Seesaw = 6

2.1K 138 5
                                        

Sunjing's

Tau siapa yang paling keren?

Kak Yujin, betul sekali. Kamu mendapat sepuluh juta, tapi bohong.

Menurut ilmu stalking-ku yang tingkat menengah atas, Kak Yujin itu orang yang kegiatannya banyak banget di sekolah. Apa aja dia jabanin.

Ketua osis ganteng, ceklis.

Kapten softball, ceklis.

Lead dancer buat eskul dance, ceklis.

Anggota club drama sekolah, ceklis.

Kebanggaan tim basket puteri, ceklis.

Pokoknya, dia itu maskot SMA Negeri Planetarium.

Untung futsal yang khusus cowok gak dia ikutin. Bisa nambah saingan cowok-cowok di sekolah kalau dia masuk. Secara, kak Yujin itu paling berkharisma, paling ganteng.

Gak sedikit juga sainganku yang suka sama kak Yujin.

Huh, rasa sukaku ke dia beda sama kalian, wahai sobat missqueen yang cuma bisa diem-diem ngasih coklat, gak berani langsung gas kayak aku.

Shombhong_kuadrat.Jpg.com.

Setelah aku melihat poster di majalah dinding sekolah yang isinya tentang berbagai jenis lomba antar sekolah hari ini, entah dari mana datangnya, aku merasa kak Yujin bakal ikut andil dalam pertandingan.

Aku yakin banget.

Kelihatan dari mukanya yang terpampang jelas di mading kalau dia kapten softball.

Kebayang gimana nanti keren plus gantengnya dia waktu lagi lomba. Keringatnya bercucuran, bikin tambah seksi dan menggoda.

Nyebut, aku nyebut kalau udah berurusan sama kak Yujin.

"Su, ayo, ke lapangan! Keburu kak Yujin nyampe!" Suyeon yang lagi nyatat pelajaran buku Sehun, aku tarik paksa tangannya.

Suyeon berdecak, lepas pegangan tanganku di tangan dia. "Njing anjeng, ini tuh masih jam 7! Lombanya nanti jam 10! Gila kau, gak ada otak!"

Aku sekali lagi merengek. Sengaja monyongin bibir biar kelihatannya merana. Aku paling jago kalau soal merayu. "Tapi 'kan kita harus semangatin kak Yujin yang mau persiapan," kataku lagi menarik tangannya.

"Njing," panggil Suyeon pakai nada yang tersirat peringatan.

Tapi namanya juga Sunjing, gak pernah takut sama Suyeon. Aku balas manggil, "Su."

"Plis," katanya memohon sambil nutup mata, mendramatisir. "Ini aja bell masuk belom bunyi, kak Yujin nya juga belum dateng kali. Jadi, plis. Biarinin gua nyatet ini dulu biar aman dari pak selamet, plis!"

"Makanya, udah tau pak selamet liar, malah males banget nyatet," sinisku padanya.

Suyeon bangun, gebrak meja lebay. Murid yang udah dateng ngeliatin dengan pandangan heran, ke arah kami berdua.

Ini sebenarnya, kita lagi main drama apa?

Kerah bajuku yang udah rapih ditarik sama Suyeon. Gak keceng, karena ini cuma drama di pagi harinya doang, sebagai pemanasan memulai hari. "LU JUGA 15 MENIT YANG LALU NYATET!! SADAR DIRI, KAMPANK!"

Percikan air nista menciprat muka suciku.

"GAK USAH NGEGAS, SU."

Aku balas menciprat ke mukanya.

"LU YANG DULUAN, NJING."

Gak tau kenapa, aku merasa panggilan dia di ujung kalimat itu bukan sekedar panggilan biasa, tapi juga sekalian makian.

Ganteng | YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang