Now playing : Like it (Yoon Yongshin) - Bae Suzy cover💦
Ada beberapa hal yang memang begitu Reva benci dari Raynald. Sampai rasanya dia tidak ingin menatap wajah pemuda yang sepenuhnya teramat mirip dengannya itu. Bukan. Bukan muak, dia hanya tidak suka dengan senyum tulus yang selalu Raynald tunjukan pada dunia padahal hidupnya tidak pernah baik baik saja. Raynald dan senyum palsunya itu benar benar menyebalkan.
Hidup pemuda itu hancur sejak lama. Kakaknya itu sakit, sepenuhnya sakit.
Sejak dua malaikat miliknya pergi meninggalkannya. Ibunya dan Addara. Dua orang yang teramat pemuda itu cintai lebih dari apapun didunia ini, padahal Reva tidak tau saja jika sejujurnya Raynald juga teramat menyayangi adiknya lebih dari apapun.Hanya saja saat malam itu, saat kakaknya tiba tiba masuk kedalam kamarnya ditengah malam Reva baru mengetahuinya.
Kakaknya itu hanya diam sebentar menatapi punggungnya, setidaknya begitu pikir Reva. Sampai kemudian terdengar isakan pelan pemuda itu disana. Reva menggenggam selimutnya erat sekali, berharap perasaan menyakitkan yang ikut menghujam saat mendengar isakan kakaknya itu menghilang.
Bagaimanapun Raynald tetap kakaknya, sebenci apapun Reva padanya. Mereka tetap saudara, dan isakan menyesakkan itu tetap saja menyakitinya.
"...r-reva, kakak rindu sekali-" ucap Raynald dengan nafasnya yang tercekat "banyak yang ingin kakak katakan. Banyak sekali... maafkan kakak ya, sudah membuat ibu meninggalkan kita"
Yang lebih tua terisak isak disana, sebelum akhirnya mendekat mengusap surai kelam adiknya dengan gerakan kaku "m-maaf.. maafkan kakak Reva"
Raynald tidak tau jika setetes airmata juga mengalir membasahi pipi adiknya setelah pintu tertutup.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Kenzo membuka ruang rawat dihadapannya pelan, sejenak pemuda itu menetralkan nafasnya mencoba membuat nada suaranya yang serak menahan sesak untuk bisa senormal mungkin.
"Dokter Ray..."
Lagi. Nama itu kembali membuat Kenzo membeku disana.
"Dokter-"
"Kak, ini Kenzo"
Senyum tulus gadis itu meluntur sedikit
"Kakak kira Dokter Ray yang masuk. Kenzo nggak sekolah?""Nggak. Hari ini Kenzo mau nemenin kakak aja.." ujarnya lalu mendekat pada ranjang Nayla menatapi sebuah benda yang digenggam kakaknya
"Kak, itu apa?""Ini sapu tangan Dokter Ray, seminggu lalu ketinggalan. Tapi dia belum kesini lagi sejak hari itu, mungkin lagi banyak pasien"
Kenzo membuang pandangan. Tidak sanggup menatapi benda kecil berwarna biru muda itu. Sapu tangan sederhana itu memang tampak biasa. Hanya saja kakaknya tidak tau jika ada sebuah bercak darah disana, sebuah warna merah yang mengotorinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay
Fanfictionkamu tau apa yang paling kubenci dari cinta? yang kubenci adalah, saat.. hanya ada dua pilihan pergi walaupun sulit atau tetap bertahan dengan luka yang sama Tetap bersama mungkin adalah pilihan terburuk saat kau tau ada seseorang lain dibalik alas...