PROLOG

19 4 7
                                    

Heyhoo and welcome, semoga suka💗

Suatu hari diatas awan,

"Tau ngga kenapa gue suka naik gunung?" tanya cowok yang menggunakan kupluk hijau dikepalanya.

"Kenapa?" balas seorang cewek yang sedang memeluk lutut menikmati indahnya fajar yang baru saja muncul dari ufuk timur.

"Karena dari atas sini gue bisa menyaksikan betapa besarnya kuasa Tuhan. Betapa baiknya Tuhan terhadap kita. Betapa sayangnya Tuhan terhadap kita, padahal banyak dari kita yang tidak peduli akan hal itu" jelas cowok itu sambil mengikuti gaya perempuan yang ada disampingnya, memeluk lutut.

"Waitt,, Tuhan sayang sama kita? Sama lo aja ngga sih, Sama gue ngga" ucap gadis itu sarkas.

"Lo perlu ingat satu hal, Tuhan ngga pernah memilih makhluk yang akan disayanginya. Tuhan menyayangi semua makhluk tanpa pengecualian. Hanya saja cara Tuhan menunjukkan kasih sayangnya kesetiap makhluk berbeda beda. Kalau Tuhan pilih kasih terhadap makhluknya, pasti saat ini lo ngga bisa ngelihat pemandangan dari atas sini, pasti saat ini lo ngga bisa dengar suara gue, pasti saat ini lo ngga bisa bernapas, pasti saat ini lo ngga bakal ada disamping gue. Tuhan ngasih lo mata untuk lo ngelihat, telinga untuk mendengar, udara untuk lo bernapas, dan tubuh yang utuh yang membawa lo ada disini sekarang. Tekankan dihati lo kalau Tuhan sayang sama lo, hanya saja cara penyampaiannya berbeda, bisakan? Lo hanya perlu nulis kalimat itu dihati kecil lo dan percaya akan semua takdir yang berjalan dengan semestinya. Kalau lo saat ini diberi cobaan yang sangat berat, ingat kata kata gue ;pelangi indah akan datang setelah hujan badai melanda. Bahagia abadi akan menunggu lo dihari depan" jelas cowok itu dengan intonasi bijak.

Entah kenapa, rasanya ingin sekali gadis itu berteriak meluapkan semua pikiran yang membuat otaknya hampir meledak. Ia terlalu lelah dengan kehidupan, ia benci semua hal yang ada dihidupnya.

Apalagi mendengar penuturan dari pria yang ada disampingnya kini, ingin rasanya ia menjambak rambut dan menyilet tubuhnya agar rasa sesak didadanya berpindah tempat.

Selama ini dia selalu bilang kalau Tuhan itu tidak adil, Tuhan itu tak menyayanginya, Tuhan itu pilih kasih, Tuhan itu menginginkannya hidup dalam penderitaan. Segala umpatan buruk untuk Tuhan selalu ia keluarkan.

Gadis itu mengeratkan pelukan dikaki dengan muka yang tenggelam dirambut panjangnya. Tubuhnya bergetar hebat. Orang yang ada disampingnya baru saja sadar kalau atmosfer disekitar mereka berubah menjadi kesedihan.

Perlahan tangan kiri cowok itu merangkul dengan tujuan memberi kekuatan. Sedangkan tangan kanannya mengarah ke dagu si gadis ,mengangatnya agar menatap wajahnya.

"Hey, gue tau lo gadis kuat, gue yakin lo bisa ngelewetin semuanya, pasti ada jalan keluar dari setiap masalah. Gue akan selalu ada disamping lo nemanin lo ngejalani kehidupan yang tak kenal ampun dan sadis"

Dengan gerakan cepat dipeluknya pria yang ada disampingnya saat ini. Ia butuh tubuh yang siap menopang dirinya yang lemah. Dieratkannya pelukan hangat itu,tentu dengan isakan yang semakin menjadi. Ia meraba punggung tegap itu mencari tempat ternyaman.

"Gue harap yang lo ucapin bukan sekedar kata kata"

Setetes cairan bening bahagia jatuh dipelupuk mata gadis itu. Setidaknya ia masih ada satu tujuan untuk bertahan hidup.

___

Hulaa gess. Sumpah aku exaited banget nulis cerita ini. Sampe cerita yang lain lupa alur karna sibuk mikirin ni cerita😁

Dicerita ini kalian kalian akan aku ajak ngerasain jadi orang yang kehadirannya tidak diinginkan oleh dunia.😭

Rada kasian sih sama tokoh utamanya, cuma ya gimanalah ya. Untung dia cewek seterong😶

Yaudahla ya, keep reading and enjoy:*

Mari mencari typo. Kalo ketemu komen langsung ye. Maklumlah aku kan masih belajar dan mencoba😌

Don't forget to vote bebs😋

See u,
Putri, yang pen cepat publish next part😆

Expectation!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang