Boomerang = 23

934 78 4
                                        

Singkat kata dan singkat cerita, masalah pun selesai. Emnet ngaku salah.

Meski gak selesai semua sih, Emnet masih bisa memperlihatkan bola matanya depan murid SMA Planetarium. Dia selamat karena latar belakang orang tuanya.

Hizz, orang dalem.

Yujin tau Emnet gak dikeluarin, responnya biasa aja tuh. Yang penting namanya udah bersih, beasiswanya aman, dan Emnet juga gak nyari masalah lagi, dia pun gak bakal nyari masalah.

Damai walaupun gak damai. Ya gitu lah.

Jangan kira Sunjing bisa nerima gitu aja. Dia pengen ngamuk tau si uler gak jadi dikeluarin. Woeya jelas, perjanjiannya gak ditepati, harus banget lah dia ngamuk.

Tapi gak jadi ngamuk sih, kan ada Yujin.

"Kak, baik sih boleh. Tapi jangan keterlaluan, jadi gak baik!" Sunjing jedotin jidatnya ke tumpukan kertas brosur. Masih kesel sekesel-keselnya.

"Udahlah, kan udah clear."

"Tapiㅡ"

"Shtt, belajar mengikhlaskan." Bibirnya Sunjing ditahannya, jadi ambyar seketika. "Lagian gua kan dapet pelajaran, seenggaknya ada hikmahnya."

"Hikmah ya," kata Sunjing dengan tatapan menerawang. "Hikmah ya, muka bonyok gini?"

"Hooh, hikmah."

Sunjing juga masih gak terima mukanya Yujin yang ganteng itu bonyok gara-gara ulah Emnet, tapi mau gimana lagi...

Kasian tau gak sih, ngeliat mukanya Yujin yang senyum walau bonyok. Kayak ada nyut-nyutnya gitu.

"Kalian ikut kemah?" tanya Jihoon yang daritadi jadi laler ijo. Sebel banget sebenernya dianggep gak keliatan, untung ada Suyeon.

"Ikut, kalo kak Yujin ikut."

"Harus banget bareng Yujin?" tanya Jihoon lagi dengan datar.

"Bareng Yujin sampe membleeee!" cibir Suyeon ikutan sebel.

Lalu Jihoon, Yujin dan Suyeon ketawa receh. Sunjing bagian mesem-mesem.

Suyeon yang pertama berenti ketawa, karena gak ada yang lucu. "YHa mikir dong, kak Un. Dia osis, otomatis wajib ikut."

Yujin dan Sunjing langsung saling tatap dengan ekspresi -kok-panggilan-nya-kak-Un-?- satu sama lain.

"Terkadang emang enaan sekolah di sekolahan biasa, enggak ribet kayak di sekolah elit."

Ya emang bener sih. Sekolah elit banyak banget event setiap tahunnya yang lumayan merogoh kocek. Untungnya kocek Sunjing cukup dalem.

"Kita juga kemah gabungan sama sekolah SMA Bakti Garuda." Jihoon memberi info, padahal gak ada yang nanya.

Ohh, bakal ketemu Yena mereka nanti. Gak usah dikasih tau juga, Yujin udah bisa bayangin gimana nanti dia disana bareng Ayuk'nya. Hebohh.

Jiheon angguk-angguk kepala, mengiyakan. "Emang udah seberapa persiapannya?"

"5/7."

"Brosur lagi diurus Sunjing, konfirmasi ke orang yayasan udah sama Sinbi, pesen Tayo juga beres. Apa lagi ya?" Yujin ngusap dagu, lagi mikir.

"Tayo apaan dah?"

"Bus lah, apa lagi."

Seketika semua yang disana pengen menghujat Yujin, gak terkecuali juga Sunjing.

Perlahan-lahan sifatnya Yujin mulai membaik. Gak lagi apatis macem pertama kali ketemu, tapi sekarang malah jadi tengil dan receh begini.

Sebenernya emang itu sifat aslinya dia yang selama ini gak diperlihatkan di sekolah. Makanya jangan kaget.

Ganteng | YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang