#00 - Keluar Kau Choi Seungcheol!

6.7K 445 58
                                    

"Oppa, apa kau yakin?" Tanya si perempuan.

"Aku yakin sekali, kita pasti aman di sini." Jawab si laki-laki mendekatkan tubuhnya. Si perempuan tersenyum genit. Ia lalu mengalungkan tangannya pada leher laki-laki bertubuh kekar itu sementara tangan si laki-laki berada di pinggangnya yang ramping.

Mereka saling melemparkan senyuman nakal. Remang-remang lampu kamar love hotel yang mereka sewa sangat mendukung suasana. Sejenak si laki-laki ingin melupakan penatnya. Pekerjaan, utang, kecerewetan istri, tuntutan anak-anak, ia tidak mau memikirkannya sekarang. Di hadapannya ada bidadari cantik yang sudah setia menimaninya bersenang-senang sebulan belakangan.

Seungcheol, laki-laki itu, menjatuhkan tubuh perempuan simpanannya ke atas kasur. Dengan tidak sabar ia membuka dasi dan beberapa kancing bagian atas. Namun, sebelum ia mendaratkan ciuman ke bibir sang pujaan hati, terdengar suara dobrakan pintu yang membuat bibir si perempuan yang sudah monyong itu mengambang terabaikan.

"Aku tahu kau di dalam Choi Seungcheol!" seru suara yang sangat, sangat, sangat ia kenal. Suara yang membuatnya penat setahun belakangan. Siapa lagi kalau bukan suara cempreng istrinya.

Perempuan simpanannya melirik kesal. "Kau bilang aman?" desisnya. Seungcheol meringis. Sambil mendecak ia merapikan pakaiannya.

"Kau sembunyi." perintahnya panik. Sang perempuan pun akhirnya bangkit mencari tempat persembunyian. Sementara suara gedoran pintu semakin kencang dan kasar. Seungcheol semakin panik. Di tambah tidak ada tempat persembunyian. Lemari terlalu kecil. Dan akhirnya mereka memutuskan memilih kamar mandi.

Sayang sekali sebelum Seungcheol mendorong perempuan simpanannya ke dalam kamar mandi, sosok wanita tinggi dengan rambut merah model pixie masuk dengan langkah besar-besar. Di tangannya terdapat tongkat pel yang langsung di acungkan ke wajah Seungcheol. 

"Kau! laki-laki brengsek!!" katanya sambil mengepel wajah Seungcheol dengan pel-pelan bau milik bibi cleaning service di depan kamar. Si perempuan menutup mulut. Perlahan ia mundur hendak kabur. Tapi kemudian Jeonghan mengait kakinya sampai ia jatuh terjerembab.

"Agh!" dan si perempuan menyesali keputusannya untuk menoleh.

"Dan kau jalang, penggoda suami orang, sini biar ku bersihkan make up mu!" kata Jeonghan penuh emosi mengepel wajah si perempuan yang hanya bisa berteriak-teriak meminta tolong. Seungcheol menarik Jeonghan untuk menjauh. Tetapi Jeonghan ternyata wanita yang lebih kuat daripada bayangannya. Jeonghan menyikut Seungcheol kemudian menendangnya sampai tersungkur.

Para wanita memang bisa menjadi buas pada saat-saat tertentu. Seperti saat seseorang memukul anak mereka atau memergoki suami mereka berselingkuh. Seperti saat ini. 

Para pegawai dan pemilik love hotel tersebut masuk karena mendengar kehebohan. Akhirnya hanya mereka yang bisa menghentikan Jeonghan dari amukannya. Kini, Jeonghan, Seungcheol, dan perempuan yang tampaknya trauma (plus make upnya cemong karena habis kena kain pel) duduk di hadapan meja polisi untuk memberikan keterangan.

Sang polisi hanya bisa menghela napas lelah. Sebenarnya ini bukan urusan mereka untuk ikut campur urusan rumah tangga. Tapi perempuan itu telah di siksa oleh Jeonghan dan menjadi laporan kriminal.

Jeonghan bersidekap ketika polisi memintanya untuk meminta maaf pada perempuan tersebut sebelum dia menuntut Jeonghan. "Enak saja, dia yang buat masalah."

"Wajahku oh, bau sekali, hiks," perempuan itu tersungut-sungut mengusap wajahnya yang sudah tidak rupawan lagi.

"Minta maaf, kau sudah membuatnya trauma." kata Seungcheol yang langsung di balas Jeonghan tatapan maut. Jeonghan berdiri dengan kesal.

Eomma, Fighting!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang