5. Secret

876 111 9
                                    

Now playing : Say Yes
By. Locco ft Punch
Ost. Scarlet Heart Rryeo


Jadi apa yang lebih menyakitkan?
Dicintai namun tidak bersama, atau mencintai tapi tidak bisa mengungkapkan?






~▪~






Semuanya memang terlihat baik baik saja, seperti biasanya. Bisa dikatakan malah seperti laut, terlihat tenang padahal tidak ada yang tau seberapa dalam kau bisa tenggelam.

Nayla.

Gadis itu masih tersenyum seperti kemarin, seolah dunianya baik baik saja. Seolah tidak ada luka yang yang menganga didasar hatinya.
Rasa sakit itu terlihat tidak pernah terjadi padanya.

Tadi malam papa memarahinya habis habisan, bahkan sampai membanting laptop miliknya yang berisi banyak tulisan karya Nayla. Gadis itu kesal, namun hanya diam saja tidak berkata apapun pada papa. Bahkan saat lelaki parubaya itu memakinya karena menyangka Nayla yang membiarkan Yassmine pulang sendirian pun gadis itu tetap diam.

Padahal kemarin saat Ia menawari Yassmine, tapi gadis itu bilang ingin pulang sendirian saja. Jadi siapa yang salah kalau tiba tiba kunci mobil adiknya itu hilang dan akhirnya Yassmine pulang agak larut naik taksi.

"Nay, lo nangis?"

Gadis itu tentusaja tersentak saat Reva membuka suara, namun dengan tenang Ia menutupi kekagetannya.

"Enggalah"

Reva memajukan wajahnya meneliti dua kelopak mata indah gadis itu
"Bohong"

"Gue habis streaming drakor semalem makanya mata gue begini" jawabnya sambil tersenyum kecil

Reva sontak menjauhkan wajahnya dengan ekspressi datar
"Yeuuuuu drama mulu!"

Gadis itu kembali tersenyum meyakinkan pemuda dihadapannya bahwa Ia baik baik saja. Sebaik mungkin mencoba menyimpan rasa sakitnya untuk dirinya sendiri.
Namun saat pemuda itu tiba tiba menariknya pelan dalam pelukannya, Nayla membeku.

"Rev-"

"Gue nggak mau maksa lo cerita tenang aja, tapi gue harap lo merasa lebih baik" bisik Reva lembut
"Ada gue Nay, gue mau denger kok kalo nanti lo udah siap"

Nayla yang hanya setinggi dagu pemuda itu hanya diam. Perlahan tetes tetes bening dimatanya kembali turun, mengaburkan pandangannya dari langit sore itu. Nayla samasekali tidak membuka suara, gadis itu hanya terisak tanpa suara dibahu lebar Reva.

Dan pemuda tampan itu kemudian mengusap rambut panjang kesayangannya lembut, berharap apa yang Ia berikan mampu mengurangi kesedihan gadis itu. Reva ingin sekali bertanya, namun Ia takut jika gadis itu malah menolak dan pergi begitusaja seperti hari hari sebelumnya.

Ya.

Sebenarnya ini bukan pertamakalinya mereka (Reva, Bian, Ghissela) melihat Nayla datang dengan wajah sembab yang begitu kentara. Bahkan pernah suatu malam, tiba tiba gadis itu datang ke rumah Ghissel dengan keadaan kacau lalu bilang ingin menginap. Saat ditanya kenapa, Nayla hanya tersenyum lalu berkata 'lagi cape dirumah'.

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang