12. YOU

803 101 50
                                    

Now playing : Twice - Sleep tight, good night



Kubilang aku mencintaimu.
Bukan dia atau siapapun.
Kamu saja.




~~•~~





Gissela menghempaskan jemari kekar pemuda itu begitusaja. Entah kenapa rasanya Ia begitu kesal dan marah.

Ia benci segalanya tentang ucapan ucapan manis pemuda itu. Ia benci segala jenis perlakuan kelewat manis yang pada berakhir membuatnya malu karena menganggap hanya dia satu satunya.
Ia benci kata kata cinta yang sempat pemuda itu ucapkan padanya.

Baginya, Sena masihlah tetap pemuda brengsek yang dengan beraninya membuat hatinya terinjak injak.

Arsena adalah mimpir buruknya.

"Chel.. gue mohon" lirih pemuda itu kali ini sembari mencengram lengannya kuat

Gissela membuang pandangan, enggan sekali menatap sorot mata tajam yang selalu membuatnya kehilangan pertahanan itu. Tidak akan. Tidak akan pernah Ia membiarkan dirinya terjatuh lagi pada pesona Sena.

"Berhenti seperti ini. Ini nggak seperti yang lo bayangkan.." ujar Sena nyaris terdengar frustasi "Gue sama Mikha ha-"

"Memangnya apa yang gue pikirkan?
Apa yang bisa membuat gue sekecewa ini?
Memangnya lo tau apa, Arsena!"

"Gue tau lo salah paham"

Gissela menghela nafas
"Undangan itu udah disebar, dan lo pikir gue percaya jika itu semua bukan ulah lo?" ujarnya dengan nafas terengah emosi "Lo bahkan masih mencintai Mikha sampai detik ini kan?!"

Sena mendekat dan menarik paksa tubuh gadis itu dalam rengkuhannya. Membuat Gissela terisak perlahan, awalnya gadis itu menolak dan terus mendorong pemuda itu menjauh. Namun tentusaja tenaganya kalah dan menyebabkan Sena malah memeluknya begitu erat.

 Namun tentusaja tenaganya kalah dan menyebabkan Sena malah memeluknya begitu erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gissela..."

"Dengarkan gue baik baik" lirih pemuda itu pelan, kedua manik hitamnya ikut berkaca kaca melihat gadis yang Ia cintai sehancur ini.

"Gue sudah melupakan Mikha.
Gue bahkan udah rela jika seandainya undangan itu benar benar tertulis nama Mikha dan Bian" jelasnya sambil mengecup pucuk kepala gadis itu pelan "Karena gue jatuh hati sama orang lain" lanjutnya

Pemuda itu menjauhkan tubuhnya, lalu menangkup wajah cantik Gissela
"Gue jatuh hati dengan Gissela Aradista. Satu satunya gadis cantik yang bisa menyadarkan gue jika yang rasakan untuk Mikha itu cuma obsesi"

StayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang