi oleh Rei lagi mengerucutkan bibirnya sambil mendelik ke arah gue, "REI NYEBELIN!"
Setelah berteriak dengan suara cempreng gadis bernama Aiko pergi meninggalkan kita berdua.
Ngomongnya ngadep orangnya mbak kok ke gue.
Rei cuma melengos nggak perduli lalu menatap gue, "Kenapa?"
"Anaknya siapa?"
"Om Akaashi,"
Wanjay! Mayday mayday saingan baru:)
*****

KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy! | Kuroo Tetsurou.
HumorCaptain's Haikyuu Daddy the Series " Alhamdulillah nggak khilaf. Untung inget bapak sendiri." ー Kuroo [name] [Daddy!Kuroo Tetsurou×Daughter Reader] warning: trashword, Indo AU/Lokal AU, tidak sesuai puebi dan masih banyak lagi! ©Haruichi Furudate...